Rabu, 15 Agustus 2012

Buah Dadanya Menggairahkan

Agaknya lelaki yang tinggal di Bukit Duri, Jakarta Selatan, ini paling tidak tahan melihat bukit kembar di dada wanita. matanya akan memerah apabila melihat dada busung dari wanita,……mungkin karena krisis ekonomi sehingga banyak Susu yang mencuat tinggi membuat nafsu maman juga ikutan naik…..maklum…pak maman ini serius mengikuti kemajuan jaman…..biar ngetrend juga ….fikirnya……padahal usianya sudah tidak muda lagi…….usianya sudah mendekati kepala 5…….ck ck…ck.

ia memiliki seorang putri…….walau anak tiri…….tapi susu anak tirinya inilah yang membuat masalah……….pak maman tidak dapat menahan gejolak birahinya menyaksikan susu yang betul betul mengkal menantang itu…………..
Maka ketika mahasiswi cantik itu baru usai mandi, langsung ditariknyalah…… handuk pelilit tubuh. Lalu…..gusrak-gusrak diperkosanya Ida beberapa kali, tak peduli yang diperkosanya itu anak tirinya sendiri………..khan bukan aku yang bikin anak ini mungkin gitu fikirnya……….

Tali atau pengikat manusia hidup adalah iman. Dengan iman manusia bisa mengerem diri untuk berbuat hil-hil yang mustahal. Tapi kalau tidak punya iman, akhirnya ya hanya memanjakan si imin, seperti Maman yang tinggal di Bukit Duri Kecamatan Tebet ini. Bagaimana tidak. Melihat anak tirinya putih mulus bebas dempul, kok bisa-bisanya kontak pendulumnya. “Cek, cek, betul-betul mateng puun,” begitu batin Maman ngeres. Istri Maman yang berarti ibunya Ida, dikawini Maman sekitar 10 tahun lalu. Kala itu si anak tiri masih bocah ABG, sehingga kasih sayang sang ayah tiri masih murni belum kecampuran formalin. Jika dia suka memberikan ini itu pada si ABG, semua tanpa maksud politik tertentu. Karenanya Ida pun menjadi makin sayang pada ayah tirinya. Karena Maman tak membuat jarak dengan anak dari bawaan istri tersebut.
Kenyataan selanjutnya ternyata berubah 180 drajat. Ketika Ida menginjak dewasa, dalam usia 18-24 kini, penampilannya memang menjadi lain. Ibarat mangga, dulu masih asem lantaran belum ada tempurungnya, kini sudah kemampo (setengah mateng), senak sekali dibuat rujakan. Sejak saat itu mata Maman suka liar setiap menyaksikan penampilan anak tirinya yang semakin seksi menggiurkan.
Apa lagi istrinya tak memiliki keturunan dari hasil perkawinan dengannya, maka Maman memandang Ida semakin calon alternatip. Dia selalu merancang di hatinya yang paling dalam, kapan-kapan bisa menikmati si “mateng puun” tersebut. Tapi sayangnya, dari tahun ke tahun rencana jahat itu tak pernah kesampaian, karena situasinya tak pernah kondusif atau mantap dan terkendali.
Hari-hari panen raya mulai tiba ketika Bedah, 45 tahun, istrinya pulang kampung ke Ciamis menghadiri hajatan keluarga. Ida tak boleh turut karena kesibukan kuliah di kampusnya. Begitu pula sang suami, Maman tak bisa mengantar mengingat kesibukan kerja di kantor. “Biar saya jalan sendiri, jaga baik-bak si Ida ya pa,” begitu kata Bedah sebelum berangkat ke lembur kuring (kampung halaman).
Setan liwat mulai ambil peran di sini. Sepeninggal istri malam hari Maman berasa manyun saja. Siangnya begitu juga, bengooong seperti sapi ompong. Ditambah hujan seharian, membuat Maman jadi tak bersemangat berangkat kerja. Prei-prei begini, kalau ada istri kan ibarat bioskop bisa matine show (main siang). Tapi karena istri tak di tempat, bagaimana jalan keluar dan solusinya? Jepitin pintu, sakit lah iyauwww!
Akhirnya sasaran Maman ke anak tirinya yang semakin menjanjikan penampilannya tersebut. Melihat Ida mencuci pakaian, dia mencuri-curi pandang di sekitar belahan dadanya. Busyet, 36 B juga ukurannya, begitu batin lelaki tipis iman itu. Ida yang tahu menjadi titik perhatian ayah tirinya, segera membetulkan sikap duduknya. “Pak, itu makan siang sudah kusiapkan,” kata Ida mengalihkan perhatian.
Yah, makan siang! Sini perlu makan bawah kok, begitu batin Maman semakin ngeres. Karena saking nafsunya tersebut, ketika anak tirinya usai mandi hanya dengan mengenakan handuk, langsung disergap dan ditarik, wush…..jangan…pak…..gak boleh….pak…Ida khan anak bapak…..rintih anak tirinya kala itu…….
pak maman tidak mau mendengar rintihan anak tirinya itu….
kontrol dan kontolnya telah lepas…..menyaksikan ida telanjang bulat didepannya…….
diremasnya susu anaknya itu dengan gemass….. dihisap hisapnya….dijilatinya……..dan
kemaluan yang masih perkasa itupun masuk kedalam lubang anak tirinya…..
srrttttttt……kemaluann anaknya berbunyi robek………
achkkkkk…ida meringis kesakitan…….hilanglah sebuah keperawanan……….yang dijaga ida selama ini……..
! Nah, dalam kondisi pakaian hawa tersebut Ida langsung digelandang ke kamar. Meskipun melawan, anak tiri itu tak mampu menolak nafsu bejad Maman yang menggebu-gebu.
Anak tiri malang itu akhirnya selalu menjadi medan pelampiasan selama ibunya masih di kampung……
kadang pak maman sampai 4 ronde dalam semalam….menggarap anak tirinya itu…..sampai sampai…kemaluan ida…..bengkak….betapa tidak …kemaluan yang telah malang melintang didunia permemek an itu menerobos ke memeknya yang masih suci ….dan perawan itu…………….
Maman baru menghentikan aksinya setelah Bedah tiba di rumah. Sang istri sama sekali tak tahu perbuatan jahat suaminya. Pada 4 bulan ke depan barulah bom waktu itu meledak. Melihat perubahan di tubuh putrinya yang begitu signifikan, Bedah menanyakan. “Ini perbuatan bapak, Ma,” kata Ida sambil terisak.
Nangis rasanya Bedah mendengar kelakuan suami. Tak peduli ibarat memetik air di dulang terpercik muka sendiri, dia segera mengadukan suaminya ke Polisi. Tapi sewaktu diperiksa Maman menolak tuduhan bahwa telah menghamili anak tirinya. Alasannya: masak hanya dua kali kok jadi!….??????
Kelewat tolol ini orang. Meskipun hanya dua kali kan sama saja menggauli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar