tag:blogger.com,1999:blog-67871400692054041302024-03-17T23:03:40.455-07:00sedot memekBDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.comBlogger25125tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-41238570089429554612012-08-15T21:18:00.001-07:002012-08-17T20:36:50.793-07:00Mona Gadis Imut Pemuas Nafsuku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSiqq9yQ6iWq9MRikVeR7KUICXoF23QTZlofSPmqVAy-zjujwkJs8vbA8xVnUCgDSvGoobEFy9MxcOkhghviB-nPgKY6USx_127dzHDtju1HZ3v89wvOMpD_5hmZOf71OHFHu_E1ePmJVN/s1600/met-art_ing_263_0.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSiqq9yQ6iWq9MRikVeR7KUICXoF23QTZlofSPmqVAy-zjujwkJs8vbA8xVnUCgDSvGoobEFy9MxcOkhghviB-nPgKY6USx_127dzHDtju1HZ3v89wvOMpD_5hmZOf71OHFHu_E1ePmJVN/s320/met-art_ing_263_0.jpg" width="320" /></a></div>
Cerita ini bermula dari waktu saya masih
berumur kurang lebih 10 sampai 13 tahun. Persisnya saya sudah lupa.
Waktu itu saya mempunyai teman bernama Alex. Alex tinggal dengan
keluarganya tidak jauh dari tempat saya tinggal. Alex mempunyai seorang
kakak perempuan bernama Mona. Umurnya 4-5 tahun lebih tua dari kami,
jadi waktu itu saya dan Alex masih SD kelas 5, sedangkan dia sudah SMA.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mona ini orangnya seksi sekali. Bukan
berarti dia sering pakai baju seksi atau bicara yang nyerempet-nyerempet
hal begituan, tapi tidak tahu kenapa kalau saya sedang berada dalam
satu ruangan dengan dia, selalu pikiran saya membayangkan hal-hal yang
erotik tentang dia yang saya tidak pernah terpikirkan sama wanita lain.<span id="more-69"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Tubuhnya sebetulnya biasa-biasa saja,
tidak terlalu tinggi, tapi proporsional. Dan kalau orang sekarang
bilang, body-nya bahenol dan tetap jelas lekuk-lekuk tubuhnya tampak
bila dia berpakaian. Rambutnya panjang sebahu dengan payudara yang
sedikit lebih besar dari rata-rata, dan mengacung ke atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu ketika saya sedang main ke rumah
Alex, Ayah Mona sedang membetulkan mobilnya di kebun depan rumah Mona.
Kami semua berada di situ melihat ke dalam mesin mobil tersebut. Saya
berdiri persis kebetulan di sebelah Mona. Dia berada di sebelah kanan
saya. Pada waktu itu Mona memakai baju jenis baju tidur, berbentuk
celana pendek dan baju atasan. Warnanya biru muda sekali sampai hampir
putih dengan gambar hiasan bunga-bunga kecil yang juga berwarna biru
muda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lengan bajunya lengan buntung, dan pas
di pinggir lengan bajunya di hiasi renda-renda berwarna putih manis.
Bajunya karena itu pakaian tidur jadi bentuknya longgar dan lepas di
bagian pinggangnya. Bagian bawahnya berupa celana pendek longgar juga,
sewarna dengan bagian atasnya dengan bahan yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semua melihat ke dalam mesin mobil
sehingga tidak ada yang melihat ke arah saya. Pada saat itu lah saya
melirik ke arah Mona dan melihat payudara Mona dari celah bawah
ketiaknya. Perlu diingat bahwa tinggi badan saya pada umur itu persis
sepayudara Mona. Dia tidak menggunakan BH waktu itu. Puting susunya yang
coklat dan mengacung kelihatan dengan jelas dari celah itu karena
potongan lengan bajunya yang kendor. Hampir seluruh payudara Mona yang
sebelah kiri dapat kelihatan seluruhnya. Tentu saja dia tidak sadar akan
hal itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu ketika ada juga saat dimana kami
sedang bersama-sama melihat TV di ruang tamu. Saya duduk di sofa untuk
satu orang yang menghadap langsung ke TV. Dan Mona duduk di sofa panjang
di bagian sebelah kiri dari TV di depan kiri saya. Saya dapat langsung
melihat TV, tapi untuk orang yang duduk di sofa panjang itu harus
memutar badannya ke kiri untuk melihat TV, karena sofa panjang tersebut
menghadap ke arah lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mona akhirnya memutuskan untuk berbaring
telungkup sambil melihat TV karena dalam posisi tersebut lebih mudah.
Dia memakai baju tidur berupa kain sejenis sutera putih yang bahannya
sangat lemas, sehingga selalu mengikuti lekuk tubuhnya. Baju tidur ini
begitu pendek sehingga hanya cukup untuk menutupi pantat Mona. Bagian
atasnya begitu kendor sehingga setiap kali tali bahunya selalu jatuh ke
lengan Mona dan dia harus berulang-ulang membetulkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam posisi telungkup begitu baju
tidurnya pun tersingkap sedikit ke atas dan menampakkan vagina Mona dari
belakang. Kebetulan saya duduk di bagian yang lebih ke belakang dari
pada Mona, jadi saya dapat melihat langsung dengan bebasnya. Semakin dia
bergerak, semakin bajunya tersingkap ke atas pinggulnya. Mona pada saat
itu tidak memakai pakaian dalam sama sekali, karena kebetulan rumah
sedang sepi dan sebetulnya itu waktu tidur siang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang-kadang pahanya merenggang dan
vaginanya lebih jelas kelihatan lagi. Mona agaknya tidak perduli kalau
saat itu saya sedang berada di situ juga. Sesekali dia bangun untuk ke
dapur mengambil minum, dan sekali ini tali bajunya turun lagi ke
lengannya dan menampakkan sebagian payudara kiri Mona. Kali ini dia
tidak membetulkannya dan berjalan terus ke arah dapur.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena banyak bergerak dan membungkuk
untuk mengambil sesuatu di dapur, akhirnya payudara kirinya betul-betul
tumpah keluar dan betul-betul kelihatan seluruhnya. Sambil berjalan
balik dari dapur, Mona tidak kelihatan perduli dan membiarkan payudara
kirinya tetap tergantung bebas. Sesekali dia betulkan, tapi karena
memang baju tidurnya yang belahan dadanya terlalu rendah, akhirnya turun
lagi dan turun lagi. Dan setiap kali payudaranya selalu meledak keluar
dari balik bajunya, kalau tidak yang sebelah kanan yang sebelah kiri.
Mona tetap kelihatan seperti tidak terjadi apa-apa, walaupun satu
payudara terbuka bebas seperti itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mona kembali berbaring telungkup di sofa
panjang melihat ke arah TV. Sekarang payudara kanannya yang tergantung
bebas tanpa penutup. Setelah beberapa lama dan menggeser-geser posisinya
di atas sofa, sekarang baju tidurnya sudah tidak rapi dan terangkat
sampai ke pinggulnya lagi. Karena posisi pahanya yang sekarang tertutup,
saya hanya dapat melihat sebagian bawah pantat Mona yang mulus dan
sexy.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mona menggeser posisinya lagi, dan
sekarang tali baju yang sebelah kiri turun. Sekarang kedua payudaranya
bebas menggantung di tempatnya tanpa penutup. Dari posisi saya tentunya
hanya dapat melihat yang bagian kanannya karena saya duduk di bagian
kanan. Mona balik lagi ke dapur untuk yang kesekian kalinya mengambil
minum dan tetap membiarkan payudaranya terbuka dengan bebas. Dan balik
lagi telungkup melihat TV.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya mencoba mengajaknya mengobrol dalam
posisi itu. Tentu saja tidak mungkin karena dia menghadap ke arah TV.
Pertama-tama dia ketahuan sedang malas diajak ngobrol dan hanya terlihat
ingin melihat TV. Karena saya tetap bertanya-tanya ini itu ke dia,
akhirnya dia pun mulai menanggapi saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu ketika karena dia harus menghadap
saya tetapi malas duduk, akhirnya dia membalikkan diri ke arah kanan
untuk menghadap ke saya. Pada saat itu lah vaginanya terlihat dengan
sempurna terpajang menghadap saya. Perlu diketahui, payudara Mona masih
tetap tergantung bebas dan padat tanpa penutup karena dia tidak
repot-repot lagi membetulkan letak tali bajunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Baju tidur Mona terangkat lagi sampai ke
pinggul. Dan dia tetap ngobrol seperti seakan-akan tidak terjadi
apa-apa. Cukup lama juga kami ngobrol dengan posisi dia seperti itu.
Kadang-kadang malah kakinya mengangkang menampakkan vaginanya. Dan dia
tetap bersikap seakan-akan tidak ada apa-apa dan tetap berbicara biasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya saya tidak kuat lagi. Suatu
saat, pada saat dia mengambil makanan dari atas meja dan posisinya
membelakangi saya, vagina Mona mengintip dari celah pahanya dari
belakang tepat 1-2 meter di depan wajah saya. Saya buka retslueting saya
yang dari tadi sudah berisi penis yang sudah keras tidak kepalang
tanggung, dan mengeluarkannya dari celana dalam saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari belakang saya menghampiri Mona
perlahan. Pada saat ini dia masih belum tahu dan masih tetap
memilih-milih makanan, sampai terasa ada tangan yang memegang kedua
payudaranya dari belakang dan merasakan ada benda panjang, besar dan
hangat menyentuh-nyentuh di sela-sela paha dan belahan pantatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mona terkejut. Saya tetap meremas dan
memainkan kedua payudara Mona dengan kedua tangan saya dan mulai
perlahan-lahan menyelipkan penis saya ke dalam vaginanya. Vagina Mona
selalu basah dari pertama karena dia dapat menjaga situasi dirinya
sehingga tetap basah walaupun pada saat-saat dia tidak nafsu untuk
bermain sex. Penis saya masuk ke dalam Vagina Mona dari belakang. Mona
melenguh tanpa dapat berbuat apa-apa karena semuanya berlangsung begitu
cepat. Tangannya bertumpu ke atas meja makan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin dia bertanya-tanya juga dalam
hati, ini anak SD tapi nafsunya sudah seperti orang dewasa. Saya mulai
membuat gerakan maju mundur sambil tangan saya masih meremas-remas
payudaranya. Mona terdorong-dorong ke meja makan di depannya,
payudaranya bergoyang-goyang seirama dengan dorongan penis saya ke dalam
vaginanya. Kaki Mona dalam posisi berdiri mengangkang membelakangi
saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya saya klimaks. Sperma demi
sperma menyemprot dengan kuatnya ke dalam vagina Mona, sebagian meleleh
keluar dari dalam vagina ke bagian paha dalam Mona yang masih berdiri
mengangkang membelakangi saya. Setelah semprotan terakhir di dalam
vagina Mona, kami masih berdiri lemas tanpa merubah posisi. Kepala saya
lunglai ke depan, kepala Mona juga, napas kami terengah-engah, dan
keringat banjir membasahi tubuh kami.</div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya saya menarik penis saya keluar
dari vagina Mona, dan kembali memasukkannya ke dalam celana dalam dan
menarik kembali retslueting ke atas. Mona masih terengah-engah dalam
posisi yang belum berubah bertumpu dengan kedua tangan ke atas meja
makan. Vagina dan belahan pantatnya masih terpajang bebas bergerak
seirama dengan desah napasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya kembali duduk di depan TV, dan Mona
kembali ke sofa panjang tempat tadi dia berbaring, tapi sekarang dia
tidak telungkup, melainkan duduk tanpa membetulkan letak dan posisi
bajunya atau membersihkan bekas-bekas sperma dan keringat yang ada di
sekujur tubuhnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mona duduk bersandar rileks dan
vaginanya terlihat terpajang dengan jelas karena posisi duduknya yang
terbuka lumayan lebar. Matanya setengah terpejam tergolek di atas
sandaran sofa. Tangannya lunglai di samping badannya. Napasnya masih
terengah-engah. Dia melirik sedikit ke arah saya dan tersenyum. Saya pun
tersenyum nakal padanya bagaikan normalnya anak umur 13 tahun. Dan dia
berdiri berjalan masuk menuju ke kamar tidurnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mona ini kalau lagi merasa sendirian di
rumah memang betul-betul cuek. Pada saat lain dimana saya sedang main ke
rumah Alex tapi Alexnya belum pulang sekolah, Mona kerap kali memakai
baju semaunya dan sangat minim tanpa repot-repot pakai pakaian dalam.
Kadang-kadang hanya memakai T-shirt sebatas pantat yang kebesaran dan
longgar tanpa pakai apa-apa lagi, dan sudah kebiasaan Mona kalau duduk
posisinya tidak rapi, sehingga pinggul dan selangkangannya seringkali
merenggang dan menampakkan vaginanya yang segar dan basah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang-kadang dia hanya memakai gaun
tidur putih ‘backless’ tipisnya yang mini dengan belahan dada rendah
sebatas puting, sehingga puting susunya seringkali nampak mengintip
keluar. Atau mondar-mandir hanya memakai kimono handuk hijau mudanya
sebatas paha. Dan kalau pakai kimono begitu dibiarkannya tali
pinggangnya tidak diikat hingga bagian depannya tubuhnya terbuka. Jalan
ke dapur atau duduk nonton TV di sofa tanpa membenarkan letak kimononya,
atau makan siang setengah telanjang. Dan Mona sudah biasa begitu jika
merasa tidak ada orang di rumah. Vaginanya selalu bebas tanpa penutup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada kalanya dimana dia baru pulang
sekolah dan masih berbaju SMA putih abu-abu. Semasuknya di rumah yang
pertama dilepas adalah celana dalam dan BH-nya dulu. Dan itu
dilakukannya dengan ekspresi seperti dia sedang melepas sepatu dan kaos
kakinya, yaitu di ruang tamu, dan di depan mata saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pernah celana dalam dan BH-nya dilempar
ke arah wajah saya sambil dia tertawa bercanda, atau biasanya
dilemparkan saja semaunya di lantai. Terus biasanya dia kemudian makan
siang sambil nonton TV dengan baju OSIS SMA-nya ditambah payudaranya
yang montok padat berisi dan terkocok-kocok jika Mona bergerak dengan
puting susunya yang tercetak jelas. Biasanya penis saya perlahan-lahan
mengeras.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau lagi tidak tahan, tanpa basa basi
saya buka retslueting celana, keluarkan penis, angkat rok SMA-nya sampai
ke pinggang, tidak perduli dia sedang melakukan apa dan memasukkan
penis saya tanpa minta ijin dia dulu. Biasanya sih dia kaget, tapi tidak
berkata apa-apa sambil mulai menikmati gerakan penis saya
mengaduk-ngaduk vaginanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah sperma saya tumpah di dalam, dia
pun kembali meneruskan apapun aktivitasnya yang sempat terhenti oleh
sodokan penis saya. Malah seringkali sepertinya aktivitas Mona tidak
terganggu dengan adanya gesekan penis tegang dalam vaginanya. Karena
pernah suatu waktu dia masak di dapur dengan telanjang bulat karena
mungkin pikirnya tidak ada orang di rumah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selagi dia masih menghadap ke arah
kompor, pelan-pelan dari belakang saya menghampiri dengan penis
teracung. Perlahan-lahan saya selipkan penis berat saya yang sudah keras
di antara celah selangkangannya dari belakang.<br />
Dia kaget dan menengok sebentar, dengan suaranya yang khas dan nada cuek biasanya dia hanya bilang, “Eh kamu..!”<br />
Kemudian secara refleks dia melebarkan posisi antara kedua kakinya,
sedikit menunggingkan pantatnya dan membiarkan saya bermain dengan
payudaranya dan melanjutkan memasukkan penis saya dari belakang dan
menyantapnya sampai selesai.</div>
<div style="text-align: justify;">
Memang karena badan saya yang masih
setinggi bahunya, setiap kali saya harus naik ke kursi agar dapat
memasukkan penis saya ke dalam vagina Mona. Dan itu saya lakukan
‘anytime-anywhere’ di rumahnya selama hanya ada Mona sendiri di rumah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sepertinya Mona begitu merangsang karena
pakaiannya dan cara dia menempatkan posisi tubuhnya yang seakan-akan
selalu menyediakan vaginanya yang segar, bersih, sehat, basah dan
berlendir itu 24 jam buat limpahan sperma dari penis saya yang bersih,
besar, berat dan panjang (walaupun waktu itu saya masih di bawah umur)
ini di dalamnya. Mungkin ini yang membedakan dia dengan remaja-remaja
perempuan lainnya.</div>
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-27550522465491238122012-08-15T21:17:00.002-07:002012-08-16T21:50:41.296-07:00Nikmatnya Tubuh Sepupuku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuu9GtE7LjYEkZcH6n3_Rr6QADKUQaaYSDydpcE60MoN-xkMPKh4VxvAnhAjnSV2fxI3OVZw64JlGKoj_VrfcW0-1wSEJiXzNsaEMdUKnkZnbZqeSrpmD_lHvoMOT_lV3eYMZsL116XTq8/s1600/met-art_ing_263_1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuu9GtE7LjYEkZcH6n3_Rr6QADKUQaaYSDydpcE60MoN-xkMPKh4VxvAnhAjnSV2fxI3OVZw64JlGKoj_VrfcW0-1wSEJiXzNsaEMdUKnkZnbZqeSrpmD_lHvoMOT_lV3eYMZsL116XTq8/s320/met-art_ing_263_1.jpg" width="212" /></a></div>
Aku punya sepupu, tisi namanya.dia
cantik, sexy, buah dadanya montok banget. Udah lama aku pengen nyobain
dia. Sampai suatu ketika aku main dan nginap di rumahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Siang itu pakde dan budeku pergi
kondangan di luar kota. Aku yang kebetulan sedang nginap diminta untuk
nemenin tisi. Tanpa pikir panjang aku iykan permintaan budeku.</div>
<div style="text-align: justify;">
Singkat kata akhirnya aku & tisi
ngobrol di depan tivi. Gayanya yang cuek dengan celana
pendek&tanktop memuat aku makin pengen. Perlahan penis ku mulai
tegang, tapi aku pura-pura tenang aja. Ngobrol dengan tisi adalah
kesmpatan terbaik buat memandangi bodi mulusnya. Apalagi waktu itu dia
duduk di bawah sofa tempat aku duduk. Aku bebas memandangi paha putih
tisi. Pelan2 aku condongkan badan ke depan, terlihatlah dua bukit tisi
yang putih&bulat… nafasku mulai naik turun waktu aku sadar tisi
nggak pake bra, dan asiknya dia nggak sadar aku pandangi kemolekannya
karena dia serius nonton tivi.<span id="more-72"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika film di tivi habis, tisi pamit
tidur duluan karena udah malam. Aku pun masuk ke kamar tamu, gelisah
bayangin indahnya buah dada tisi.Pasti enak banget buat diremas,
disentuh dikenyot.Aku coba buat tidur, tenang tapi tetap nggak bisa.
Bayangan dada dan paha tisi masih aja bikin nggak bisa tidur. Udah jam
2…nggak sadar aku udah 3 jam aku ga bisa tidur. Mana hujan deres lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya aku keluar kamar, mau bikin
susu biar bisa tidur. Di lorong rumah, aku lihat pintu tisi sedikit
terbuka. Iblis langsung menari-nari di pikiranku. Kesempatan! Pelan2 aku
intip tisi. Ternyata dia udah tertidur pulas.Begitu pulas sampai nggak
sadar celana pendeknya tersingkap sampai ke batas pangkal paha. Pelan2
aku buka pintu kamarnya,lalu masuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mulus banget. Sintal. Buah dadanya gede.
Cantik lagi. Tidur telentang seolah pasrah. Peniskupun spontan tegang.
Aku lepaskan semua bajuku, ku dekati tisi.Aku nggak tahan lagi buat
menyentuh buah dadanya.Pelan2 aku sentuh buah dada itu. Lembut banget.
Tisi tidur pulas sampai dia nggak merasa ketika aku dengan sepelan
mungkin menarik tali tanktopnya dan terlihatlah buah dadanya, gede,
padat, putingnya coklat menantang…</div>
<div style="text-align: justify;">
Nggak tahan lagi aku tindih tisi yang
segera terbangun kaget&meronta.Aku pegang dua tangannya sambil ciumi
buah dadanya, jilati&hisap putingnya. Tisi meronta dan menjerit.
Tapi derasnya hujan menelan suaranya. Aku yakin nggak akan ada yang
dengar sehingga aku nggak peduli. Aku terus hisap&gigiti buah dada
dan putingnya.Tissy terus meronta, tapi it malah membuatku makin
terangsang. Aku rentangkan kakinya, lalu kugesek2 penisku ke pangkal
pahanya yang ditutupi celana pendeknya itu. Dengan susah payah, akhirnya
aku bisa melepas celana&celana dalam pinknya. Lalu kugesek2 penisku
ke klitorisnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tisi menangis&memohon-mohon agar aku
lepaskan. Aku nggak peduli lagi. Terus aja kunikmati buah dadanya
sambil menggesek penisku di klitorisnya. Nggak lama kemudian aku rasakan
adan tisi menggeletar,tangisannya berubah jadi erangan lembut dan
desahan ketika aku makin cepat&keras menggesekkan penisku ke
klitorisnya. Aku bisa rasakan cairan memiawnya membasahi penisku. Ketika
tisi semakin menggeletar dan merem melek, aku hunjamkan penisku ke
lubang memiawnya. Tisi menjerit kesakitan&menangis lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Oooh, nikmat banget ada di dalam tisi.
Licin , anget, ketat banget. Aku tarik dorong penisku keluar masuk
mmeknya. Tisi terus aja menangis&menjerit… tapi lama kelamaan
jeritannya berganti lenguhan, erangan dan desahan walau dia terus aja
meronta-ronta.</div>
<div style="text-align: justify;">
Nikmat banget. Ngent*t sambil hisap
putingnya.Saking enaknya aku lengah dan tisi menendang aku samapai aku
terjengkang. Dia berusaha lari, tapi aku lebih cepat dan kuat. Aku
jambak rambutnya. Aku seret dia ke tempat tidur. Da berusaha menutupi
buah dadanya dan berbalik sehingga posisinya tengkurap. Kebetulan! Aku
tindih dia lalu kupentangkan kakinya& hunjamkan lagi penisku ke
memiawnya sambil satu tanganku membekap mulutnya dan tangan yang lain
meremas-remas buah dadanya. Aku pompa dia. Enak banget. Ayunanku
seakan-akan mendarat di bantal empuk karena pantatnya ternyata besar dan
lembut banget. Aku ciumi lehernya sambil terus memompa, membekap dan
meremas-remas. Sampai kenikmatanku serasa di uun-ubun dan ooooooh, aku
semprotkan air maniku di dalam memiaw tisi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Puas menikmatinya aku tinggalkan saja
tisi yag tertelungkup, lemas, menangis. Aku lihat air maniku mengalir
keluar dari memiawnya yang indah itu.</div>
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-20445120417960915752012-08-15T21:15:00.001-07:002012-08-16T21:51:17.489-07:00Ketagihan Ngentot<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgekjnJzB9k2W8WuQgGY8m8kaj8weNtvMEHJAozw_TImd7omN3OAi0sPcTSuCKqkvrc1QoyGAHEWHAzhyphenhyphenvCgULg8JYAqMQ6SN6hW5CXdIFb88Moe9xSFcXTpSEsjS4t10_0iYL_3MVxiN9y/s1600/met-art_ing_263_2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgekjnJzB9k2W8WuQgGY8m8kaj8weNtvMEHJAozw_TImd7omN3OAi0sPcTSuCKqkvrc1QoyGAHEWHAzhyphenhyphenvCgULg8JYAqMQ6SN6hW5CXdIFb88Moe9xSFcXTpSEsjS4t10_0iYL_3MVxiN9y/s320/met-art_ing_263_2.jpg" width="212" /></a>Saya mau bercerita tentang pengalaman
saya beberapa waktu yang lalu. Saya adalah wanita yang memiliki
hyperseksual yang dalam hal ini kecanduan akan kebiasaan sepongan
(melakukan oral seks terhadap kemaluan pria). Sudah lama sekali saya
waktu pertama kali menghisap kemaluan pria. Waktu itu umur saya 16
tahun. Dan setelah kejadian itu, saya sudah mendapatkan 2 kejantanan
pria lagi untuk saya sepong. Saya benar-benar tidak puas dengan tidak
terpenuhinya keinginan saya untuk menghisap kemaluan pria. Masalahnya
saya sering dipingit orang tua, apalagi ditambah dengan lingkungan
sekolah saya yang merupakan sekolahan khusus cewek. Jadi saya sering
sakaw (menagih) kemaluan pria. Suatu malam, saya sudah benar-benar tidak
tahan lagi. Buku dan VCD porno pun tidak bisa memuaskan saya. Bahkan
waktu saya melakukan masturbasi pun saya tetap merasa kurang puas.<span id="more-75"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya yang sehabis masturbasi, membuka
jendela kamar saya yang berada di lantai 2 rumah saya. Waktu itu jam
23:30. Saya melihat jalanan di depan rumah sudah sepi sekali. Tiba-tiba
ide gila saya mulai lagi. Saya dengan nekat, diam-diam keluar rumah
sambil bertelanjang tanpa sepengetahuan siapa pun yang ada di rumah
karena semua sudah pada tidur. Saya sampai nekat melompat pagar dengan
harapan ada cowok atau pria yang melihat dan memperkosa saya. Apapun
asal saya bisa menghisap kemaluannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di komplek saya memang sepi sekali pada
jam-jam segitu. Saya sedikit menyesal juga, kenapa saya tidak keluar
agak lebih sore. Agak dingin juga malam itu atau mungkin juga karena
saya tidak memakai selembar pakaian pun. Di ujung jalan, saya melihat
masih ada Mas Agus, tukang nasi goreng langganan saya yang masih
berjualan. Langsung saya sapa dia.<br />
“Mas Agus, nasi gorengnya dong..” pinta saya.<br />
“Lho, Mbak Lili..? Ngapain malam-malam begini masih di luar? Ngga pake
apa-apa lagi..” sahutnya sambil terheran-heran melihat saya yang tanpa
sehelai benang pun di tubuh.<br />
“Abis panas sih, Mas. Kok tumben masih jualan..?”<br />
Mas Agus tidak menjawab. Tetapi saya tahu matanya tidak bisa lepas dari payudaraku yang putih polos ini.<br />
“Ngeliatin apa mas..?” kutanya.<br />
“Ah ngga..” katanya gugup.<br />
Lalu Mas Agus menyiapkan penggorengannya untuk memasak nasi goreng
pesananku. Saya lihat ke arah celananya, saya tahu batang kemaluannya
sudah berubah jadi bertambah besar dan tegang. Karena saya sudah tidak
tahan lagi untuk segera menghisap kemaluannya, saya nekat juga. Saya
jongkok sambil membuka ritsletingnya dan mengeluarkan batang
kejantanannya dari dalam CD-nya. Tidak pakai basa-basi, saya masukkan
alat vitalnya Mas Agus ke dalam mulut saya. Saya jilat-jilat sebentar
lalu saya hisap dengan bibir. Saya yakin Mas Agus merasakan senang yang
tiada tara, seperti mendapatkan rejeki nomplok. Tidak hanya itu, saya
juga menjilati dua telor Mas Agus. Memang agak bau sih, tetapi saya
benar-benar menikmati kejantanan Mas Agus yang sekarang dia mulai
bersuara, “Mmmh.. mmh.. uhh..”</div>
<div style="text-align: justify;">
Kira-kira 15 menit saya menikmati
kemaluannya Mas Agus, tiba-tiba Mas Agus menyuruh saya untuk berdiri.
Dia memelorotkan celana dan CD-nya sendiri sampai bawah dan menyuruh
saya berbalik. Sekarang saya membelakangi Mas Agus. Mas Agus jongkok dan
menjilati kemaluan saya. Saya langsung merasakan kenikmatan yang hebat
sekali. Hanya sebentar dia melakukan itu. Selanjutnya dia berdiri lagi
dan memasukkan batang kejantanannya ke liang senggama saya. Kami berdua
melakukan senggama sambil berdiri. Saya melakukannya sambil pegangan di
gerobak nasi gorengnya. Saya sudah benar-benar merasa keenakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Uuuh.. akkhh.. akkh.. akhh..” saya menjerit-jerit kegilaan, untung tidak ada yang mendengar.<br />
“Mas, kalo udah mau keluar, bilang ya..” pinta saya.<br />
“Udah mau keluar nih..” jawabnya.<br />
Langsung saja saya melepaskan batang kejantanannya dari liang vagina
saya dan jongkok di hadapan kemaluannya yang mengacung tegak. Tetapi
setelah saya tunggu beberapa detik, ternyata air maninya tidak
keluar-keluar. Terpaksa saya kocok dan hisap lagi batang kejantanannya,
saya jilati, dan saya gigit-gigit kecil. Setelah itu tibalah saatnya
saya menerima upah yang dari tadi saya sudah tunggu-tunggu, yaitu air
maninya yang memang lezat.<br />
“Crot.. crot.. crot..” semuanya saya minum seperti orang yang kehausan.<br />
Langsung saja saya telan dan saya bersihkan kejantanannya dari air mani yang tersisa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bertepatan dengan itu, 2 laki-laki lewat
di depan kami. Ternyata mereka adalah bapak-bapak yang tinggal di
komplek ini yang sedang meronda.<br />
“Lho, Mas Agus lagi ngapain..?” kata seorang bapak di situ.<br />
“Ah ngga pak.. mm.. ini Mbak Lily..” jawab Mas Agus malu-malu.<br />
“Ini Om, saya habis ‘gituan’ sama Mas Agus..” saya jawab begitu nekat
dengan harapan 2 bapak ini juga mau memperkosa saya seperti yang telah
saya lakukan dengan si penjuali nasi goreng.<br />
Mereka keheranan setengah mati mendengar pengakuan saya itu.<br />
“Adik ini tinggal dimana?” tanya salah satu dari mereka.<br />
“Di sana, di blok F.” jawab saya.<br />
“Ayo pulang sudah malam..!”<br />
Dan saya pun diseret pulang. Saya takut setengah mati karena jika sampai
saya dibawa pulang, pasti ketahuan sama orang tua dan saya bakal
digantung hidup-hidup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di tengah jalan, saya beranikan diri berkata pada mereka, “Om, mau nyusu ngga..?”<br />
“Jangan main-main kamu..”<br />
“Ayolah Om.. saya tau kok, Om mau juga kan ngewe sama saya..?”<br />
Mendengar itu, si Om langsung terangsang berat. Saya langsung mengambil kesempatan meraba-raba batang kejantanannya yang tegang.<br />
“Ayo dong Om.. saya pengen banget lho..” saya bilang lagi untuk menegasakan maksud saya.<br />
Bapak yang satunya lagi langsung setuju dan berkata, “Ya udah, kita bawa ke pos ronda aja Pak Karim..” dan Pak Karim pun setuju.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setibanya di sana, ternyata masih ada 3
orang lagi yang menunggu di sana, termasuk Bang Parli, hansip di komplek
saya. Saya kegirangan sekali, bayangkan saya akan mendapatkan 6 batang
kejantanan dalam semalam. Gila.. beruntung sekali saya malam itu.
Setelah kami berenam ngobrol-ngobrol sebentar tentang kejadian antara
saya dan Mas Agus, saya langsung memberanikan diri menawarkan kesempatan
emas ini ke mereka, “Saya sebenernya pengen banget ngerasain barangnya
bapak-bapak ini..”<br />
Mereka langsung terlihat bernafsu dan terangsang mendengar perkataan
saya, dan saya jeas mengetahuinya. Saya suruh mereka berlima melepas
celana dan CD mereka sendiri dan duduk di bangku pos hansip itu. Mereka
berbaris seperti menunggu dokter saja. Batang kemaluan mereka
besar-besar juga. Saya langsung memulai dengan batang kejantanan yang
paling kanan, yaitu senjata keperkasaannya Bang Parli. Saya hisap, saya
gigit-gigit kecil, saya kocok di dalam mulut saya, dan saya jilati
keseluruhan batangnya dan termasuk juga telurnya. Begitu juga pada
batang keperkasaan yang kedua, ketiga, keempat, dan yang terakhir
miliknya Pak Karim.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah selesai, saya masih belum puas
kalau belum meminum air mani mereka. Lalu saya duduki batang
kejantananmya Bang Parli sampai masuk ke liang senggama saya. Saya
kocok-kocok di dalam vagina saya. Sementara itu, Pak Karim dan satu
bapak lainnya menjilati dan menghisap puting susu saya, sedangkan yang
dua bapak lainnya menunggu giliran. 10 menit setelah itu, saya sudah
setengah tidak sadar, siapa yang menggenjot lubang senggama saya, siapa
saja yang menghisap buah dada saya, batang kejantanan siapa saja yang
sedang saya sepong, seberapa keras jeritan saya dan berapa kali saya
sudah keluar karena orgasme. Ada pula saatnya ketika satu senjata
kejantanan masuk ke lubang vagina saya, sedangkan satu senjata lagi
masuk ke lubang anus saya sambil saya menghisap 3 batang kemaluan secara
bergantian. Pokoknya saya sudah tidak sadar lagi. Karena merasakan
kenikmatan yang benar-benar tiada tara.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untungnya mereka tidak mengeluarkan air
maninya di dalam lubang kewanitaan saya, kalau tidak bisa hamil nanti
saya.. berabe dong..! Lagipula saya berniat meminum semua air mani
mereka. Akhirnya saat yang saya tunggu-tunggu, yaitu saatnya saya
berjongkok di depan mereka dan mereka mengelilingi wajah saya sambil
mengocok-ngocokkan barang mereka masing-masing. Sesekali saya masih juga
menghisap dan menyedot kelima batang kejantanan itu dengan lembut.<br />
Akhirnya, “Crot.. crot.. crot.. crot.. crot..” saya malam itu seperti mandi air mani. Saya merasa puas sekali.</div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu pulang, saya diantarkan Bang
Parli, si hansip. Ketika sudah sampai di depan rumah saya, sekali lagi
Bang parli membuka ritsletingnya dan menyodokkan batang kejantanannya ke
dalam lubang senggama saya. Saya melakukannya sambil nungging
berpegangan ke pagar depan rumah saya. Selama 10 menit saya dan Bang
parli melakukan senggama di depan pagar rumah saya. Air maninya sekarang
terpaksa dikeluarkan di punggung saya. Saya tidak menyesal karena air
maninya kali ini tidak terlalu banyak. Saya melompat pagar lagi, dan
masuk ke kamar diam-diam. Sampai di kamar sudah jam 3 lebih. Badan saya
seluruhnya malam itu bau sperma. Saya langsung tidur tanpa mandi dahulu
karena besoknya saya harus ke sekolah. Saya yakin mereka semua akan
tutup mulut sebab takut dengan istri mereka masing-masing.</div>
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-3807356069583473822012-08-15T21:14:00.004-07:002012-08-16T21:51:50.388-07:00Bercinta dengan Perawan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsi5avf_jt7xLSMIL5Btb_A_7MyhrovZssi-wGizYXQdO4GTJf0qjZvV_3sLP4ZmBSqVj0D2NVqJkB2qPO6L5MZyB-NvKOgVm-HlJhZX2LHTuYfjBy9xNN2rhbxpU7ofo68ZeY761ABnkQ/s1600/met-art_ing_263_3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsi5avf_jt7xLSMIL5Btb_A_7MyhrovZssi-wGizYXQdO4GTJf0qjZvV_3sLP4ZmBSqVj0D2NVqJkB2qPO6L5MZyB-NvKOgVm-HlJhZX2LHTuYfjBy9xNN2rhbxpU7ofo68ZeY761ABnkQ/s320/met-art_ing_263_3.jpg" width="212" /></a>Shanti baru saja selesai menyapu lantai.
Dan sekarang ia berniat mencuci piring kotor. Ia berjalan masuk kedalam
dapur dan mendapati Mbak Tuti sedang membenahi peralatan dapur. Pada
jam seperti ini restoran tempat mereka bekerja sudah sepi. Hari ini
giliran Shanti yang harus pulang lambat karena ia harus merapikan
restoran untuk buka nanti malam. Begitulah keadaan restoran dikota
kecil, pagi buka sampai jam 3 sore lalu tutup dan buka kembali jam 7
malam. Shanti tahu ia tak akan sempat pulang karena ia harus bekerja
merapihkan tempat itu bersama Tuti.<span id="more-78"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Shanti adalah seorang gadis yang cantik
dan ramah. Usianya sudah 17 tahun dan ia tak dapat lagi meneruskan
sekolahnya karena orang tuanya tidak mampu. Wajahnya oval dan sangat
bersih, kulit gadis itu kuning langsat. Mata Shanti bersinar lembut,
bibirnya kemerahan tanpa lipstik. Shanti mempunyai rambut yang panjang
sampai dadanya, berwarna hitam, tubuhnya seperti layaknya gadis kampung
seusianya. Buah dada Shanti membusung walaupun tidak dapat dikatakan
besar namun Shanti memiliki pantat yang indah dan serasi dengan bentuk
tubuhnya. Pendek kata Shanti seorang gadis yang sedang tumbuh mekar dan
selalu dikagumi setiap pemuda dikampungnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tuti seorang wanita yang sudah berusia
32 tahun. Ia seorang janda ditinggal cerai suaminya. Sudah 3 tahun Tuti
bercerai dengan suaminya karena laki-laki itu main gila dengan seorang
pelacur dari Jawa Tengah. Tuti bertubuh montok dan bahenol. Semuanya
serba bulat dan kencang, wajahnya cukup manis dengan rambut sebahu dan
ikal. Bibir Tuti sangat menggoda setiap laki-laki, walaupun hidungnya
agak pesek. Kulit Tuti berwarna coklat tua karena ia sering ke pasar dan
ke sawah sebagai buruh tani kalau sedang musim tanam atau panen. Tuti
dulunya adalah seorang pelacur daerah Tretes, Jawa Timur.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dulu uang begitu gampang diperoleh dan
laki-laki begitu gampang dipeluknya, sampai akhirnya hukum karma membuat
ia menjanda karena sesama teman seprofesinya juga. Banyak orang
dikampung yang diam-diam mengetahui sejarah kelam Tuti dan banyak juga
yang mencoba hendak memanfaatkan dia. Tapi selama ini Tuti terlihat
sangat cuek dan sinis terhadap orang-orang yang menggodanya. Buah dada
Tuti besarnya bukan main, sering ia merasa risih dengan miliknya
sendiri. Tapi ia tahu buah dadanya menjadi buah-bibir baginya. Dan
sedikit banyak ia juga bangga dengan buah dadanya yang besar dan kenyal
itu. Tuti juga memiliki pantat yang besar dan indah, nungging seperti
meminta.. Tubuh Tuti sering menjadi mimpi basah para pemuda
dikampungnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Shan, kamu sudah punya pacar belum?”
Tiba Tuti berjongkok didepan Shanti dan mulai membantu gadis itu mencuci
piriong-piring kotor. Shanti terkikik dan menggeleng.<br />
“Belum tuh”<br />
“Lho? Gadis secantik kamu pasti banyak yang naksir” kata Tuti sambil memandang Shanti. Shanti tertawa lagi.<br />
“Payah.?? semuanya mikir kesitu melulu” Jawab Shanti.<br />
“Memang.?? laki-laki itu kalau melihat perempuan pikirannya langsung ingin ngewe” kata Tuti tanpa merasa risih berkata kasar.<br />
“Ah Mbak, jangan suka ngomong gitu ah” timpal Shanti.<br />
“Kan nggak ada yang dengar ini” Jawab Tuti. Mereka terdiam lama.<br />
“Mbak.. ” suara Shanti menggantung. Tuti terus mencuci.<br />
“Mmm?” Jawab wanita itu.<br />
“Ngg..”<br />
“Ngomong aja susah banget sih” Tuti mulai hilang sabar. Shanti menunduk.<br />
“Ngg.. Anu.. Ngewe itu enak nggak sih?” Akhirnya keluar juga. Tuti memandang gadis itu.<br />
“Yaa.. Enaak banget Shan, apalagi kalo yang ngewein kita pinter” jawab Tuti seenaknya.<br />
“Maksud Mbak?” Shanti penasaran.<br />
“Iya pinter.. Bisa macam-macam dan punya tongkol yang keras!” kata Tuti
sambil terkikik. Shanti merah padam mendengarnya. Tapi gadis itu makin
penasaran.<br />
“Bisa macam-macam apa sih, Mbak?” tanya Shanti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tuti memandangnya sambil menimbang. Ah..
Toh nanti gadis kecil ini harus tahu juga. Dan Shanti sungguh cantik
sekali, sekilas mata Tuti tertumbuk pada posisi Shanti yang sedang
berjongkok. Tuti melihat gadis itu mengangkang dan terlihat celana dalam
gadis itu berwarna coklat muda.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Macam-macam seperti tempik kita diciumin, dijilat bahkan ada yang sampai mau ngemut tempik kita lohh..” jawab Tuti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Entah kenapa Tuti merasa sangat
terangsang dengan jawabannya dan darahnya mendidih melihat selangkangan
Shanti yang bersih serta mulus.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Idiih.. Jorok ihh.. Kok ada yang mau sih?” Shanti sekarang melotot tak percaya.<br />
“Lho.. Banyak yang doyan ngemut memiaw Shan. Ngemut tongkol juga enak
banget kok” jawab Tuti masih terus melihat selangkangan Shanti.<br />
“Astaga.. Masak anunya lelaki diemut?” Shanti merasa aneh dan jantungnya
berdebar, ia merasa ada aliran aneh menjalar dalam dirinya. Gadis itu
tidak mengerti bahwa ia terangsang.<br />
“Oh enak banget Shan, rasanya hangat dan licin, apalagi kalo ehm.. Ehmm.. “<br />
“Kalo apa Mbak?” Shanti makin penasaran. Tuti merasa melihat bagian
memiaw Shanti yang tertutup celana dalam krem itu ada bercak gelap, tapi
Tuti tidak yakin.<br />
“Yaa.. Malu ahh..!” Tuti sengaja membuat Shanti penasaran.<br />
“Ayo doong Mbak” rengek Shanti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tuti sekarang yakin bahwa memiaw gadis
itu sudah basah sehingga terlihat bercak gelap di celana dalamnya. Tuti
sendiri merasa sangat terangsang melihat pemandangan itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Kalo pejuhnya menyembur dalam mulut
kita, rasanya panas dan asin, lengket tapi enak banget!” bisik Tuti
didekat telinga Shanti. Shanti membelalakkan matanya.<br />
“Apa itu pejuh?” tanyanya. Tuti merasa tidak tahan.<br />
“Pejuh itu seperti santan yang sering bikin memiaw kita basah lho” Jawab
Tuti. Ia melihat bagian memiaw Shanti makin gelap, wah gadis ini
banjir, pikir Tuti.<br />
“Idiihh amit-amit, jorok banget sih”<br />
“Lho kok jorok? Laki-laki juga doyan banget sama santan kita, apalagi kalo memiaw kita harum, tidak bau terasi”<br />
“Idiihh Mbak saru ah!”<br />
“Tapi aku yakin memiaw kita pasti wangi, soalnya kita kan minum jamu terus”<br />
“Udah ah, lama-lama jadi saru nih” kata Shanti. Tuti tertawa.<br />
“Kamu udah banjir yaa?” goda Tuti. Shanti memerah, buru-buru ia merapatkan kedua kakinya.<br />
“Ahh.. Mbaakk!!” Tuti tersenyum melihat Shanti melotot.<br />
“Nggak usah malu, aku sendiri juga basah nih” Kata Tuti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia lalu membuka kakinya sehingga Shanti
bisa melihat celana dalam putih dengan bercak gelap di tengah, Shanti
terbelak melihat bulu-bulu kemaluan Tuti yang mencuat keluar dari
samping celana dalamnya, lebat sekali, pikirnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Ihh.. Mbak jorok nih” desis Shanti. Tuti terkekeh.<br />
“Mau merasakan bagaimana tempik kamu diemut?” bisik Tuti. Shanti berdebar.<br />
“Ngaco ah!”<br />
“Aku mau emutin punya kamu, Shan?” Tuti mendekat. Shanti buru-buru bangun dan mundur ketakutan. Tuti tertawa.<br />
“Kamu akan bisa pingsan merasakannya” bisik Tuti lagi.<br />
“Ogah ah.. Udah deh.. Jangan nakut-nakutin akhh” Shanti mundur mendekati pintu kamar mandi dan Tuti makin maju.<br />
“Nggak apa-apa kok.. Cuman diemut aja kok takut?”<br />
“Masak Mbak yang ngemut?”<br />
“Iya.. Supaya kamu tahu rasanya”<br />
“Malu ahh..”<br />
“Nggak apa-apaa..” Tuti mendekat dan Shanti terpojok sampai akhirnya pantatnya menyentuh bibir bak mandi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan Tuti sudah meraba pahanya. Shanti
merinding dan roknya terangkat ke atas, Shanti memejamkan matanya. Tuti
sudah berjongkok dan mendekatkan wajahnya ke memiaw Shanti yang tertutup
celana dalam. Tuti mencium bau memiaw Shanti, dan Tuti puas sekali
dengan harumnya memiaw Shanti. Dulu ia sering melakukan hal-hal seperti
ini, malah pernah ia bermain-main bersama 4 pelacur sekaligus untuk
memuaskan tamunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tubuh Shanti gemetar dan seluruh bulu
kuduknya meremang, gadis itu merasa suhu tubuhnya meningkat dan
perasaannya aneh. Tuti mulai menciumi memiaw Shanti yang masih tertutup.
Pelan-pelan tangannya menurunkan celana dalam Shanti dan Tuti
terangsang melihat cairan lendir bening tertarik memanjang menempel pada
celana dalam gadis itu ketika ditarik turun. Tuti menjulurkan lidahnya
memotong cairan memanjang itu dan lidahnya merasakan asin yang enak
sekali. memiaw Shanti sungguh indah sekali, tidak terlihat bibir
kemaluannya bahkan bulu-bulunya pun masih halus dan lembut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tuti mencium dan mulai melumat memiaw
Shanti. Gadis itu mengerang dan menggeliat-liat ketika lidah Tuti
menjalar membelai liang memiawnya. Shanti benar-benar shock dengan
kenikmatan aneh yang dirasakannya, ada perasaan geli dan jijik, tapi ada
perasaan nikmat yang bukan alang kepalang. Gadis itu merasakan keanehan
yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Bulu kuduknya berdiri hebat
tatkala lidah Tuti menyapu dinding memiawnya, Shanti menggeliat-liat
menahan perasaan nyeri nikmat bagian bawah perutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Aahh.. Mbak.. Uuuhh.. Ssshh.. Ja.. Jangan mb.. Mbbak! Ji.. Jijikhh.. Aahh”</div>
<div style="text-align: justify;">
Tuti tidak memperdulikan rintihan dan
erangan Shanti. Lidahnya bergumul dan menembus liang memiaw Shanti
dengan lembut, Tuti tahu Shanti masih perawan dan ia tak ingin merusak
keperawanan Shanti, lidahnya hanya menjulur tidak terlalu dalam, namun
Tuti sudah dapat merasakan cairan asin hangat yang mengalir membasahi
lidahnya dan Tuti mengendus-endus bau khas memiaw Shanti dengan sangat
menikmatinya. Tuti perlahan-lahan menyelipkan jari-jarinya kesela-sela
bokong Shanti, dengan lembut dan dibelai-belainya liang anus Shanti, dan
Shanti sedikit tersentak tapi kemudian menggelinjang geli, tapi Shanti
membiarkan dirinya pasrah terhadap Tuti. Ia percaya sepenuhnya pada Tuti
dan sekarang ia benar-benar merasakan kenikmatan yang selama ini belum
pernah ia rasakan bahkan dalam mimpipun!</div>
<div style="text-align: justify;">
“Enak Shan?” desah Tuti dengan mulut
berlumuran lendir Shanti. Shanti memandang ke bawah dan mengangguk,
tubuhnya bergetar hebat, ia tak menyadari bahwa itu yang dinamakan
klimaks kenikmatan seorang perempuan. Tuti merasakan liang memiawnya
berdenyut dan ia meraba serta menusuk-nusukkan jarinya sendiri keliang
memiawnya dan merasakan cairan licin membasahi jarinya. Ia merintih
dengan wajah tersuruk di selangkangan Shanti, lidahnya kini menjulur dan
membelai liang dubur Shanti dan membuat gadis itu terlonjak-lonjak
kegelian serta terpana mendapatkan perlakuan yang tidak pernah
dibayangkannya. Shanti merasa liang duburnya ditekan-tekan oleh benda
lunak dan sesekali terselip masuk kedalam dan ia akan terlonjak kaget
bercampur geli, tapi lebih banyak merasakan kenikmatannya</div>
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-77000348800760232012012-08-15T21:13:00.007-07:002012-08-16T21:52:26.064-07:00Cerita Dewasa Ngentot Tante Ida<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div id="navbar">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRilTNURM7Wdz8KqgTrwFjKJvJtEkiHeRmIPlFPCXHMWyafS7zCGtZj-F_1OJ3uDEch-oOdwJsqotXkls5EkerkOW-sftDij98n7uEv-nGZ4WkUJafsst4iUmB9eNp15Rq341pFGm83RVf/s1600/met-art_KOI_1_5.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRilTNURM7Wdz8KqgTrwFjKJvJtEkiHeRmIPlFPCXHMWyafS7zCGtZj-F_1OJ3uDEch-oOdwJsqotXkls5EkerkOW-sftDij98n7uEv-nGZ4WkUJafsst4iUmB9eNp15Rq341pFGm83RVf/s320/met-art_KOI_1_5.jpg" width="320" /></a><span style="font-size: 16px; line-height: 24px;">Aku
sedang berlibur di kota Bandung, nginap dirumah Om ku adik mama yang
paling kecil. Mereka memang 7 bersaudara dan mamaku yang paling tua, aku
saat itu berumur 20 tahun dan omku berumur 35 tahun. Istri om ku, tante
Ida berumur 27 tahun, orangnya sangat cantik dan mempunyai tubuh yang
mungil tapi padat. Pantatnya bebar-benar montok dengan pinggang yang
ramping dan perut yang datar, maklum mereka belum mempunyai anak,
biarpun sudah kawin hampir 3 tahun.</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Akan tetapi tante Ida yang cantik itu,
orangnya sangat judes, dia tidak memandang mata keluargaku, maklum kami
hanya biasa-biasa saja, sedangkan tante Ida datang dari keluarga yang
sangat kaya di kota Surabaya, dia hanya 2 bersaudara dan Ida adik
perempuannya yang berumur 22 tahun, masih kuliah di ITB dan tinggal
dirumah om dan tante Ida di Bandung.<span id="more-103"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama aku berada dirumah om ku ini,
hampir setiap hari tante Ida mengomel saja, karena dia memang sangat
benci kalau aku menginap dirumah mereka. Disamping aku memang termasuk
anak yang bandel, biarpun secara postur tubuh, aku sudah kelihatan
sangat dewasa, karena tinggi badanku 175 cm dengan tubuh yang berotot,
tante Ida curiga saja dan menganggap aku sering menerima duit dari om
ku, pada hal sangat jarang om ku memberi aku duit.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat ini aku nginap di rumah mereka,
sebenarnya hanya terpaksa saja, karena aku sedang berlibur di Bandung
dan ibuku memberitahukan kepada om ku yang memaksa aku tinggal
dirumahnya. Hari ini entah mengapa aku merasa suntuk banget sendirian,
kemarin sore sebelum om ku pulang dari kantor, tante Ida marah-marah dan
menunjukan muka cemberut terhadap saya. Saat itu rumah berada dalam
keadaan sepi, om sudah pergi kekantor, Mbak Ani adik tante Ida sedang
pergi kuliah, Bik Suti lagi pergi ke pasar, dan tante Ida katanya mau
pergi ke arisan. Tadi sebelum pergi dengan nada yang setengah membentak,
tante Ida menyuruh saya menjaga rumah.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Dari pada BT sendiri, mending nonton BF aja di kamar,” pikirku.</div>
<div style="text-align: justify;">
TV mulai kunyalakan, kuambil CD porno
yang kemarin kupinjam ditempat persewahan dekat rumah, adegan-adegan
panas nampak di layar. Mendengar desahan-desahan artis BF yang cantik
dan bahenol tersebut membuat aku terangsang. Dengan lincahnya tanganku
melucuti celana beserta CD-ku sendiri. Burungku yang sedari tadi tegak
mengacung kukocok perlahan. Film yang kutonton itu cukup panas, sehingga
aku menjadi semakin bergairah. Kutanggalkan pakaian yang masih melekat,
akhirnya tubuhku tanpa ada penutup sekalipun. Kocokan tanganku semakin
cepat seiring dengan makin panasnya adegan yang kutonton. Kurasakan ada
getaran dalam penisku yang ingin meyeruak keluar. Aku mau orgasme,
tiba-tiba…</div>
<div style="text-align: justify;">
“Anton.. apa yang kamu lakukan!!” teriak sebuah suara yang aku kenal.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Ooooohh… Tante…?!” aku kaget setengah
mati dan sangat bingung sekali saat itu. Tak kusangka tante Ida yang
katanya mau pergi arisan bisa kembali secepat itu. Tanpa sadar aku
bangkit berdiri dan kudekati tante Ida yang cantik tapi judes itu, yang
masih berdiri dalam keadaan kaget dengan mata membelalak melihat
keadaanku yang telanjang bulat dengan penisku yang panjang dan besar
dalam keadaan tegang itu. Tiba-tiba entah setan mana yang mendorongku,
secara refleks saja aku menyergap dan mendekap tubuh tante Ida yang
mungil padat itu. Badannya yang mungil dan tingginya yang hanya sampai
sebahu dari ku, ku bekap dengan kuat dan kutarik agak keatas, sehingga
tante Ida hanya berdiri dengan ujung jari kakinya saja dengan kepala
agak tertengadah keatas, karena kaget. Dengan cepat kucium dan kulumat
bibir tipisnya yang seksi.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Eeeehhhh… ppppffffff…!!! badan tante Ida seketika<br />
mengejang dan agak menggeliat menerima perlakuan yang tidak pernah dia<br />
sangka akan berani aku lakukan itu dan sesaat kemudian dia mulai<br />
memberontak dengan hebat, sehingga ciumanku terlepas….</div>
<div style="text-align: justify;">
“Anton.. jangan kurang ajar.. berani
benar kau ini.. ingat, Toonnn.. Aku ini istri om mu…!!! Cepat lepas…
nanti kulaporkan kau ke om mu…” teriak tante Ida dengan suara garang
mencoba mengancamku.</div>
<div style="text-align: justify;">
Aku tak lagi peduli, salah tante Ida
sendiri sih, orang mau orgasme kok diganggu. Dengan buasnya aku jilat
belakang telinga dan tengkuknya, kedua payudaranya yang biarpun tidak
terlalu besar, tapi padat itu langsung kuramas-ramas dengan buas, sampai
tante Ida menjerit-jerit. Disamping nafsuku yang memang sudah menggila
itu, ada juga rasa ingin balas dendam dan mau mengajar adat padanya atas
perlakuan dan pandangannya yang sangat menghina padaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dia mencoba berteriak, tapi dengan cepat
aku segera menciumnya lagi. Ada kali 10 menit aku melakukan hal itu,
sementara tante Ida terus meronta-ronta, dan mengancamku serta mencaci
maki, entah apa saja yang dikatakannya, aku sudah tidak memperdulikannya
lagi. Aku terus menyerangnya dengan buas dan mengelus-elus dan
meramas-ramas seluruh tubuhnya sambil terus mencium mulutnya dengan
rakus. Dia tidak dapat melepaskan diri dari dekapanku, karena memang
tubuhku yang tinggi 175 cm dengan badan yang atletis dan berotot, tidak
sebanding dengan tubuh tante Ida yang 155 cm dan mungil itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Akibat seranganku yang bertubi-tubi itu,
lama kelamaan kurasakan tidak ada lagi perlawanan dari tante Ida, entah
karena dia sudah lelah atau mungkin dia mulai terangsang juga. Merasa
sudah tidak ada perlawanan lagi dari tante Ida, penisku yang panjang dan
besar yang sudah sangat tegang itu kugosok-gosok pada perutnya dan
kemudian kuraih tangannya yang mungil dan kuelus-elus ke penisku, tangan
mungilnya kugosok-gosok, mengocok penisku yang mulai mengeras. Tubuhnya
terasa mengejang, akan tetapi kedua matanya masih terpejam, dan tidak
ada perlawanan darinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian ketika dengan perlahan kubuka
baju tante Ida, dia dengan lemah masih mencoba menahan tanganku, akan
tetapi tanganku yang satu mengunci kedua tangannya dan tanganku yang
lain membuka satu demi satu kancing-kancing blusnya, dan perlahan-lahan
mempertontonkan keindahan tubuh di balik kain itu. Setelah berhasil
membuka blus dan BH-nya, kuturunkan ciumanku menuju ke payudara tante
Ida yang padat berisi…</div>
<div style="text-align: justify;">
“Tooonnnn… aaammmpuunn… Toonnnnn… iiii.. iiingaaattttt.. Tooonnn..!!!”</div>
<div style="text-align: justify;">
Kucium dan kulumat putingnya yang
berwarna kecoklatan itu. Terkadang kugigit dan kupuntir putingnya,
sementara kusingkap roknya dan jari-jariku mulai mengelus-elus
kemaluannya yang masih tertutup CD.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Iiiiiiiiii…..ooohhhhhhh…..aaaagggghh<br />
hhhhh……..ssssshhhhhhh……..Toooonnnnn……! !!!!” akibat perlakuanku itu,<br />
kayaknya tante Ida mulai terangsang juga, itu terasa dari tubuhnya yang<br />
mengejang kaku dan dengusan nafasnya makin terdengar kuat. Aku makin<br />
memperhebat seranganku dan tiba-tiba tubuh tante Ida bergetar dengan<br />
kuat dan……..</div>
<div style="text-align: justify;">
“Aaaahhhhhh..Toooonnnn…jaaa..jaaa<br />
angaaannn….Tooonnnn……iiii…ngaaaatttt..Tooo nnn…<br />
oooohhhhhhh…………aaaaaggggghhh…aaaaggghhh .aaaaggggggggghhhhh…!!!!!”<br />
akhirnya, disertai tubuhnya yang mengejang dan menggeliat-geliat kuat,<br />
serta kedua tangannya mendekap punggung ku….Seerrr.. cairan kewanitaan<br />
tante Ida membasahi CD nya sekalian jemariku.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah masa orgasmenya berlalu, terasa
badan tante Ida melemas terkulai dalam dekapanku dan kedua matanya masih
terpejam rapat, entah perasaan apa yang sedang bergelora dalam
tubuhnya, puas, malu atau putus asa akibat perlakuanku terhadap nya ,
sehingga dia mencapai orgasme itu. Tarikan nafasnya masih
terengah-engah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kami terdiam sejenak, sementara tubuh
tante Ida bersandar lemas dalam dekapanku dengan mata. Jemari lentik
tante Ida masih menggenggam penisku yang masih tegak mengacung.</div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya secara perlahan-lahan kepala
tante Ida menengadah keatas dan terlihat pandangan matanya yang sayu
menatapku, sehingga menambah kecantikan wajahnya dan secara lembut
terdengar suaranya…</div>
<div style="text-align: justify;">
“Oooohhhh….Toonnnn, apa yang kau perbuat pada tantemu ini…….?????”</div>
<div style="text-align: justify;">
“Eeeehhmmm…maafkan Anton tante….Anton lupa diri….abis tante tadi masuk<br />
tiba-tiba selagi Anton akan mencapai klimaks….salah tante sendiri<br />
sihhh…….lagi pula…tante amat cantik sihhh…..!!!!!!” sahutku mencari-cari<br />
alasan sekenanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang kayaknya tante Ida sudah pasrah dan sambil tanganya masih<br />
menggenggam penisku katanya lagi..</div>
<div style="text-align: justify;">
“Tooonnnn…..punya kamu gede amat yaaaa…????. Punya Om mu nggak sampai<br />
segede ini..!!”</div>
<div style="text-align: justify;">
“Aaahhhhh, tante…apa betull…?????!” memang penis ku panjangnya 20<br />
cm dan gede juga dengan kepalanya yang bulat besar, apalagi kalau lagi<br />
sangat bernafsu begini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jemari lentik tante Ida yang tadinya hanya menggenggam saja, kini mulai<br />
memainkan penisku dengan manja. Seperti mendapat mainan baru, tangan<br />
tante Ida tak mau lepas dari situ.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Taaannnnn…., kok diiiii…..dii…diamin aja, dikocok dong, Taannn…. biar<br />
enaaakkk….!!!!”</div>
<div style="text-align: justify;">
“Ton, Ton.. kamu keburu nafsu aja….aaaaggghhh….!!!”, perlahan-lahan kedua<br />
tanganku menekan bahu tante Ida, sehingga tubuh tante Ida berjongkok dan<br />
sesaat kemudian kepalanya telah sejajar dengan selangkanganku. Kedua<br />
tangannya segera menggenggam penisku dan kemudian tante Ida mulai<br />
menjilati kepala penisku dengan lidahnya. Bergetar seluruh tubuhku<br />
menerima rangsang dari mulut tante Ida. Dijilatnya seluruh batang<br />
kemaluanku, mulai dari pangkal sampai ujung. Tak ada bagian yang<br />
terlewat dari sapuan lidahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dikocoknya penisku didalam mulutnya, tapi tak semuanya bisa masuk.<br />
Mungkin hanya 3/4 nya saja yang dapat masuk ke mulut tante Ida. Kurasakan<br />
dinding tenggorokan tante Ida menyentuh kepala penisku. Sungguh sensasi<br />
sangat luar biasa menjalar ke seluruh tubuhku. Cukup lama juga tante Ida<br />
mengulum penisku. Kurasakan batang penisku mulai membesar dan makin<br />
mengeras. Dari dalam kurasakan ada sesuatu yang memaksa untuk keluar.<br />
Merasa aku akan keluar, tante Ida semakin cepat mengocok batang kemaluanku.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Taaannnnn..ah..aohh.. taaannn.. Anton mo<br />
keluar,…….aaauuugghhhh…..taaannnn..!!!!!!!”</div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya..Croott..croott..croottt.. Hampir sepuluh kali cairan itu<br />
menyembur dari ujung penisku. Diminumnya air maniku dengan, dijilatinya<br />
semua, sampai tak ada lagi cairan yang tersisa. Meskipun sudah keluar<br />
tetapi penisku tetap saja masih tegar, meski tak seberapa keras lagi.<br />
Melihat itu, tante Ida mencium-cium kepala penisku dan menjilat-jilatnya<br />
hingga bersih.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian kutarik berdiri tubuh tante Ida dan kudorong ke tempat tidur,<br />
sehingga tante Ida terlentang diatas tempat tidur. Dengan cepat kulucuti<br />
rok sekalian CD nya, sehingga sekarang tante Ida terlentang diatas<br />
tempat tidur dengan tubuhnya yang mungil tapi padat itu berada dalam<br />
keadaan telanjang bulat. Tante Ida hanya menatap ku dengan pandangan<br />
yang sayu dan terlihat pasrah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Aku naik keatas tempat tidur dan kedua kakinya kupentang lebar-lebar dan<br />
aku berjongkok diantara kedua pahanya yang terpentang membuka lebar<br />
kemaluannya yang telah licin, siap untuk diterobos.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kupegang batang penisku dan kugosok-gosok sepanjang bibir kemaluannya,<br />
sambil kutekan-tekan pelahan. Merasakan gesekan-gesekan lembut vagina<br />
tante Ida, penisku mulai mengeras kembali. Ku ambil tangan tante Ida dan<br />
ku tempatkan pada batang penisku, segera digengamnya penisku dan<br />
diarahkan ke lubang kemaluannya. Dengan sedikit gerakan menekan, kepala<br />
penisku perlahan-lahan mulai masuk setengah ke lobang kemaluan tante Ida.</div>
<div style="text-align: justify;">
Terasa lobang kemaluan tante Ida sangat sempit mencengkeram batang<br />
kemaluanku. Dinding kemaluan tante membungkus rapat batang kemaluanku,<br />
kutekan lagi dan tubuh tante Ida menggeliat…</div>
<div style="text-align: justify;">
“Oooooohhhhhh… Toooonnnn… bee.. beeeesaaarrrr<br />
aaaaa.. maaaattttt.. pe.. peeelaaan… pee laaan… Tooooonnnnn… ooooohhhhh..!!!!!” tante Ida merintih perlahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Secara pelan dan hati-hati aku menekan
batang kemaluanku makin dalam… terus… terus…. ooohhhhhh… eeeenna aaak…
benaaarrrr… terasa jepitan kuat dinding kemaluan tante Ida yang menjepit
rapat batang kemaluanku.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perasaanku terasa melayang-layang dilanda kenikmatan yang tidak terlukisakan ini…..</div>
<div style="text-align: justify;">
“Taaaaannnnn……ooohhhhhh…..eeee euuuuunnaaaakkkkkkkk…taannnnn….!!!!”</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan kedua paha yang terkangkang
lebar-lebar dan kedua tangannya berpegang pada pinggangku, tante Ida
memandang ku dengan tatapan sayu, terlihat sangat cantik dan menawan,
sehingga aku yang sedang bertumpu diatasnya perasaanku terasa menggila,
melihat dan merasakan wanita cantik dan ayu yang berbadan mungil tapi
padat ini, terlentang pasrah dibawahku, menerima seluruh perlakuanku.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kugerakan perlahan-lahan pinggulku menekan kebawah, sehingga penisku<br />
terbenam makin dalam kelobang kemaluannya, dalam….. dalam….. terus……<br />
terus….. daannnn….. ….kemudian……ujung kepala penisku terasa mentok,<br />
karena beberapa kali tubuh tante Ida mengejang ketika aku mencoba<br />
menekan lebih kuat, aku kemudian mulai menarik keluar dan selanjutnya<br />
memompa keluar masuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan bersemangat aku mulai menaik-turunkan tubuhku. Gerakan naik-turun<br />
yang terkadang diselingi dengan gerakan memutar, sungguh merupakan<br />
sensasi yang sangat luar biasa. Apalagi posisi kedua paha tante Ida<br />
terkangkang lebar-lebar, membuat tikaman-tikamanku terasa jauh didalam<br />
dasar lobang kemaluannya. Aku dapat melihat payudara tante Ida<br />
bergerak-gerak keatas kebawah setiap kali aku menekan masuk penisku<br />
dalam-dalam sehingga kedua selangkangan kami berhimpit rapat-rapat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian kurasakan otot-otot kemaluan tante Ida dengan kuat menyedot<br />
penisku. Semakin lama kurasa semakin kuat saja kemaluan tante Ida
menjepit penisku. Kulihat wajah tante Ida nampak makin memerah menahan
orgasme keduanya yang akan melandanya sebentar lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Aaaaaaddduuuuuhhhhh….Toooonnn.. Aaaagggghhhhhh.. Oouggg..<br />
hhaa..hhaa…Toooonn …taaannnn…teeeee…maaa…. Maaauuuu…keee…<br />
keeeeluaraarrrr lagi, Toonnnnn…!!!!!!!.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan….. Seeeeerrrr…..kurasakan cairan hangat membasahi penisku.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara nafsuku sudah sangat memuncak
menuntut penyelesaiannya, aku sudah tidak bisa lagi bertindak halus,
tanpa banyak bicara, segera saja kupompa pantatku dengan cepat dan
gencar, mendapat serangan yang agak kasar dan tiba-tiba itu tante Ida
menjerit-jerit kesakitan. Meskipun lobang kemaluan tante Ida telah basah
dan licin banget, tapi tetap saja terasa seret untuk ukuran penisku
yang besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tak kuhiraukan lagi suara tante Ida yang menjerit-jerit kesakitan, yang<br />
ada dipikiranku saat itu adalah aku ingin segera mengakhiri permainan<br />
ini dan merasakan nikmat yang akan datang padaku. Kurasakan otot-otot<br />
penisku mulai berdenyut-denyut dengan kerasnya, ada sesuatu yang<br />
berusaha untuk keluar dari batang penisku. Kucoba untuk menahannya<br />
selama mungkin agar tidak segera keluar, tapi jepitan dinding kemaluan<br />
tante Ida akhirnya meruntuhkan pertahananku.<br />
“Aaaaaauuddddduuhhhh… taaannnnnn… teeeee… oooooohhhhh…..!!!!” keluhan
panjang penuh kenikmatan keluar dari mulut ku disertai dengan<br />
…croott.. croott….croooootttt….semburan..maniku menyemprot dengan kuat,<br />
mengisi relung-relung terdalam lobang kemaluan tante Ida, kemudian<br />
badanku tertelungkup lemas menidih badan mungi tante Ida, sementara<br />
kuubiarkan penisku tetap didalam kemaluan tante Ida untuk merasakan<br />
sisa-sisa orgasmeku. Kurasakan kemaluan tante Ida tetap saja<br />
berdenyur-denyut, meski tak sekuat tadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Taannnn, terima kasih ya, udah mau temenin Anton main.!!!!” kataku dengan manja.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Kamu, tuh, Ton, kalau lagi nafsu jangan main maksa dong, masak tantemu sendiri kamu perkosa juga…..!!!!”</div>
<div style="text-align: justify;">
“Iiihhhhh…tante…..tapi tante senang juga….kaannnn …..????”</div>
<div style="text-align: justify;">
“Iya.. siiihhh….!!!!!” kata tante Ida malu-malu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak saat itu sikap tante Ida
terhadapku berobah seratus persen, biarpun sikap kami ini tetap terjaga
dihadapan om dan adik tante Ida. Aku dan tante Ida sering berhubungan
sex bersama kalau rumah lagi sepi. Aku makin merasa sayang saja terhadap
tante Ida, apalagi tante Ida melayani nafsu sex saya dengan rela dan
sepenuh hati.a</div>
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-5226361627278369392012-08-15T21:13:00.003-07:002012-08-16T21:55:16.401-07:00Aku diperkosa ….tapi enak..!!!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBXbfwReBpbIZTxwmQyIk0Gkz8vovqX7yo7DDnJ399cn8V4LvvpEU3ePg2bpPgj-ay0tB0hOutSNxXBPAXXnJlOogFxi0zWPVkr6qPfbQ3M-zK2ZPR8Kgn4shCJ-D6GYfIVTssTtq8FWaZ/s1600/met-art_om_171_3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBXbfwReBpbIZTxwmQyIk0Gkz8vovqX7yo7DDnJ399cn8V4LvvpEU3ePg2bpPgj-ay0tB0hOutSNxXBPAXXnJlOogFxi0zWPVkr6qPfbQ3M-zK2ZPR8Kgn4shCJ-D6GYfIVTssTtq8FWaZ/s320/met-art_om_171_3.jpg" width="213" /></a>Namun Comed menyadari, profesi hanya
buruh nyangkul seperti dirinya, mana ada perempuan sudi? Mendambakan
gadis yang cantik, putih bersih, betis mbunting padi, itu sama saja
pungguk merindukan bulan. Maka meski gadis di kampungnya mulus-mulus,
selama ini Comed hanya turun naik di jakun. Betapapun ada yang
ditaksirnya, tapi dia takut mengalami ambon sorangan (cinta bertepuk
sebelah tangan). <span id="more-109"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Termasuk pada Ny. Wiwid, yang selama ini jadi tetangga dekat rumah.
Comed sangat suka akan penampilan wanita itu, tapi juga hanya dipendam
dalam hati. Apa lagi wanita itu adalah istri Kang Barna tetangganya yang
tinggi besar. Dia tak bisa membayangkan, begitu ketahuan mengganggu
bininya, Comed langsung ditenteng pakai tangan kirinya dan lalu dilempar
ke kali, ……byurrrrr! “Amit, amit,” kata batin Comed.
Akan tetapi, cinta memang hak semua anak bangsa. Sepanjang itu hanya
wacana dan disimpan dalam dada, silakan saja menaksir bini tetangga, di
KUHP dijamin tak ada pasalnya. Dan itu pula yang dilakukan Comed, mana
kala melihat bini Kang Barna melintas depan rumahnya, belanja ke warung
misalnya, matanya melotooot mengikutinya sampai mau dipatol ayam
rasanya. Agaknya, stagnan (penumpukan) asmara Comed memang harus
diakhiri. Itu terjadi ketika suatu sore pas dia melintas dekat rumah Ny.
Wiwid, mendengar suara orang gebyar-gebyur mandi. Comed mencoba
mengintipnya. Alamak, yang mandi ternyata Ny,. Wiwid yang diidolakan
selama ini. Wih…., tubuhnya dalam kondisi pakaian hawa, sungguh seindah
warna aslinya. Dengkul Comed pun langsung ngaderekdek (bergetar).<br />
Tali dan jaringan syaraf mata pun nyambung ke otak, lalu otak
mendelegasikan ke pendulum, maka segera kontaklah dia: blip, blip, blip!
Comed yang makin tersiksa akan aksi pengintipannya, tambah berani
memelototi tubuh polos tetangganya. Ketika Ny. Wiwid usai mandi dan
ambil air wudlu untuk salat Ashar, langsung dikuntit dari belakang.
Sabodo teuing (bodo amat) dengan Kang Barna, begitu tekadnya.<br />
Ini yang keterlaluan, mendadak Comed ingin memperkosanya meski dengan
cara kekerasan. Kalkulasi politiknya mengatakan, dalam kondisi normal,
mana mungkin Wiwid sudi melayani aspirasi arus bawahnya. Satu-satunya
teori adalah: istri Kang Barna ini harus dilumpuhkan dulu. Maka ketika
Ny. Wiwit sedang membasuh betisnya yang mbunting padi tersebut, langsung
saja dikemplang kepalanya pakai kayu: pletakkk!<br />
Ketika wanita tetangganya itu terjajar di lantai kamar mandi dalam
kondisi pingsan, langsung saja Comed beraksi. Celana dalam Ny. Wiwid
langsung dibuka paksa. Petani muda bau lumpur itu betul-betul syur. Dia
yakin seyakinnya, dalam hitungan detik bakal berhasil menikmati tubuh
mulus tetangga yang diidolakannya. “Takkan lari gunung dikejar,” begitu
katanya sambil menutup wajah sendiri pakai kaos agar tak ketahuan.<br />
si comed langsung meraba raba kemaluan nyonya Barna ini….<br />
kemaluan yang putih bersih…..dimana tengahnya berwarna merah muda……<br />
pendulum…alias torpedo comed telah berdiri dengan tegaknya….ia langsung
mengangkangi ny wiwid….kemaluannya yang besar hitam itu di masukkannya
perlahan………….<br />
ny wiwid yang belum sadarkan diri itu …tidak bergerak sama
sekali………comed…….berhasil menembus kemaluan Ny wiwid….diobok oboknya
memek ny wiwid……diangkatnya kedua kaki ny wiwid kepundaknya……tangannya
menarik pinggang ny wiwid kebawah dengan kerasnya pula kemaluannya
dihunyamkan masuk ke memek Ny wiwid…..plok plok…..<br />
comed sambil geleng geleng kepala menikmati tubuh Ny wiwid…..comed
klimaks……ia menyemprotkan maninya kedalam vagina Ny
wiwid……aaackkhhhhhhhh….<br />
badan comed bergetar…karena orgasme…….<br />
iapun dengan terburu buru memakai kembali celananya dan cepat berlalu
dari tempat itu….jangan sampai ada yang memergoki perbuatan
bejadnya…….ditinggalkannya Ny wiwid di tempat itu hingga 2 jam kemudian
..barulah Ny wiwid siuman….<br />
ia kaget melihat kondisinya sudah tidak menggunakan celana dan setengah
bugil…ia merasakan sakit di belakang lehernya akibat di pukul dengan
kayu oleh si comed……..<br />
tapi lebih perih lagi dibagian kemaluannya…….<br />
kemaluannya masih basah oleh sperma comed yang tumpah meleleh kepaha Ny wiwid saat Ny wiwid mencoba berdiri…..<br />
achhhhh…aku telah diperkosa….tapi siapa yah yang memperkosa aku…tanyanya dalam hati…….<br />
ia tidak mau menceritakan aib ini pada siapapun…juga pada
suaminya……..ditakutkan aib ini akan menyebar dan dia sendiri yang akan
menanggung malunya………………<br />
seminggu si comed menunggu reaksi apa yang akan terjadi dari
perbuatan bejadnya itu……..tapi keliatannya tidak ada apa apa…….iapun
berada diatas angin……<br />
keinginannya utk melakukan adegan ulang memperkosa Ny wiwid tergambar dan tersusun lagi dibenaknya………<br />
ia tahu kalau pak Barna tiap subuh meninggalkan rumahnya membawa
dagangan sayuran kepasar di kecamatan……..comed hapal betul…karena mereka
bertetangga…<br />
maka suatu hari kala orang dikampung menuju masjid utk sholat
subuh…..sicomed lain lagi….ia mengendap di belakang rumah Kang
barna…….sedikit dengan keahlian mencongkel grendel rumah barna maka
iapun sudah berada didalam……kang barna baru saja meninggalkan isterinya
dirumah…..dan Ny wiwid telah kembali berada dalam kamarnya tertidur
…menyambung tidurnya yang di cut oleh suaminya…….karena Ny wiwid subuh
subuh sekali telah bangun menyiapkan sarapan subuh….untuk perut suaminya
dan untuk dibawah perut suaminya….<br />
karena kecapaian melayani suaminya iapun kembali tertuidur lelap tanpa mengetahui bahwa telah ada orang lain di dalam rumahnya……<br />
si comed mematikan lampu kamar Ny wiwd….kondisi kamarpun gelap
gulita….ia naik keranjang Ny wiwid perlahan…….,Ny wiwd yang hanya
menggunakan sarung itu tidak menyadari….karena lelapnya……sarungnya
disingkap pelan oleh sicomed…..kemudian si comed menindihnya ……ahirnya
Ny wiwid kaget……ia ingin berteriak tapi mulutnya dibekap….dan dia
merasakan sesuatu yang dingin dilehernya….rupanya si comed….menaruh
parang diatas leher Ny wiwid…..tanpa berkata a..ii..uu….sicomed langsung
mengarahkan torpedonya kekemaluan Ny wiwid….Ny wiwid hanya pasrah,…..ia
mengerti kalau ia berteriak maka parang itu akan menggorok
lehernya….maka dibiarkannya maling memek itu beraksi……<br />
sicomed….menusukkan torpedonya dengan keras…..Ny wiwid terhentak hentak
dibuatnya……ssshhh…perih dirasakannya….iapun kembali mengingat peristiwa
yang lalu….mungkin ini juga yang memperkosaku dulu……..kok perihnya
sama…….<br />
disodoknya keluar….masuk…..memek Ny wiwid…..ahirnya gairah Ny wiwid
bangkit juga merasakan sodokan itu…….dengan tidak disadarinya pantatnya
ikut bergoyang mengimbangi hentakan hentakan birahi si comed……….<br />
karena sicomed merasakan pantat Ny wiwd bergoyang…..dan torpedonya
merasa di pilin pilin oleh memek Ny wiwid ….maka ia pun segera klimaks……<br />
rupanya si comed tidak mampu bertahan lama mendapat balasan goyangan INUL………<br />
iapun segera bangkit……ia berlari sambil menyelinap keluar rumah Ny wiwid lewat belakang……<br />
Ny wiwid tidak berteriak ….ia cuma memakai kembali sarungnya……dan tidur……..<br />
pusing…amat….!!!! pikirnya…..<br />
aku juga enak koq………..<br />
hihihihihihihi</div>
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-73055414708288378822012-08-15T21:12:00.006-07:002012-08-16T21:55:38.660-07:00Keperawananku Hilang Tanpa Darah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKvhwthXsKIoCwuUzI62SYFxhSkHXFe0wWVg053T2_S6YhXZKYhi0s87acMTWvPVujG9NsuDDMSPiOqNwjgVuvewOFuj2pZ1qapmu1xrfbFEvqKkgrmZ7YPoOYvHZpYvbLDG5YS0Lgj0bz/s1600/met-art_KOI_1_8.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKvhwthXsKIoCwuUzI62SYFxhSkHXFe0wWVg053T2_S6YhXZKYhi0s87acMTWvPVujG9NsuDDMSPiOqNwjgVuvewOFuj2pZ1qapmu1xrfbFEvqKkgrmZ7YPoOYvHZpYvbLDG5YS0Lgj0bz/s320/met-art_KOI_1_8.jpg" width="320" /></a>Pagi itu kulihat Oom Pram sedang
merapikan tanaman di kebun, dipangkasnya daun-daun yang mencuat tidak
beraturan dengan gunting. Kutatap wajahnya dari balik kaca gelap jendela
kamarku. Belum terlalu tua, umurnya kutaksir belum mencapai usia 50
tahun, tubuhnya masih kekar wajahnya segar dan cukup tampan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Rambut dan kumisnya beberapa sudah
terselip uban. Hari itu memang aku masih tergeletak di kamar kostku.
Sejak kemarin aku tidak kuliah karena terserang flu. Jendela kamarku
yang berkaca gelap dan menghadap ke taman samping rumah membuatku merasa
asri melihat hijau taman, apalagi di sana ada seorang laki-lai setengah
baya yang sering kukagumi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Memang usiaku saat itu baru menginjak
dua puluh satu tahun dan aku masih duduk di semester enam di fakultasku
dan sudah punya pacar yang selalu rajin mengunjungiku di malam minggu.
Toh tidak ada halangan apapun kalau aku menyukai laki-laki yang jauh di
atas umurku.<br />
<span id="more-114"></span><br />
Tiba-tiba ia memandang ke arahku, jantungku berdegup keras. Tidak, dia
tidak melihaku dari luar sana. Oom Pram mengenakan kaos singlet dan
celana pendek, dari pangkal lengannya terlihat seburat ototnya yang
masih kecang. Hari memang masih pagi sekitar jam 9:00, teman sekamar
kostku telah berangkat sejak jam 6:00 tadi pagi demikian pula penghuni
rumah lainnya, temasuk Tante Pram istrinya yang karyawati perusahaan
perbankan.</div>
Memang Oom Pram sejak 5 bulan terakhir terkena PHK dengan pesangon
yang konon cukup besar, karena penciutan perusahaannya. Sehingga
kegiatannya lebih banyak di rumah. Bahkan tak jarang dia yang menyiapkan
sarapan pagi untuk kami semua anak kost-nya. Yaitu roti dan selai
disertai susu panas. Kedua anaknya sudah kuliah di luar kota. Kami anak
kost yang terdiri dari 6 orang mahasiswi sangat akrab dengan induk
semang. Mereka memperlakukan kami seperti anaknya.<br />
<div style="text-align: justify;">
Walaupun biaya indekost-nya tidak
terbilang murah, tetapi kami menyukainya karena kami seperti di rumah
sendiri. Oom Pram telah selesai mengurus tamannya, ia segera hilang dari
pemandanganku, ah seandainya dia ke kamarku dan mau memijitku, aku
pasti akan senang, aku lebih membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari
obat-obatan. Biasanya ibuku yang yang mengurusku dari dibuatkan bubur
sampai memijit-mijit badanku. Ah.. andaikan Oom Pram yang melakukannya…</div>
Kupejamkan mataku, kunikmati lamunanku sampai kudengar suara siulan
dan suara air dari kamar mandi. Pasti Oom Pram sedang mandi, kubayangkan
tubuhnya tanpa baju di kamar mandi, lamunanku berkembang menjadi makin
hangat, hatiku hangat, kupejamkan mataku ketika aku diciumnya dalam
lamunan, oh indahnya. Lamunanku terhenti ketika tiba-tiba ada suara
ketukan di pintu kamarku, segera kutarik selimut yang sudah terserak di
sampingku. “Masuk..!” kataku.<br />
<div style="text-align: justify;">
Tak berapa lama kulihat Oom Pram sudah
berada di ambang pintu masih mengenakan baju mandi. Senyumnya mengambang
“Bagaimana Lina? Ada kemajuan..?” dia duduk di pinggir ranjangku,
tangannya diulurkan ke arah keningku. Aku hanya mengangguk lemah.
Walaupun jantungku berdetak keras, aku mencoba membalas senyumnya.
Kemudian tangannya beralih memegang tangan kiriku dan mulai
memjit-mijit.</div>
“Lina mau dibikinkan susu panas?” tanyanya.<br />
“Terima kasih Oom, Lina sudah sarapan tadi,” balasku.<br />
“Enak dipijit seperti ini?” aku mengangguk.VDia masih memijit dari
tangan yang kiri kemudian beralih ke tangan kanan, kemudian ke pundakku.
Ketika pijitannya berpindah ke kakiku aku masih diam saja, karena aku
menyukai pijitannya yang lembut, disamping menimbulkan rasa nyaman juga
menaikkan birahiku. Disingkirkannya selimut yang membungkus kakiku,
sehingga betis dan pahaku yang kuning langsat terbuka, bahkan ternyata
dasterku yang tipis agak terangkat ke atas mendekati pangkal paha, aku
tidak mencoba membetulkannya, aku pura-pura tidak tahu.<br />
“Lin kakimu mulus sekali ya.”<br />
“Ah.. Oom bisa aja, kan kulit Tante lebih mulus lagi,” balasku sekenanya.<br />
Tangannya masih memijit kakiku dari bawah ke atas berulang-ulang.
Lama-lama kurasakan tangannya tidak lagi memijit tetapi mengelus dan
mengusap pahaku, aku diam saja, aku menikmatinya, birahiku makin lama
makin bangkit.<br />
“Lin, Oom jadi terangsang, gimana nih?” suaranya terdengar kalem tanpa emosi.<br />
“Jangan Oom, nanti Tante marah..”<br />
Mulutku menolak tapi wajah dan tubuhku bekata lain, dan aku yakin Oom
Pram sebagai laki-laki sudah matang dapat membaca bahasa tubuhku. Aku
menggelinjang ketika jari tangannya mulai menggosok pangkal paha dekat
vaginaku yang terbungkus CD. Dan… astaga! ternyata dibalik baju mandinya
Oom Pram tidak mengenakan celana dalam sehingga penisnya yang membesar
dan tegak, keluar belahan baju mandinya tanpa disadarinya. Nafasku sesak
melihat benda yang berdiri keras penuh dengan tonjolan otot di
sekelilingnya dan kepala yang licin mengkilat. Ingin rasanya aku
memegang dan mengelusnya. Tetapi kutahan hasratku itu, rasa maluku masih
mengalahkan nafsuku.<br />
Oom Pram membungkuk menciumku, kurasakan bibirnya yang hangat
menyentuh bibirku dengan lembut. Kehangatan menjalar ke lubuk hatiku dan
ketika kurasakan lidahnya mencari-cari lidahku dan maka kusambut dengan
lidahku pula, aku melayani hisapan-hisapannya dengan penuh gairah.
Separuh tubuhnya sudah menindih tubuhku, kemaluannya menempel di pahaku
sedangkan tangan kirinya telah berpindah ke buah dadaku. Dia meremas
dadaku dengan lembut sambil menghisap bibirku. Tanpa canggung lagi
kurengkuh tubuhnya, kuusap punggungnya dan terus ke bawah ke arah
pahanya yang penuh ditumbuhi rambut. Dadaku berdesir enak sekali,
tangannya sudah menyelusup ke balik dasterku yang tanpa BH, remasan
jarinya sangat ahli, kadang putingku dipelintir sehingga menimbulkan
sensasi yang luar biasa.<br />
Nafasku makin memburu ketika dia melepas ciumannya. Kutatap wajahnya, aku kecewa, tapi dia tersenyum dibelainya wajahku.<br />
“Lin kau cantik sekali..” dia memujaku.<br />
“Aku ingin menyetubuhimu, tapi apakah kamu masih perawan..?” aku mengangguk lemah.<br />
Memang aku masih perawan, walaupun aku pernah “petting” dengan kakak
iparku sampai kami orgasme tapi sampai saat ini aku belum pernah
melakukan persetubuhan. Dengan pacarku kami sebatas ciuman biasa, dia
terlalu alim untuk melakukan itu. Sedangkan kebutuhan seksku selama ini
terpenuhi dengan mansturbasi, dengan khayalan yang indah. Biasanya dua
orang obyek khayalanku yaitu kakak iparku dan yang kedua adalah Oom Pram
induk semangku, yang sekarang setengah menindih tubuhku. Sebenarnya
andaikata dia tidak menanyakan soal keperawanan, pasti aku tak dapat
menolak jika ia menyetubuhiku, karena dorongan birahiku kurasakan
melebihi birahinya. Kulihat dengan jelas pengendalian dirinya, dia tidak
menggebu dia memainkan tangannya, bibirnya dan lidahnya dengan tenang,
lembut dan sabar. Justru akulah yang kurasakan meledak-ledak.<br />
“Bagaimana Lin? kita teruskan?” tangannya masih mengusap rambutku, aku tak mampu menjawab.<br />
Aku ingin, ingin sekali, tapi aku tak ingin perawanku hilang. Kupejamkan mataku menghindari tatapanbya.<br />
“Oom… pakai tangan saja,” bisikku kecewa.<br />
Tanpa menunggu lagi tangannya sudah melucuti seluruh dasterku, aku
tinggal mengenakan celana dalam, dia juga telah telanjang utuh. Seluruh
tubuhnya mengkilat karena keringat, batang kemaluannya panjang dan besar
berdiri tegak. Diangkatnya pantatku dilepaskannya celana dalamku yang
telah basah sejak tadi. Kubiarkan tangannya membuka selangkanganku
lebar-lebar. Kulihat vaginaku telah merekah kemerahan bibirnya mengkilat
lembab, klitorisku terasa sudah membesar dan memerah, di dalam lubang
kemaluanku telah terbanjiri oleh lendir yang siap melumasi, setiap
barang yang akan masuk.<br />
Oom Pram membungkuk dan mulai menjilat dinding kiri dan kanan
kemaluanku, terasa nikmat sekali aku menggeliat, lidahnya menggeser
makin ke atas ke arah klitosris, kupegang kepalanya dan aku mulai
merintih kenikmatan. Berapa lama dia menggeserkan lidahnya di atas
klitosriku yang makin membengkak. Karena kenikmatan tanpa terasa aku
telah menggoyang pantatku, kadang kuangkat kadang ke kiri dan ke kanan.
Tiba-tiba Oom Pram melakukan sedotan kecil di klitoris, kadang disedot
kadang dipermainkan dengan ujung lidah. Kenikmatan yang kudapat luar
biasa, seluruh kelamin sampai pinggul, gerakanku makin tak terkendali,
“Oom… aduh.. Oom… Lin mau keluar….” Kuangkat tinggi tinggi pantatku, aku
sudah siap untuk berorgasme, tapi pada saat yang tepat dia melepaskan
ciumannya dari vagina.<br />
<div style="text-align: justify;">
Dia menarikku bangun dan menyorongkan
kemaluannya yang kokoh itu kemulutku. ” Gantian ya Lin.. aku ingin kau
isap kemaluanku.” Kutangkap kemaluannya, terasa penuh dan keras dalam
genggamanku. Oom Pram sudah terlentang dan posisiku membungkuk siap
untuk mengulum kelaminnya. Aku sering membayangkan dan aku juga beberapa
kali menonton dalam film biru. Tetapi baru kali inilah aku
melakukannya.</div>
Birahiku sudah sampai puncak. Kutelusuri pangkal kemaluannya dengan
lidahku dari pangkal sampai ke ujung penisnya yang mengkilat
berkali-kali. “Ahhh… Enak sekali Lin…” dia berdesis. Kemudian kukulum
dan kusedot-sedot dan kujilat dengan lidah sedangkan pangkal kemaluannya
kuelus dengan jariku. Suara desahan Oom Pram membuatku tidak tahan
menahan birahi. Kusudahi permainan di kelaminnya, tiba-tiba aku sudah
setengah jongkok di atas tubuhnya, kemaluannya persis di depan lubang
vaginaku. “Oom, Lin masukin dikit ya Oom, Lin pengen sekali.” Dia hanya
tersenyum. “Hati-hati ya… jangan terlalu dalam…” Aku sudah tidak lagi
mendengar kata-katanya. Kupegang kemaluannya, kutempelkan pada bibir
kemaluanku, kusapu-sapukan sebentar di klitoris dan bibir bawah, dan…
oh, ketika kepala kemaluanya kumasukan dalam lubang, aku hampir terbang.
Beberapa detik aku tidak berani bergerak tanganku masih memegangi
kemaluannya, ujung kemaluannya masih menancap dalam lubang vaginaku.
Kurasakan kedutan-kedutan kecil dalam bibir bawahku, aku tidak yakin
apakah kedutan berasal dariku atau darinya.<br />
Kuangkat sedikit pantatku, dan gesekan itu ujung kemaluannya yang
sangat besar terasa menggeser bibir dalam dan pangkal klitoris. Kudorong
pinggulku ke bawah makin dalam kenikmatan makin dalam, separuh batang
kemaluannya sudah melesak dalam kemaluanku. Kukocokkan kemaluannya
naik-turun, tidak ada rasa sakit seperti yang sering aku dengar dari
temanku ketika keperawanannya hilang, padahal sudah separuh. Kujepit
kemaluannya dengan otot dalam, kusedot ke dalam. Kulepas kembali
berulang-ulang. “Oh.. Lin kau hebat, jepitanmu nimat sekali.” Kudengar
Oom Pram mendesis-desis, payudaraku diremas-remas dan membuat aku
merintih-rintih ketika dalam jepitanku itu. Dia mengocokkan kemaluannya
dari bawah. Aku merintih, mendesis, mendengus, dan akhirnya kehilangan
kontrolku. Kudorong pinggulku ke bawah, terus ke bawah sehingga penis
Oom Pram sudah utuh masuk ke vaginaku, tidak ada rasa sakit, yang ada
adalah kenikmatan yang meledak-ledak.Dari posisi duduk, kurubuhkan
badanku di atas badannya, susuku menempel, perutku merekat pada
perutnya. Kudekap Oom Pram erat-erat. Tangan kiri Oom Pram mendekap
punggungku, sedang tangan kanannya mengusap-usap bokongku dan analku.
Aku makin kenikmatan. Sambil merintih-rintih kukocok dan kugoyang
pinggulku, sedang kurasakan benda padat kenyal dan besar menyodok-nyodok
dari bawah.<br />
Tiba-tiba aku tidak tahan lagi, kedutan tadinya kecil makin keras dan
akhirnya meledak. “Ahhh…” Kutekan vaginaku ke penisnya, kedutannya
keras sekali, nimat sekali. Dan hampir bersamaan dari dalam vagina
terasa cairan hangat, menyemprot dinding rahimku. “Ooohhh…” Oom Pram
juga ejakulasi pada saat yang bersamaan. Beberapa menit aku masih berada
di atasnya, dan kemaluannya masih menyesaki vaginaku. Kurasai vaginaku
masih berkedut dan makin lemah. Tapi kelaminku masih menyebarkan
kenikmatan.<br />
Pagi itu keperawananku hilang tanpa darah dan tanpa rasa sakit. Aku tidak menyesal.<br />
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-73516108000878176722012-08-15T21:12:00.001-07:002012-08-16T21:56:24.766-07:00Buah Dadanya Menggairahkan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd65-vhaUG14RV_HPka5SKTMAyz90-vhhhFifMImQqQb_ia3JEM4fJ8VUZxu9hJtD1uxSQ0gVhmAza1K6pTRMyWgoXGwVrcWR0UQDCmEIZWry6SMNTUjl0CD7zhtI8QsOL5w7qnjvFUAUU/s1600/w_3B01CC5F4C143E7F7DF7DA42266AE71A.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd65-vhaUG14RV_HPka5SKTMAyz90-vhhhFifMImQqQb_ia3JEM4fJ8VUZxu9hJtD1uxSQ0gVhmAza1K6pTRMyWgoXGwVrcWR0UQDCmEIZWry6SMNTUjl0CD7zhtI8QsOL5w7qnjvFUAUU/s320/w_3B01CC5F4C143E7F7DF7DA42266AE71A.jpg" width="213" /></a><span style="color: #444444; font-size: 13px; line-height: 19px;">Agaknya
lelaki yang tinggal di Bukit Duri, Jakarta Selatan, ini paling tidak
tahan melihat bukit kembar di dada wanita. matanya akan memerah apabila
melihat dada busung dari wanita,……mungkin karena krisis ekonomi sehingga
banyak Susu yang mencuat tinggi membuat nafsu maman juga ikutan
naik…..maklum…pak maman ini serius mengikuti kemajuan jaman…..biar
ngetrend juga ….fikirnya……padahal usianya sudah tidak muda
lagi…….usianya sudah mendekati kepala 5…….ck ck…ck. </span></h1>
<div style="text-align: justify;">
ia memiliki seorang putri…….walau anak
tiri…….tapi susu anak tirinya inilah yang membuat masalah……….pak maman
tidak dapat menahan gejolak birahinya menyaksikan susu yang betul betul
mengkal menantang itu…………..<br />
Maka ketika mahasiswi cantik itu baru usai mandi, langsung
ditariknyalah…… handuk pelilit tubuh. Lalu…..gusrak-gusrak diperkosanya
Ida beberapa kali, tak peduli yang diperkosanya itu anak tirinya
sendiri………..khan bukan aku yang bikin anak ini mungkin gitu fikirnya……….<br />
<span id="more-118"></span><br />
Tali atau pengikat manusia hidup adalah iman. Dengan iman manusia bisa
mengerem diri untuk berbuat hil-hil yang mustahal. Tapi kalau tidak
punya iman, akhirnya ya hanya memanjakan si imin, seperti Maman yang
tinggal di Bukit Duri Kecamatan Tebet ini. Bagaimana tidak. Melihat anak
tirinya putih mulus bebas dempul, kok bisa-bisanya kontak pendulumnya.
“Cek, cek, betul-betul mateng puun,” begitu batin Maman ngeres.
Istri Maman yang berarti ibunya Ida, dikawini Maman sekitar 10 tahun
lalu. Kala itu si anak tiri masih bocah ABG, sehingga kasih sayang sang
ayah tiri masih murni belum kecampuran formalin. Jika dia suka
memberikan ini itu pada si ABG, semua tanpa maksud politik tertentu.
Karenanya Ida pun menjadi makin sayang pada ayah tirinya. Karena Maman
tak membuat jarak dengan anak dari bawaan istri tersebut.<br />
Kenyataan selanjutnya ternyata berubah 180 drajat. Ketika Ida
menginjak dewasa, dalam usia 18-24 kini, penampilannya memang menjadi
lain. Ibarat mangga, dulu masih asem lantaran belum ada tempurungnya,
kini sudah kemampo (setengah mateng), senak sekali dibuat rujakan. Sejak
saat itu mata Maman suka liar setiap menyaksikan penampilan anak
tirinya yang semakin seksi menggiurkan.<br />
Apa lagi istrinya tak memiliki keturunan dari hasil perkawinan
dengannya, maka Maman memandang Ida semakin calon alternatip. Dia selalu
merancang di hatinya yang paling dalam, kapan-kapan bisa menikmati si
“mateng puun” tersebut. Tapi sayangnya, dari tahun ke tahun rencana
jahat itu tak pernah kesampaian, karena situasinya tak pernah kondusif
atau mantap dan terkendali.<br />
Hari-hari panen raya mulai tiba ketika Bedah, 45 tahun, istrinya
pulang kampung ke Ciamis menghadiri hajatan keluarga. Ida tak boleh
turut karena kesibukan kuliah di kampusnya. Begitu pula sang suami,
Maman tak bisa mengantar mengingat kesibukan kerja di kantor. “Biar saya
jalan sendiri, jaga baik-bak si Ida ya pa,” begitu kata Bedah sebelum
berangkat ke lembur kuring (kampung halaman).<br />
Setan liwat mulai ambil peran di sini. Sepeninggal istri malam hari
Maman berasa manyun saja. Siangnya begitu juga, bengooong seperti sapi
ompong. Ditambah hujan seharian, membuat Maman jadi tak bersemangat
berangkat kerja. Prei-prei begini, kalau ada istri kan ibarat bioskop
bisa matine show (main siang). Tapi karena istri tak di tempat,
bagaimana jalan keluar dan solusinya? Jepitin pintu, sakit lah iyauwww!<br />
Akhirnya sasaran Maman ke anak tirinya yang semakin menjanjikan
penampilannya tersebut. Melihat Ida mencuci pakaian, dia mencuri-curi
pandang di sekitar belahan dadanya. Busyet, 36 B juga ukurannya, begitu
batin lelaki tipis iman itu. Ida yang tahu menjadi titik perhatian ayah
tirinya, segera membetulkan sikap duduknya. “Pak, itu makan siang sudah
kusiapkan,” kata Ida mengalihkan perhatian.<br />
Yah, makan siang! Sini perlu makan bawah kok, begitu batin Maman
semakin ngeres. Karena saking nafsunya tersebut, ketika anak tirinya
usai mandi hanya dengan mengenakan handuk, langsung disergap dan
ditarik, wush…..jangan…pak…..gak boleh….pak…Ida khan anak bapak…..rintih
anak tirinya kala itu…….<br />
pak maman tidak mau mendengar rintihan anak tirinya itu….<br />
kontrol dan kontolnya telah lepas…..menyaksikan ida telanjang bulat didepannya…….<br />
diremasnya susu anaknya itu dengan gemass….. dihisap hisapnya….dijilatinya……..dan<br />
kemaluan yang masih perkasa itupun masuk kedalam lubang anak tirinya…..<br />
srrttttttt……kemaluann anaknya berbunyi robek………<br />
achkkkkk…ida meringis kesakitan…….hilanglah sebuah keperawanan……….yang dijaga ida selama ini……..<br />
! Nah, dalam kondisi pakaian hawa tersebut Ida langsung digelandang ke
kamar. Meskipun melawan, anak tiri itu tak mampu menolak nafsu bejad
Maman yang menggebu-gebu.<br />
Anak tiri malang itu akhirnya selalu menjadi medan pelampiasan selama ibunya masih di kampung……<br />
kadang pak maman sampai 4 ronde dalam semalam….menggarap anak tirinya
itu…..sampai sampai…kemaluan ida…..bengkak….betapa tidak …kemaluan yang
telah malang melintang didunia permemek an itu menerobos ke memeknya
yang masih suci ….dan perawan itu…………….<br />
Maman baru menghentikan aksinya setelah Bedah tiba di rumah. Sang istri
sama sekali tak tahu perbuatan jahat suaminya. Pada 4 bulan ke depan
barulah bom waktu itu meledak. Melihat perubahan di tubuh putrinya yang
begitu signifikan, Bedah menanyakan. “Ini perbuatan bapak, Ma,” kata Ida
sambil terisak.<br />
Nangis rasanya Bedah mendengar kelakuan suami. Tak peduli ibarat
memetik air di dulang terpercik muka sendiri, dia segera mengadukan
suaminya ke Polisi. Tapi sewaktu diperiksa Maman menolak tuduhan bahwa
telah menghamili anak tirinya. Alasannya: masak hanya dua kali kok
jadi!….??????<br />
Kelewat tolol ini orang. Meskipun hanya dua kali kan sama saja menggauli.</div>
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-13650536085392292792012-08-15T21:11:00.004-07:002012-08-16T21:56:58.423-07:00Aku Ketagihan Diperkosa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxSRDL7UaN5AcBi9OEFppeaH3_NBKpvNz3m56f7xcs3X2nc6tnQ1bp4jBghKd1DH6cfZt1plOzQq-t8E8JJ-M7VmUxE3je9q17T8IckJbIzOxSXLnZFgkzKTgXj9dIq2iRoVWNrg2tD_Ij/s1600/met-art_ing_263_17.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxSRDL7UaN5AcBi9OEFppeaH3_NBKpvNz3m56f7xcs3X2nc6tnQ1bp4jBghKd1DH6cfZt1plOzQq-t8E8JJ-M7VmUxE3je9q17T8IckJbIzOxSXLnZFgkzKTgXj9dIq2iRoVWNrg2tD_Ij/s320/met-art_ing_263_17.jpg" width="320" /></a>Cerita seks kali ini yang akan tersaji
dalam HasratSeks.Org adalah tentang cerita seks pemerkosaan. Selamat
menikmati aja ya . Sorot mataku hanya dalam kekosongan,semua tak mampu
ku lindungi,semua tak mampu ku dekap hingga aku tak bisa lakukan sesuat
hal guna dalam diriku.Aku tak berdaya dalam tangisan,aku hanya diam
dalam seribu bahasa,gerak pun untuk melawan juga percuma.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tiada lagi rasa ingin menjerit dalam
kesunyian,tak bisa lagi aku meronta dan lari pergi dalam jeratannya.Aku
pasrah ,sungguh lemahku mencerminkan ketololanku sebagai wanita yang di
cap banyak orang sebagai maklhuk tak berdaya.Tidak bertenaga hanya
menangis dalam batin yang penuh siksa tanpa guna.Aku sesenggukan
melampiaskan tangisku dalam sepi. Tak ada suara dari mulutku yang
tersumpal. Yang ada hanya air mataku yang meleleh deras. Aku memandang
ke-langit-langit kamar. Aku merasa sakit atas ketidak adilan yang sedang
kulakoni. Kini lelaki itu menatapku. Aku menghindari tatapan matanya.
Dia menciumi pipiku dan menjilat air mataku,<span id="more-120"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
“Kamu cantik banget….. ” dia berusaha menenangkanku.<br />
Dia juga menciumi tepian bibirku yang tersumpal. Tangannya meraba pahaku
dan mulai meraba-raba kulitku yang sangat halus karena tak pernah
kulewatkan merawatnya. Lelaki ini tahu kehalusan kulitku. Dia merabanya
dengan pelan dan mengelusinya semakin lembut. Betapa aku dilanda
perasaan malu yang amat sangat. Hanya suamiku yang melihat auratku
selama ini, tiba-tiba ada seorang lelaki asing yang demikian saja
merabaiku dan menyingkap segala kerahasiaanku.</div>
Aku merasakan betisku, pahaku kemudian gumpalan bokongku dirambati
tangan-tangannya. Pemberontakanku sia-sia. Wajahnya semakin turun
mendekat hingga kurasakan nafasnya yang meniupkan angin ke
selangkanganku. Lelaki itu mulai menenggelamkan wajahnya ke
selangkanganku.<br />
“ Ah…..” Bukan main. Belum pernah ada seorangpun berbuat macam ini
padaku. Juga tidak begini suamiku selama ini. Aku tak kuasa menolak
semua ini. Segala berontakku kandas. Kemudian aku merasakan lidahnya
menyapu pori-pori selangkanganku.<br />
Aku adalah wanita berumur 25 tahun, sekarang aku tinggal sendirian di
rumahku yang terletak di salah satu komplek yang disebut sebagian orang
sebagai komplek orang berduit di wilayah Jakarta. Aku adalah janda tanpa
anak, suamiku telah meninggal enam bulan yang lalu karena kecelakaan.
Saat itu usia perkimpoian kami baru menginjak tahun kedua. Rumah yang
kutempati ini adalah hadiah perkimpoian untukku, suamiku membeli rumah
ini atas namaku. “Sebagai bukti ketulusan sayangku padamu” katanya.<br />
<div style="text-align: justify;">
Rumah-rumah di komplekku terbilang
saling berjauhan karena masing-masing rumah memiliki pekarangan yang
luas. Hidup di Jakarta menyebabkan aku juga tidak begitu mengenal
tetanggaku. Kami masing-masing memiliki kehidupan sendiri-sendiri.<br />
Sering aku merasa kesepian tinggal sendiri di rumah ini, tapi aku tidak
mau menggunakan jasa pramuwisma, aku ingin mengerjakan pekerjaan rumahku
sendiri. Alasanku pada mama sih biar aku ada kesibukan di rumah,
rasanya lebih enjoy kalau semua dikerjakan sendiri.<br />
Malam itu aku pulang agak larut karena baru pulang dari acara ulang
tahun temanku. Setelah mengunci pintu depan aku mencari-cari kontak
lampu karena suasana rumahku masih gelap. Aku berangkat dari tadi siang
untuk bantu-bantu di acara ulang tahun tersebut. Begitu lampu menyala,
aku langsung menuju kamarku untuk mengganti baju yang kotor.<br />
Aku melepaskan seluruh pakaianku lalu menyimpan baju kotorku di
keranjang yang memang kusediakan di kamar untuk pakaian kotor. Sungguh
aku sekarang telanjang bulat. Aku merasa sendiri di rumahku sehingga aku
merasa bebas walaupun ke ruang tengah atau ke dapur dalam keadaan
telanjang.<br />
Aku masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badanku. Selesai mandi
rasanya badanku terasa segar. Kemudian duduk santai menonton TV di ruang
tengah sambil minum susu hangat. Aku hanya melilitkan handuk pada
badanku, sambil mengeringkan rambutku dengan kipas angin aku buka
channel TV sana-sini. Acaranya tidak ada yang menarik hatiku.<br />
Iseng-iseng aku menonton film BF koleksi suamiku. Aku pernah protes
padanya karena dia menonton film begituan. Dia hanya tersenyum dan
mengatakan bahwa dia mencari style bercinta untukku. Di film itu pria
bule sedang mencumbu seorang wanita asia yang kelihatannya begitu
menikmati cumbuan dari pri bule. Aku sedikit terangsang melihat adegan
itu, seandainya suamiku masih ada….<br />
Aku melepaskan handuk yang melilit badanku, lalu mengelus-elus
payudaraku sendiri dengan lembut. Payudaraku memang tidak begitu besar,
tapi suamiku selalu memujiku dengan sebutan montok. Untuk urusan
mengurus badan, aku memang agak telaten. Karena bagiku kecantikan wanita
dan kemulusan badan itu adalah harga mati. Aku tidak menyadari sama
sekali kalau ada sepasang mata yang memperhatikan kegiatanku<br />
Kuelus-elus buah dadaku dengan lembut hingga terus terang menimbulkan
rangsangan tersendiri bagiku. Libidoku tiba-tiba datang dan hasratku
jadi memuncak, rasanya aku ingin berlama-lama, matakupun tak terasa
mulai sayu merem melek merasakan rangsangan.<br />
Kali ini bukan lagi belaian yang kulakukan, tapi aku sudah mulai
melakukan remasan ke buah dadaku. Kupilin-pilin puting susuku dengan
menggunakan ibu jari dan jari telunjukku. Nikmat sekali rasanya.
Tanganku perlahan-lahan turun mengelus-elus selangkanganku. Saat
jari-jariku mengenai bibir-bibir vaginaku, aku pun merasakan darah yang
mengalir di tubuhku seakan mengalir lebih cepat daripada biasanya.<br />
Aku terangsang sekali, liang vaginaku sudah dibanjiri oleh lendir yang
keluar membasahi bibir vaginaku. Lalu jari-jariku kuarahkan ke
klitorisku. Kutempelkan dan kugesek-gesek klitorisku dengan jariku
sendiri hingga aku pun tak kuasa membendung gejolak dan hasratku yang
semakin menggebu. Badanku melengkung merasakan kenikmatan, kukangkangkan
pahaku semakin lebar. Jari tengah dan telunjuk tangan kiriku kupakai
untuk menyibak bibir vaginaku sambil menggesek-geseknya. Sementara jari
tengah dan telunjuk tangan kananku aktif menggosok-gosok klitorisku.<br />
Kualihkan jari tangan kananku ke arah lipatan vaginaku. Ujung jariku
mengarah ke pintu masuk liang kenikmatanku, kusorongkan sedikit masuk ke
dalam. Liang vaginaku sudah benar-benar basah oleh lendir yang licin
hingga dengan mudahnya menyeruak masuk ke dalam liang vaginaku. Kini
jari tangan kiriku sudah tidak perlu lagi menyingkap bibir kemaluanku
lagi hingga kualihkan tugasnya untuk menggesek-gesek klitorisku.<br />
Kukocokkan jari tangan kananku keluar masuk liang vaginaku. Jari-jariku
menyentuh dan menggesek-gesek dinding vaginaku bagian dalam, ujung-ujung
jariku menyentuh G-spot, punggung dan kepalaku jadi tersandar kuat pada
sofa di ruang tengah, seakan-akan tubuhku melayang-layang dengan
kenikmatan tiada tara.<br />
Aku sudah benar-banar mencapai puncaknya untuk menuju klimaks saat ada
sesuatu yang rasanya akan meledak keluar dari dalam rahimku, ini
pertanda aku akan segera mencapai orgasme. Gesekan jari tangan kiri di
klitorisku makin kupercepat lagi, demikian pula kocokan jari tangan
kanan dalam vaginaku pun makin kupercepat pula. Untuk menyongsong
orgasmeku yang segera tiba, kurasakan kedutan bibir vaginaku yang
tiba-tiba mengencang menjepit jari-jariku yang masih berada di dalam
liang senggamaku.<br />
Bersamaan dengan itu aku merasakan sesekali ada semburan dari dalam yang
keluar membasahi dinding vaginaku. Aku serasa sedang kencing namun yang
mengalir keluar lebih kental berlendir, itulah cairan maniku yang
mengalir deras.<br />
“AHH……..” aku terpekik, lalu tubuhku bergetar hebat. Setelah beberapa detik baru terasa badanku seperti lemas sekali.<br />
Mataku terpejam sambil menikmati rasa indah yang menjalar di sekujur
badanku, tiba-tiba tersa ada benda dingin menempel di leherku. Mataku
sedikit terbuka, lalu…..<br />
“ Diam atau lehermu akan terluka.” Suara seorang laki-laki terdengar
mengejutkanku. Jantungku rasanya hampir berhenti menyadari ada pria yang
menempelkan pisau ke leherku, dan aku dalam keadaan telanjang……..<br />
Aku terdiam tak berdaya ketika dia berusaha mengikat tanganku. Aku takut
kalau dia merasa terancam, maka dia akan membunuhku. Matanya jelalatan
melihat tubuhku yang tidak tertutup sehelai kain. Terbersit penyesalan
dalam hatiku, kenapa aku sangat gegabah. Bagaimana dia masuk ke dalam
rumah ini, dan apa yang akan mereka lakukan. Segala macam perasaan dalam
diriku saat itu.<br />
“He.. he.. he… cantik, ijinkan aku untuk membantumu menyelesaikan hasrat terpendam dalam dirimu.” Lelaki itu duduk disampingku.<br />
“Nah cantik…. Sekarang Abang akan memuaskanmu.” Laki-laki yang memanggil
dirinya Abang kemudian dengan kalemnya dia raih tangan dan pinggangku
untuk memelukku. Antara takut dan marah, aku masih berontak dan berusaha
melawan. Kutendangkan kakiku ke tubuhnya sekenanya, tetapi.. Ya
ampuunn.. Dia sangat tangguh dan kuat bagiku.<br />
Lelaki itu berpostur tinggi pula dan mengimbangi tinggiku, dan usianya
yang aku rasa tidak jauh beda dengan usia suamiku disertai dengan
otot-otot lengannya yang nampak gempal saat menahan tubuhku yang terus
berontak.<br />
Dia lalu menyeretku menuju ke kamar tidurku. Aku setengah
dibantingkannya ke ranjang. Dan aku benar-benar terbanting. Dia ikat
tanganku ke backdrop ranjang itu. Aku meraung, menangis dan berteriak
sejadi-jadinya, tapi hanya terdengar gumaman dari mulutku karena mereka
membekap mulutku. hingga akhirnya, sehingga aku menyadari tidak ada
gunanya lagi berontak maupun berteriak. Sesudah itu dia tarik tungkai
kakiku mengarah ke dirinya. Dia nampak berusaha menenangkan aku, dengan
cara menekan mentalku, seakan meniupi telingaku. Dia berbisik dalam
desahnya,<br />
“Ayolah cantik, jangan lagi memberontak. Percuma khan, jarak antar rumah
di komplek ini cukup berjauhan. Lagian kalaupun ada yang tahu mereka
tidak akan berani menggangu”.<br />
Aku berpikir cepat menyadari kata-katanya itu dan menjadi sangat
khawatir. Laki-laki ini seakan-akan sengaja memperhitungkan keadaan.
Kemudian dengan tersenyum dia benamkan wajahnya ke ketiakku. Dia
menciumi, mengecup dan menjilati lembah-lembah ketiakku. Dari sebelah
kanan kemudian pindah ke kiri. Menimbulkan rasa geli sekaligus
membangkitkan gairah. Tangan-tangannya menjamah dan menelusup kemudian
mengelusi pinggulku, punggungku, dadaku. Tangannya juga meremas-remas
susuku. Dengan jari-jarinya dia memilin puting-puting susuku. Disini dia
melakukannya mulai dengan lembut dan demikian penuh perasaan. Bajingan!
Dia pikir bisa menundukkan aku dengan caranya yang demikian itu. Aku
terus berontak dalam geliat.. Tetapi aku bagaikan mangsa yang siap
diterkam.<br />
Aku sesenggukan melampiaskan tangisku dalam sepi. Tak ada suara dari
mulutku yang tersumpal. Yang ada hanya air mataku yang meleleh deras.
Aku memandang ke-langit-langit kamar. Aku merasa sakit atas ketidak
adilan yang sedang kulakoni. Kini lelaki itu menatapku. Aku menghindari
tatapan matanya. Dia menciumi pipiku dan menjilat air mataku,<br />
“Kamu cantik banget….. ” dia berusaha menenangkanku.<br />
Dia juga menciumi tepian bibirku yang tersumpal. Tangannya meraba pahaku
dan mulai meraba-raba kulitku yang sangat halus karena tak pernah
kulewatkan merawatnya. Lelaki ini tahu kehalusan kulitku. Dia merabanya
dengan pelan dan mengelusinya semakin lembut. Betapa aku dilanda
perasaan malu yang amat sangat. Hanya suamiku yang melihat auratku
selama ini, tiba-tiba ada seorang lelaki asing yang demikian saja
merabaiku dan menyingkap segala kerahasiaanku.<br />
Aku merasakan betisku, pahaku kemudian gumpalan bokongku dirambati
tangan-tangannya. Pemberontakanku sia-sia. Wajahnya semakin turun
mendekat hingga kurasakan nafasnya yang meniupkan angin ke
selangkanganku. Lelaki itu mulai menenggelamkan wajahnya ke
selangkanganku.<br />
“ Ah…..” Bukan main. Belum pernah ada seorangpun berbuat macam ini
padaku. Juga tidak begini suamiku selama ini. Aku tak kuasa menolak
semua ini. Segala berontakku kandas. Kemudian aku merasakan lidahnya
menyapu pori-pori selangkanganku.<br />
Lidah itu sangat pelan menyapu dan sangat lembut. Darahku berdesir.
Duniaku seakan-akan berputar dan aku tergiring pada tepian samudra yang
sangat mungkin akan menelan dan menenggelamkan aku. Aku mungkin sedang
terseret dalam sebuah arus yang sangat tak mampu kulawan. Aku merasakan
lidah-lidah lelaki ini seakan menjadi seribu lidah. Seribu lidah lelaki
ini menjalari semua bagian-bagian rahasiaku. Seribu lidah lelaki inilah
yang menyeretku ke tepian samudra kemudian menyeret aku untuk tertelan
dan tenggelam. Aku tak bisa pungkiri. Aku sedang jatuh dalam lembah
nikmat yang sangat dalam.. Aku sedang terseret dan tenggelam dalam
samudra nafsu birahiku. Aku sedang tertelan oleh gelombang nikmat
syahwatku yang telah enam bulan tidak terlampiaskan semenjak suamiku
meninggal.<br />
Dan saat kombinasi lidah yang menjilati selangkanganku dan sesekali dan
jari-jari tangannya yang mengelusi paha di wilayah puncak-puncaknya
rahasiaku, aku semakin tak mampu menyembunyikan rasa nikmatku. Isak
tangisku terdiam, berganti dengan desahan dari balik kain yang menyumpal
mulutku. Dan saat kombinasi olahan bibir dan lidah dipadukan dengan
bukan lagi sentuhan tetapi remasan pada kemaluanku, desahanku berganti
dengan rintihan yang penuh derita nikmat birahi.<br />
Laki-laki itu tiba-tiba mrenggut sumpal mulutku.Dia begitu yakin bahwa aku telah tertelan dalam syahwatku.<br />
“Ayolah, sayang.. mendesahlah.. merintihlah.. Puaskan aku…..”<br />
Aku mendesah dan merintih sangat histeris. Kulepaskan dengan liar derita
nikmat yang melandaku. Aku kembali menangis dan mengucurkan air mata.
Aku kembali berteriak histeris. Tetapi kini aku menangis, mengucurkan
air mata dan berteriak histeris beserta gelinjang syahwatku. Aku meronta
menjemput nikmat. Aku menggoyang-goyangkan pinggul dan pantatku dalam
irama nafsu birahi yang menerjangku.<br />
Aku tak mampu mengendalikan diriku lagi. Aku bergoncang-goncang
mengangkat pantatku untuk mendorong dan menjemputi bibirnya karena
kegatalan yang amat sangat pada kemaluanku dilanda nafsu birahi. Dan
kurasakan betapa kecupan dan gigitan lidah lelaki ini membuatku
seakan-akan menggigil dan gemetar lupa diri.<br />
“Masukin… bang.. auh… aku gak tahan…..” aku mendesah tidak karuan. Akhirnya karena tak mampu aku menahannya lagi aku merintih.<br />
Rintihan itu membuat lelaki itu mendekatkan wajahnya ke wajahku hingga
bisa kuraih bibirnya. Aku rakus menyedotinya. Aku berpagut dengan
pemerkosaku. Aku melumat mulutnya. Aku benar-benar dikejar badai
birahiku. Aku benar-benar dilanda gelombang syahwatku.<br />
Aku betul-betul tidak sabar menunggu dia melepas pakaiannya. Aku masih
berkelojotan diranjang. Dan kini aku benar-benar menunggu lelaki itu
memasukkan kontolnya ke kemaluanku pula. Aku benar-benar berharap karena
sudah tidak tahan merasakan badai birahiku yang demikian melanda
seluruh organ-organ peka birahi di tubuhku. Tiba-tiba aku merasakan
sesuatu yang sama sekali diluar dugaanku. Aku sama sekali tak menduga,
karena memang aku tak pernah punya dugaan sebelumnya. Kemaluan lelaki
ini demikian gedenya.<br />
Rasanya ingin tanganku meraihnya, namun belum lepas dari ikatan dasi di
backdrop ranjang ini. Yang akhirnya kulakukan adalah sedikit mengangkat
kepalaku dan berusaha melihat kemaluan itu. Ampuunn.. Sungguh
mengerikan. Rasanya ada pisang ambon gede dan panjang yang sedang
dipaksakan untuk menembusi memekku. Aku menjerit tertahan. Tak lagi aku
sempat memandangnya.<br />
Lelaki ini sudah langsung menerkam kembali bibirku. Dia kini berusaha
menjulurkan lidahnya di rongga mulutku sambil menekankan kontolnya untuk
menguak bibir vaginaku. Kini aku dihadapkan kenyataan betapa besar
kontol di gerbang kemaluanku saat ini. Aku sendiri sudah demikian
dilanda birahi dan tanpa malu lagi mencoba merangsekkan lubang
kemaluanku.Cairan-cairan kewanitaanku membantu kontol itu memasuki
kemaluanku.<br />
“Blesek……..Blesek………. Ohh…… Kenapa sangat nikmat begini…….. Oh aku sangat merindukan kenikmatan ini…..” Aku semakin meracau.<br />
Sensasi cengkeraman kemaluanku pada bulatan keras batang besar kontol
lelaki ini sungguh menyuguhkan fantasy terbesar dalam seluruh hidupku
selama ini. Aku rasanya terlempar melayang kelangit tujuh. Aku
meliuk-liukkan tubuhku, menggeliat-liat, meracau dan mendesah dan
merintih dan mengerang dan.. Aku bergoncang dan bergoyang tak karuan….
Orgasmeku dengan cepat menghampiri dan menyambarku. Aku kelenger dalam
kenikmatan tak terhingga.. Aku masih kelenger saat dia mengangkat salah
satu tungkai kakiku untuk kemudian dengan semakin dalam dan cepat
menggenjoti hingga akhirnya muntah dan memuntahkan cairan panas dalam
rongga kemaluanku.<br />
“Auh………. AHH…… “ aku menjerit merasakan gelombang-gelombang listrik kenikmatan menjalar di sekujur tubuhku.<br />
Kami langsung roboh. Hening sesaat. Aneh, aku tak merasa menyesal, tak
merasa khawatir, tak merasa takut. Ada rasa kelapangan dan kelegaan yang
sangat longgar. Aku merasakan seakan menerima sesuatu yang sangat aku
rindukan selama ini. Apakah aku memang hipersex atau memang karena
lelaki ini memang tangguh dan pandai bercinta. Ah aku tidak mau berfikir
lagi.. Akupun tertidur kelelahan.<br />
Besok pagi aku terbangun dengan badan sedikit pegal-pegal. Tidak ada
tanda-tanda dia masih ada di rumah. Dan kuperiksa tidak ada barang yang
hilang. Apakah dia memang datang untuk memperkosaku?…. kadang-kadang aku
masih inigin melakukan hal yang sama. Aku merindukan kontolnya yang
telah membuatku mencapai kenikmatan tertinggi dalam bercinta. Dimanakah
kamu………</div>
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-10485421560326607022012-08-15T21:11:00.000-07:002012-08-16T21:57:35.977-07:00Diperkosa Oleh Gurunya Sendiri<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div id="post-186" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYYb3-mamxgrHFD0yLBsKdzD-VZLcOP78B_ZBxiQYUJQDvAYrLQPedHKGtz2RMFnb17QcUXgBsnd59j_aLSjuNLeErsKj-AXo2g4lQp31yMPXH8QqSt4Vr8WFgNF5czmW5z2D6PveD4uNv/s1600/met-art_LAX_10_17.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYYb3-mamxgrHFD0yLBsKdzD-VZLcOP78B_ZBxiQYUJQDvAYrLQPedHKGtz2RMFnb17QcUXgBsnd59j_aLSjuNLeErsKj-AXo2g4lQp31yMPXH8QqSt4Vr8WFgNF5czmW5z2D6PveD4uNv/s320/met-art_LAX_10_17.jpg" width="213" /></a>Beberapa hari lalu via
komentar blog cerita seks ini ada yang mengirimkan sebuah cerita sex,
dan saya kira menarik juga untuk kalian baca, yuk kita simak aja cerita
seks berikut ini. Seperti biasa pada pagi yang cerah Lhian bersiap untuk
berangkat sekolah. Lhian S, gadis cantik bertubuh tinggi, sexy dan
putih mulus.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gadis berkacamata ini cukup pintar dan
rajin dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Dia dikenal sebagai gadis nomor
satu disekolahnya. Sifatnya yang tomboy memudahkan para teman prianya
untuk menikmati tubuh Lhian dengan memandangi payudara, paha, pinggul,
ketiak dan pantatnya yang besar. Karena Lhian sangat mudah bergaul
dengan anak cowok. Tinggi Lhian sekitar 168 cm, dan beratnya 55 kg.<span id="more-122"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Lhian memang mempunyai tubuh yang paling
sempurna di sekolahnya. Dengan ukuran bra 36B, ia kadang tidak memakai
bra untuk menyangga susunya ketika bermain dengan teman-temannya. Para
teman cowoknya yang beruntung saat itu, akan dapat menikmati pemandangan
yang membuat jakun pria naik turun. Mereka berharap bisa menjamah
kantong susu itu, dan meminum susunya. Meskipun tidak mengenakan bra,
susu Lhian yang hanya ditutupi kaos terlihat kencang dan tegak. Itu
karena Lhian rajin berolahraga, baik itu push-up, sit-up, jogging,
basket, dll. Sehingga susunya pun sangat padat dan kenyal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi yang paling menonjol adalah buah
pantatnya yang besar dan luar biasa montok. Lhian terpilih mempunyai
pantat terindah oleh teman-teman cowoknya. Disamping itu Lhian selalu
memakai rok birunya yang ketat, pantatnyapun bergantian naik-turun
ketika ia berjalan. Garis celana dalamnya tercetak jelas di belakang
roknya, menandakan betapa padat dan montoknya pantatnya.Selama proses
belajar mengajar, para guru laki-laki yang mengajarnya sering
memperhatikan Belahan payudara Lhian yang kadang terlihat sedikit
menyembul keluar, dan roknya yang tersingkap sehingga pahanya yang putih
mulus terpampang jelas dimata gurunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lhian kadang sengaja membiarkan beberapa
bagian tubuhnya diamati. Lhian mempunyai pinggul yang lebar, pantat
yang sekal dan paha yang besar dan gempal menggairahkan. bahkan tidak
jarang teman-teman cowok dikelasnya yang nekat masturbasi dikelas ketika
sedang jam pelajaran, karena tidak tahan melihat paha atau pantat Lhian
didepannya. Lhian sangat bersemangat disekolahnya. Ia aktif mengikuti
kegiatan ekstra di sekolahnya seperti pramuka dan paskibraka. Lhian
sekolah di sebuah SMU swasta yang terkenal dikotanya, sekarang ia kelas
3.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pagi sekali sekitar pukul 06. 30 dia
sudah menunggu angkutan kota menuju sekolahan nya, jarak sekolahnya
tidak terlalu jauh sekitar 5 km. Apalagi nanti ada upacara. Tiba-tiba
ketika Lhian sedang asyik-asyiknya jalan sendiri sambil baca buku
pelajaran, ada seorang naik mobil menghampirinya.“Halo Lhian kok
jalan?”, tanya si pengendara mobil itu yang ternyata adalah Pak Bambang
guru Fisikanya.“Lho Bapak kok jam segini sudah berangkat?” tanya Lhian
spontan.“Iya saya habis nginap di tempat saudara, takutnya telat. Kalo
mo ke sekolah, ayo ikut Bapak saja” ajak Pak Bambang.Karena Lhian sudah
kenal benar dgn yang namanya Pak Bambang. Akhirnya mau juga nebeng Pak
Bambang. Tapi Lhian nggak tahu disitulah awal bencana bagi Lhian.“Dik
Lhian nggak keberatan khan kalau kita mampir dulu ke rumah adik saya,
soalnya saya baru ingat kalau buku laporan saya tertinggal di sana?” Pak
Bambang membuat alasan.“Iya Pak tapi cepetan yah, biar nggak
telat”Tiba-tiba Pak Bambang mempercepat kecepatan mobilnya dengan sangat
tinggi dan arahnya ke rumah kosong di pedesaan yang jarang terjamah
orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesampainya disitu Lhian ditarik dengan
paksa masuk ke dalam rumah kosong dan disitu sudah ada Pak Wahyu, Pak
Joko yang merupakan wali kelas Lhian yang sudah lama mengamati Lhian dan
nggak ketinggalan kepala sekolah Pak Budi dan wakil kepala sekolahnya
yang namanya Pak Dono. Mereka semua nampaknya sudah menunggu semenjak
tadi.“Halo Lhian, sudah ditunggu dari tadi lho?”, seru salah seorang
dari mereka.“Apa-apaan nih? Apa yang Bapak-Bapak lakukan disini?”, Lhian
mulai kebingungan.Lhian menjerit karena dia mulai digerayangi.“*******
tua bangka jangan coba-coba sentuh saya”.“Diam, kamu pengin lulus nggak?
Berani melawan perintah gurumu yah”, kata Pak Budi selaku guru
Matematika.Lhian mencoba melawan dengan memukuli dan menendang gurunya.
Tapi Lhian kalah setelah ia dihantam perutnya oleh Pak Joko guru
olahraganya, dan di gampar pipinya berkali-kali sampai Lhian kelenger
hingga merah dan bibirnya berdarah. Lhian meringis kesakitan.“Nah
sekarang emut dan hisep ****** saya, ****** Pak Andi, ****** Pak Joko
dan Pak Dono yang kenceng nyedotnya, kalo nggak saya obrak-abrik rahim
kamu biar nggak bisa punya anak Mau?”,Karena ketakutan akhirnya Lhian
mengulum ****** para gurunya. Lhian menyedot penis mereka satu-persatu
dengan bibirnya yang merah dan mulutnya yang mungil, sambil tangannya
menggenggam penis para Bapak guru sambil mengocok-ngocoknya.“Nah gitu
terus yang enak ayo jangan berhenti, telen pejuhnya biar kamu tambah
pinter”, seru Pak Bambang.“Mmmphh, slerrpp, mmhh” Dengan terpaksa Lhian
menghisap ******-****** mereka sampe mereka semua pada orgasme.“Edan,
nih cewek nyepongnya mantep banget Lhian, lo pasti sudah sering
nyepongin ****** temen-temen lo yah? haa, ha, ha, ha”.Guru Lhian satu
persatu menyemburkan sperma mereka ke dalam mulut Lhian, dan mengalir ke
tenggorokannya. Walaupun Lhian hampir muntah dia memaksakan untuk
menelan pejuh kelima orang itu. Dia masih tak percaya dioral oleh
gurunya sendiri. Wajah Lhian mulai terlihat kelenger lagi, sepertinya ia
mabuk sperma, merasakan mual pada perutnya.Setelah mereka puas
memperkosa mulut Lhian ternyata mereka langsung menelanjangi Lhian. Pak
Dono memegang kedua tangan Lhian, Pak Budi memelorotkan rok abu-abunya,
Pak Joko merobek pakaian dan kutang Lhian.“Nih murid teteknya putih
banget, gede lagi, putingnya coklat pasti manis nih Wahh, kenyal sekali,
lembut banget Bapak-Bapak” Pak Joko mengomentari payudara Lhian, sambil
mulai meremas-remas payudara Lhian.Dalam sekejap Lhian sudah dalam
keadaan tanpa busana.“Jangan pak jangan, atau saya akan melapor ke
polisi”, seru Lhian sambil teriak.“Ooo, coba saja nanti, sekarang
sebaiknya kamu persiapkan diri kamu untuk menerima pelajaran khusus”
Seru Pak Budi sambil menjambak rambut Lhian.Lhian sekarang hanya
mengenakan celana dalam putih saja.Ketika Pak Budi hendak beraksi
tiba-tiba Pak Bambang protes, “karena saya yang dapat perek ini maka
saya duluan yang memperkosanya.”Tanpa membuang waktu lagi kini
diputarnya tubuh Lhian menjadi tengkurap, kedua tangannya yang ditarik
kebelakang menempel dipunggung sementara dada dan wajahnya menyentuh
kasur. Kedua tangan kasar Pak Bambang itu kini mengusap-usap bagian
pantat Lhian, dirasakan olehnya pantat Lhian yang sekal. Sesekali
tangannya menyabet pantat Lhian dengan keras, bagai seorang Ibu yang
tengah menyabet pantat anaknya yang nakal “Plak, Plak.”.“Wah sekal
sekali pantat kamu Lhian, kenyal, gila nih Don, paha murid kita satu ini
gede amat. Putihnya ya ampun, banyak bulu-bulu halusnya lagi di
pahanya” ujar Pak Bambang sambil terus mengusap-usap dan memijit-mijit
pantat Lhian sambil sesekali mencabuti bulu-bulu di paha Lhian yang
putih gempal itu.Lhian mengaduh kesakitan.“Bakal mabuk nih kita nikmatin
pantat segede gini, seperti bokong sapi aja.”“Montoknya, ya ampun,
gede, kenyal lagi” sambil memijat pantat Lhian yang memerah karena
tamparan tangan Pak Bambang.Pak Dono lalu menjilati dan menggigiti
bongkahan pantat si Lhian.“Aakhh, *******, keparat, jangan sentuh pantat
gue”, Lhian membentak mereka.“Plakk” sebuah tamparan sangat keras ke
pipi Lhian.“Diam kamu, pelacur pengin gue rontokin gigi putih loe”, Pak
Dono balas membentak.Lhian hanya diam pasrah, sementara tangisannya
mulai terdengar. Tangisnya terdengar semakin keras ketika tangan kanan
Pak Bambang secara perlahan-lahan mengusap kaki Lhian mulai dari betis
naik terus kebagian paha lalu mengelus-elus paha mulus putih Lhian dan
akhirnya menyusup masuk kedalam roknya hingga menyentuh kebagian
selangkangannya.“Jangan paak, saya mohon, saya masih perawan pakk”,
Lhian teriak ketakutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesampainya dibagian itu, salah satu
jari tangan kanan Pak Bambang, yaitu jari tengahnya menyusup masuk
kecelana dalamnya dan langsung menyentuh kemaluannya. Kontan saja hal
ini membuat badan Lhian agak menggeliat, dia mulai sedikit
meronta-ronta, namun jari tengah Pak Bambang tadi langsung menusuk
lobang kemaluan Lhian.“Egghhmm, oohh, shitt, shitt”, Lhian menjerit
badannya mengejang tatkala jari telunjuk Pak Bambang masuk kedalam liang
kewanitaannya itu.Badan Lhian pun langsung menggeliat-geliat seperti
cacing kepanasan, ketika Pak Bambang memainkan jarinya itu didalam
lobang kemaluan Lhian. Nafas Lhian terengah-engah sambil mengerang
kesakitan.Dengan tersenyum terus dikorek-koreknyalah lobang kemaluan
Lhian, sementara itu badan Lhian menggeliat-geliat jadinya, matanya
merem-melek, mulutnya mengeluarkan rintihan-rintihan yang keluar dari
mulutnya itu Pak Bambang menciumi bibir vagina Lhian sambil sesekali
memasukkan lidahnya kedalam liang vagina Lhian, kepala Pak Bambang
menghilang di bawah selangkangan Lhian sambil kedua tangannya dari bawah
meremas -remas pantat Lhian. Sementara Pak Dono meremas payudara kanan
Lhian, dan mulutnya mengulum payudara Lhian satunya lagi.“Pak Bambang,
susu murid kesayanganmu ini gurih sekali, harum lagi, kualitas nomer
satu”.Pak Dono asyik menyantap payudara Lhian, yang ranum padat dan
kenyal sekali.“Ehhmmpphh, mmpphh, ouughh, sakii..iit, paa..ak”.Lhian
terus mengerang kesakitan pada kedua buah dadanya dan kenikmatan pada
kemaluannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah beberapa menit lamanya, kemaluan
Lhianpun menjadi basah oleh cairan kewanitaannya, Pak Bambang kemudian
mencabut jarinya.Melihat Lhian yang meronta-ronta, Pak Bambang semakin
bernafsu dan dia segera menghunjamkan penisnya ke dalam vagina Lhian
yang masih perawan. Walaupun vagina Lhian sudah basah oleh air liur Pak
Bambang dan cairan vagina Lhian yang keluar, namun Pak Bambang masih
merasakan kesulitan saat memasukkan penisnya, karena vagina Lhian yang
perawan masih sangat sempit. Lhian hanya dapat menangis dan berteriak
kesakitan karena keperawanannya yang telah dia jaga selama ini akan
direnggut dengan paksa seperti itu oleh gurunya sendiri. Lalu dengan
ngacengnya Pak Bambang memasukkan batang penisnya lagi.“Auw aduh duh
sshh, saakkii..iitt, pakk.. ammpuu..uunn”, terdengar suara dari mulut
Lhian yang terlihat kesakitan.Dia mulai menangis sambil mendesah
menikmati ****** Pak Bambang yang mengaduk-aduk liang peranakannya.
Terlihat jelas raut wajah Lhian yang menahan sakit luar biasa pada
selangkangannya.Lhian sekarang lebih terdengar suara tertahan ketika
penis disodok-sodokkan ke lubang memeknya.“Huek, hek, hek aah oohh
jangan, uh, duh, ampunn pakk”, ternyata Lhian telah orgasme.Sungguh
mengasyikan melihat expresi Lhian yang merem-merem sambil menggigit
bibir bawahnya. Pak Bambang terus menggenjot memek Lhian. Menit-menitpun
berlalu dengan cepat, masih dengan sekuat tenaga Pak Bambang terus
menggenjot tubuh Lhian, Lhianpun nampak semakin kepayahan karena sekian
lamanya Pak Bambang menggenjot tubuhnya. Rasa pedih dan sakitnya seolah
telah hilang, erangan dan rintihanpun kini melemah, matanya mulai
setengah tertutup dan hanya bagian putihnya saja yang terlihat,
sementara itu bibirnya menganga mengeluarkan alunan-alunan rintihan
lemah, “Ahh, ahh, oouuhh”.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu Pak Bambang memposisikan tubuh
Lhian menungging. Pantat Lhian sekarang terlihat kokoh menantang,
ditopang paha panjangnya yang putih dan tegak. Pak Bambang memasukkan
kejantanannya yang berukuran 20 cm lebih itu ke vagina Lhian hingga
terbenam seluruhnya, lalu dia menariknya lagi dan dengan tiba-tiba
sepenuh tenaga dihujamkannya benda panjang itu ke dalam rongga vagina
Lhian hingga membuatnya tersentak kaget dan kesakitan sampai matanya
membelalak disertai teriakan panjang.“Aaahh, Stoop, kumohon
jangan”.Kedua tangan Pak Bambang memegang pantat Lhian, sedangkan
pinggulnya bergoyang-goyang berirama. Sesekali tangan Pak Bambang
mengelus-elus pantat Lhian dan sesekali meremas payudara Lhian dari
belakang.Beberapa menit kemudian, Pak Bambang kembali mempercepat
goyangan pinggulnya, kemudian dia menarik kedua tangan Lhian. Jadi
sekarang persis seperti menunggangi kuda lumping, kedua tangan Lhian
dipegang dari belakang sedangkan pantatnya digoyang seirama sodokan
penis Pak Bambang. Karena tidak disangga kedua tangannya lagi, kini buah
dada Lhian tergencet di atas tikar tipis sebagai alas Lhian disetubuhi.
Sedangkan wajah Lhian menghadap keatas dengan mulut menganga mengerang
kesakitan. Melihat keadaan Lhian seperti itu, pak Bambang semakin
bersemangat mengebor liang vagina Lhian.“Anjingg, bangsaatt, perekk,
loo, Lhian ngentoott, gue entotin loo”.Pak Bambang merancau tak jelas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan akhirnya Pak Bambangpun berejakulasi
di lobang kemaluan Lhian, kemaluannya menyemburkan cairan kental yang
luar biasa banyaknya memenuhi rahim Lhian.“Aa, aakkhh, oohh”, sambil
mengejan Pak Bambang melolong panjang bak serigala, tubuhnya mengeras
dengan kepala menengadah keatas.“Aoohh, oouuhh, bangsaatt, shitt,
shitt”.Lhian mengumpat sambil mendesah, tubuhnya mengejang merasakan air
mani Pak Bambang membanjiri rahimnya. Puas sudah dia menyetubuhi Lhian,
rasa puasnya berlipat-lipat baik itu puas karena telah mencapai klimaks
dalam seksnya, puas dalam menyetubuhi Lhian, puas dalam merobek
keperawanan Lhian dan puas dalam memberi pelajaran kepada gadis nomor
satu di sekolah itu.Lhian menyambutnya dengan mata yang secara tiba-tiba
terbelalak, dia sadar bahwa gurunya telah berejakulasi karena
dirasakannya ada cairan-cairan hangat yang menyembur membanjiri
vaginanya. Cairan kental hangat yang bercampur darah itu memenuhi lobang
kemaluan Lhian sampai sampai meluber keluar membasahi paha dan sprei
kasur. Lhian yang menyadari itu semua, mulai menangis namun kini
tubuhnya sudah lemah sekali.Setelah itu Pak Andi maju untuk mengambil
giliran. Kali ini Pak Andi mengangkat kedua kaki Lhian ke atas
pundaknya, dan kemudian dengan tidak sabar dia segera menancapkan
penisnya yang sudah tegang ke dalam vagina Lhian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pak Andi masih mengalami kesulitan saat
memasukkan penisnya, meskipun vagina Lhian kini sudah licin oleh sperma
Pak Bambang dan juga cairan vagina Lhian. Vagina Lhian masih sangat
sempit. Kembali vagina Lhian diperkosa secara brutal oleh Pak Andi, dan
Lhian lagi-lagi hanya dapat berteriak kesakitan.“Bangsatt, akkhh,
bajingaann, sudahh, sudahh, keparaatt”Namun kali ini Lhian tidak
berontak lagi, karena dia pikir itu hanya akan membuat gurunya semakin
bernafsu saja.Sementara itu Pak Andi terus memompa vagina Lhian dengan
cepat sambil satu tangannya meremas-remas payudara Lhian yang bulat
kenyal dan tidak lama kemudian dia mencapai puncaknya dan mengeluarkan
seluruh spermanya di dalam vagina Lhian.“Ooohh, makan nih pejuh
gue”.Lhian hanya dapat meringis kesakitan, tubuhnya telentang tidak
berdaya di lantai. Walaupun tangan dan kakinya sudah tidak dipegangi
lagi, dan membayangkan dirinya akan hamil karena saat ini adalah masa
suburnya. Dia dapat merasakan ada cairan hangat yang masuk ke dalam
vaginanya. Darah perawan Lhian dan sebagian sperma Pak Andi mengalir
lagi keluar dari vaginanya.“Hmmpphh, hhmmpp, oohhkk, oughh”, Lhian
menjerit dengan tubuhnya yang mengejang ketika Pak Budi mulai menanamkan
batang kemaluannya didalam lobang kemaluan Lhian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Matanya terbelalak menahan rasa sakit
dikemaluannya, tubuhnya menggeliat-geliat sementara Pak Budi terus
berusaha menancapkan seluruh batang kemaluannya. Memang agak sulit
selain meskipun sudah dimasuki dua penis tadi, usia Lhian juga masih
tergolong muda sehingga kemaluannya masih sangat sempit.Akhirnya dengan
sekuat tenaganya, Pak Budi berhasil menanamkan seluruh batang
kemaluannya didalam vagina Lhian. Tubuh Lhian berguncang-guncang disaat
itu karena dia menangis merasakan sakit dan pedih tak terkirakan
dikemaluannya itu. Diapun terus memohon kepada Pak Budi agar mau
melepaskannya.“Ahh, rasain loe, akhirnya aku bisa ngerasain jepitan
memek kamu sayang”, bisiknya ketelinga Lhian.“Oouuhh, Paakk, saakiitt,
Paak, ampuunn”, rintih Lhian dengan suara yang megap-megap.Jelas Pak
Budi tidak perduli. Dia malahan langsung menggenjot tubuhnya memompakan
batang kemaluannya keluar masuk lobang kemaluan Lhian.“Aakkhh, oohh,
oouuhh, oohhggh”, Lhian merintih-rintih, disaat tubuhnya digenjot Oleh
Pak Budi, badannyapun semakin menggeliat-geliat.Otot-otot dinding
vaginanya kuat mengurut-urut batang kemaluan Pak Budi yang tertanam
didalamnya, karenanya Pak Budi merasa semakin nikmat. Sambil memukuli
perut Lhian dengan tangannya, berharap agar vagina Lhian mencengkram
penisnya dengan lebih erat karena lobang vagina Lhian semakin mengendur.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tiba-tiba Pak Budi mencabut penisnya dan
dia duduk di atas dada Lhian. Pak Budi mendempetkan kedua buah payudara
Lhian yang kecil dengan kedua tangannya dan menggosok-gosokkan penisnya
di antara celah kedua payudara Lhian, sampai akhirnya dia memuncratkan
spermanya ke arah wajah Lhian. Lhian gelagapan karena sperma Pak Budi
mengenai bibir dan juga matanya. Setelah itu Pak Budi masih sempat
membersihkan sisa sperma yang menempel di penisnya dengan mengoleskan
penisnya ke payudara Lhian dan ke puting susunya. Kemudian Pak Budi
menampar payudara Lhian yang kiri dan kanan berkali-kali, sehingga
payudara Lhian berwarna kemerahan dan membuat Lhian merasa perih dan
kesakitan.Selanjutnya dua orang, Pak Joko dan Pak Dono maju. Mereka kini
menyuruh Lhian untuk mengambil posisi seperti merangkak. Kemudian Pak
Joko berlutut di belakang pantat Lhian dan mulai mencoba memasukkan
penisnya ke lubang anus Lhian yang sangat sempit.“Gila nih cewek,
bokongnya montok banget kenyal lagi, lihat nih Tin paha si Lhian.
Gempal, gede, Putih banget. Bener kata Pak Bambang” Kata Pak
Joko.“Ampuunn, jangan sodomi saya paakk, saya mohoonn”.Membayangkan
kesakitan yang akan dialaminya, Lhian mencoba untuk berdiri, tetapi
kepalanya dipegang oleh Pak Dono yang segera mendorong wajah Lhian ke
arah penisnya. Kini Lhian dipaksa mengulum dan menjilat penis Pak Dono.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penis Pak Dono yang tidak terlalu besar
tertelan semuanya di dalam mulut Lhian.Sementara itu, Pak Joko masih
berusaha membesarkan lubang anus Lhian dengan cara menusuk-nusukkan
jarinya ke dalam lubang anus Lhian.“Akkhh, oohh, aahh, sshh, perihh,
pakk”Sesekali Pak Joko menampar pantat Lhian dengan keras, sehingga
Lhian merasakan pantatnya panas.“Gila nih perek, bokongnya gede tapi
lobangnya kecil banget” Kemudian Pak Joko juga berusaha melicinkan
lubang anus Lhian dengan cara menjilatinya.Lhian merasakan sensasi aneh
yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya saat lidah Pak Joko menjilati
lubang anusnya. Ia berada dibelakang Lhian dengan posisi menghadap
punggung Lhian.Ketika lobang dubur Lhian agak terbuka, Pak Joko menuang
sebotol minyak goreng kedalam lobang dubur Lhian. Setelah itu kembali
direntangkannya kedua kaki Lhian selebar bahu, dan, “Aaakkhh.”, Lhian
melolong panjang, badannya mengejang dan terangkat dari tempat tidur
disaat Pak Jokol menanamkan batang kemaluannya didalam lobang anus
Lhian. Rasa sakit tiada tara kembali dirasakan didaerah selangkangannya,
dengan agak susah payah kembali Pak Joko berhasil menanamkan batang
kemaluannya didalam lobang anus Lhian, meskipun baru masuk setengahnya.
Setelah itu tubuh Lhian kembali disodok-sodok, kedua tangan Pak Joko
meraih payudara Lhian serta meremas-remasnya.Tidak lama kemudian Lhian
kembali menjerit kesakitan. Rupanya anusnya sudah jebol oleh penis Pak
Joko yang berhasil masuk seluruhnya dengan paksa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kini Pak Joko memperkosa anus Lhian
perlahan-lahan, karena lubang anus Lhian masih sangat sempit dan kering.
Ketika Pak Joko menarik penisnya, mulut dubur Lhian ikut tertarik
sehingga terlihat monyong keluar. Lalu Pak Joko menyodokkan lagi
penisnya, sehingga kini dubur pantat Lhian mengempot.“Aaakkhh, ouughh,
sakii..iitt, pak, periihh, akuu, nggakk.. kuatt, pakk, periihh,
sakiitt”.Lhian menjerit keras sekali, ia baru saja merasakan rasa sakit
yang teramat-sangat yang pernah dirasakannya. Pak Joko merasakan
kesakitan sekaligus kenikmatan yang luar biasa saat penisnya dijepit
oleh anus Lhian. Pak Joko merasa penisnya lecet didalam pantat Lhian.
Kenikmatan yang terus-menerus dirasakannya ketika menunggangi pantat
Lhian. Tak terbayang bagaimana wajah orang tua Lhian, jika menyaksikan
persetubuhan yang tidak manusiawi yang dialami putrinya. Anak perempuan
yang mereka rawat dengan kasih sayang hingga remaja dan dibiayai,
sekarang tubuhnya sedang menungging telanjang bulat, pantatnya disodomi
oleh gurunya sendiri.Seperempat jam lamanya Pak Joko menyodomi Lhian,
waktu yang lama bagi Lhian yang semakin tersiksa itu.“Eegghh, aakkhh,
oohh”.Dengan mata merem-melek serta tubuh tersodok-sodok, Lhian
merintih-rintih, sementara itu kedua payudaranya diremas-remas oleh
kedua tangan Pak Joko. Saat Lhian berteriak, kembali Pak Dono mendorong
penisnya ke dalam mulut Lhian, sehingga kini Lhian hanya dapat
mengeluarkan suara erangan yang tertahan, karena mulutnya penuh oleh
penis Pak Dono. Tubuh Lhian terdorong ke depan dan ke belakang mengikuti
gerakan penis di anus dan mulutnya.Kedua payudara Lhian yang
menggantung dengan indah bergoyang-goyang karena gerakan tubuhnya
diremas-remas dengan brutal oleh Pak Joko. Lhian berteriak-teriak
kesakitan.“Aakkhh, oohh, oouhh, aammp, uunn, pakk”Keadaan ini terus
berlangsung sampai akhirnya Pak Joko dan Pak Dono mencapai klimaks
hampir secara bersamaan. Pak Joko yang sudah tidak tahan karena seret
dan panasnya dubur Lhian menyemburkan spermanya di dalam anus Lhian,
Lhian merasakan perih pada rongga duburnya yang lecet tersiram sperma
Pak Joko. Dan Pak Dono menyemburkan spermanya di dalam mulut Lhian.
Lhian terpaksa menelan semua sperma Pak Dono agar dia dapat tetap
bernafas. Lhian hampir muntah merasakan sperma itu masuk ke dalam
kerongkongannya, namun tidak dapat karena penis Pak Dono masih berada di
dalam mulutnya. Lhian membiarkan saja penis Pak Dono berada di dalam
mulutnya untuk beberapa saat sampai Pak Dono menarik keluar penisnya
dari mulut Lhian. Sebagian sisi sperma Pak Dono yang tidak tertelan
meluber keluar bercampur dengan air liur Lhian.Kemudian Pak Dono memaksa
Lhian untuk membersihkan penisnya dari sperma dengan cara menjilatinya.
Pak Joko juga masih membiarkan penisnya di dalam anus Lhian dan
sesekali masih menggerak-gerakkan penisnya di dalam anus Lhian, mencoba
untuk merasakan kenikmatan yang lebih banyak. Lhian dapat merasakan
kehangatan sperma di dalam lubang anusnya yang secara perlahan mengalir
keluar dari lubang anusnya. Perih yang luar biasa dirasakan lobang
pantat Lhian yang lecet-lecet.Setelah Pak Joko mencabut penisnya dari
anus Lhian, lalu Pak Dion mengambil kursi dan duduk di atasnya. Dia
menarik Lhian mendekati dan mengangkat tubuh Lhian lalu memposisikan
mengangkangi penisnya menghadap dirinya. Pak Dion kemudian mengarahkan
penisnya ke vagina Lhian, dan kemudian memaksa Lhian untuk duduk di atas
pangkuannya, sehingga seluruh penis Pak Dion langsung masuk ke dalam
vagina Lhian.“Aohh, oouuhh, sakii..itt, udahh, Paak, ngiluu paakk”,
Lhian mengerang kesakitan.Setelah itu, Lhian dipaksa bergerak naik
turun, sementara Pak Dion meremas dan menjilati kedua payudara dan
puting susu Lhian. Sesekali Pak Dion menyuruh Lhian untuk menghentikan
gerakannya untuk menahan orgasmenya. Pak Dion dapat merasakan vagina
Lhian berdenyut-denyut seperti memijat penisnya, dan dia juga dapat
merasakan kehangatan vagina Lhian yang sudah basah.Pak Dion masih belum
puas. Dia memiringkan tubuh Lhian lalu mengangkat kaki kanan Lhian ke
bahunya dan mulai menyodok-nyodokan penisnya di liang kemaluan Lhian.
Lhian menahan sakit bercampur nikmat itu dengan menggigit bibirnya
sendiri hingga berdarah, wajahnya yang sudah penuh air mata dan memar
bekas tamparan itu tidak membuat iba gurunya itu. Pak Dion tanpa kenal
ampun berkali-kali menghujamkan senjatanya dengan sepenuh tenaga.
Temannya yang gendut itu juga menjilati payudara Lhian yang
bergoyang-goyang akibat irama pinggul Pak Dion, lidahnya bermain-main di
ujung putingnya yang sudah sangat keras. Pak Dion tidak dapat bertahan
lama, karena dia sudah sangat terangsang sebelumnya ketika melihat Lhian
diperkosa oleh para rekannya, sehingga dia langsung memuncratkan
spermanya ke dalam vagina Lhian. Lhian kembali merasakan kehangatan yang
mengalir di dalam vaginanya.Selanjutnya, Pak Gatot yang mengambil
giliran untuk memperkosa Lhian. Dia menarik Lhian dari pangkuan Pak
Dion, kemudian dia sendiri tidur telentang di lantai. Lhian disuruh
untuk berlutut dengan kaki mengangkang di atas penis Pak Gatot. Kemudian
secara kasar Pak Gatot menarik pantat Lhian turun, sehingga vagina
Lhian langsung terhunjam oleh penis Pak Gatot yang sudah berdiri
keras.“Akkhh, aakkhh, oogghh,”. teriakan memilukan keluar dari mulut
Lhian.Penis Pak Gatot, yang jauh lebih besar daripada penis-penis
sebelumnya meskipun tubuhnya pendek yang memasuki vagina Lhian, masuk
semuanya ke dalam vagina Lhian, membuat Lhian kembali merasakan
kesakitan karena ada benda keras yang masuk jauh ke dalam vaginanya.
Lhian merasa vaginanya dikoyak-koyak oleh penis Pak Gatot. Pak Gatot
memaksa Lhian untuk terus menggerakkan pinggulnya naik turun, sehingga
penis Pak Gatot dapat bergerak keluar masuk vagina Lhian dengan leluasa.
Kedua Payudara Lhian besar menggantung bebas, naik turun seirama
tubuhnya.Kemudian Pak Gatot menjepit kedua puting susu Lhian dan
menariknya ke arah dadanya, sehingga kini payudara Lhian berhimpit
dengan dada Pak Gatot. Pak Gatot benar-benar terangsang saat merasakan
kedua payudara Lhian yang kenyal dan hangat menempel rapat ke dadanya.
Melihat posisi seperti itu, Pak Joko melepas ikat pinggangnya dan mulai
mencambuk punggung dan bongkahan pantat Lhian beberapa kali.“Akkhh,
aakhh, damn, shitt”, Lhian kembali merasakan perih luar biasa pada
punggung, pantat, dan pahanya.Cambukan Pak Joko sangat keras sehingga
membuat garis lurus merah di kulit punggung pantat, dan paha
Lhian.Walaupun cambukan itu tidak terlalu keras, namun Lhian tetap
merasakan perih dan panas di punggung dan pantatnya, sehingga dia
berhenti menggerakkan pinggulnya. Merasakan bahwa gerakan Lhian
terhenti, Pak Gatot marah. Kemudian dia mencengkeram kedua belah pantat
Lhian dengan tangannya, dan memaksanya bergerak naik turun sampai
akhirnya Lhian menggerakkan sendiri pantatnya naik turun secara refleks.
Pak Gatot mencengkram pinggul Lhian, lalu membuat goyangan memutar
sehingga ia merasakan sensasi luar biasa dengan goyangan mengebor Lhian
itu.“Oohh, sshh, shh”, Pak Gatot mendesah kenikmatan, sambil merasakan
pantat Lhian yang empuk basah menduduki selangkanganya.Ketika Pak Gatot
hampir mencapai klimaks, dia memeluk Lhian dan berguling, sehingga
posisi mereka kini bertukar, Lhian tidur di bawah dan Pak Gatot di
atasnya. Sambil mencium bibir Lhian dengan sangat bernafsu dan meremas
payudara Lhian, Pak Gatot terus menggenjot vagina Lhian. Tidak lama
kemudian gerakan Pak Gatot terhenti. Pak Gatot mencabut penisnya keluar
dari vagina Lhian dan segera menyemprotkan spermanya di sekitar bibir
vagina Lhian. Kemudian dia menarik tangan kanan Lhian dan memaksa Lhian
untuk meratakan sperma yang ada di sekitar vaginanya dengan tangannya
sendiri.Setelah itu Pak Heru, guru kimianya maju mengambil giliran
memperkosa vagina Lhian. Ia mengangkat kedua kaki Lhian dan
menyandarkannya diatas bahunya, Pak Heru menempelkan kepala penisnya di
mulut vagina Lhian. Dengan kasar Pak Heru menyodokkan Penisnya dengan
keras kedalam liang peranakan Lhian. Lalu ia mulai menggenjotnya. Hampir
sepuluh menit Pak Heru memompa vagina Lhian dengan kasar, membuat
vagina Lhian semakin terasa licin dan longgar. Sebelum mencapai
puncaknya, Pak Heru mencabut penisnya dari vagina Lhian dan memaksa
Lhian untuk membuka mulutnya lebar-lebar untuk menampung spermanya.
Setelah itu, Pak Heru memaksa Lhian untuk berkumur dengan spermanya dan
kemudian menelannya. Semua orang disitu tertawa senang melihat itu,
sementara Lhian menahan jijik dan rasa malu yang luar biasa karena
diperlakukan dengan hina seperti itu. Kini wajah Lhian terlihat mBLenger
oleh sperma milik Pak Heru.Semua posisi yang mungkin dibayangkan dalam
hubungan seks sudah dipraktekkan oleh para Guru Lhian terhadap tubuh
Lhian. Kali ini Lhian tidak kuat lagi menahan orgasmenya yang ke 20, dan
dia mengalami orgasme hebat, namun tidak sehebat yang pertama. Cairan
Vaginanya sudah mulai habis. Rongga vaginanya mulai mengering, karena
cairan vaginanya sudah hampir habis dkeluarkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lhian merasakan sakit luar biasa pada
rongga vaginanya. Ditambah penis para gurunya yang tak henti-hentinya
menyodok dan menggesek rongga vaginanya yang kering, sehingga membuat
rongga vaginanya lecet dan sobek. Hanya darah dari luka di rongga
vaginanya lah yang membasahi daging kemaluannya dan burung yang tengah
bersarang didalamnya.Setelah delapan gurunya selesai memperkosa dirinya
untuk kesekian kalinya, Lhian akhirnya pingsan karena kecapaian dan
karena kesakitan yang menyerang seluruh tubuhnya terutama di vagina,
anus dan juga kedua buah payudaranya. Lhian telah diperkosa secara
habis-habisan selama empat jam lebih oleh gurunya sendiri. Dan semua
kejadian itu direkam oleh Pak Bambang.lebih-lebih ketika posisi kedua
tangan Lhian yang terikat digantung keatas. Pak Andi menjilati dan
menciumi ketik Lhian.“Mmuuahh, ketek lo montok banget sih, rasanya asin
tapi gurih dan baunya haruumm”Liur pak Andi membasahi ketiak Lhian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lhian kembali disetubuhi dari 2 arah
tentu saja lubang anus dan vaginanya. Lhian kini hanya bisa menggigit
bibir sambil kakinya menendang-nendang ke segala arah, sambil sesekali
seperti orang mengejan.“Ouughh, arrkhh, ouhh, udah paa..ak perih,
sakiitt, ouughh, aa, akh”Lhian terus berontak seperti orang kesetanan.
Karena dubur Lhian mulai mengering, Pak Andi kembali membasahi dubur
Lhian dan batang penisnya sendiri dengan minyak goreng agar licin. Pak
Andi menyodomi Lhian untuk ke 4 kalinya. Dilanjutkan dengan Pak Joko
lagi, yang senang sekali main sodomi. Apalagi dapat pantat semontok
pantat Lhian, ia semakin bernafsu menghancurkan anus Lhian (Anal
Destruction).Kemudian mereka kembali menelentangkan Lhian di lantai,
lalu mereka maju semua mencari bagian-bagian tubuh Lhian yang bisa di
gunakan untuk memuaskan penis mereka. Pak Joko memasukkan penisnya ke
dalam mulut Lhian, dan memaksa mengulumnya. Pak Bambang menyarangkan
Penisnya ke dalam memek Lhian yang berdarah-darah. Pak Andi melesakkan
penisnya yang super besar dan panjang itu ke dalam lobang pantat Lhian
yang sudah hancur. Pak Gatot menjepitkan penisnya di antara belahan
payudara Lhian, kemudian menggosok-gosoknya sambil memelintir dan
menarik puting susu Lhian yang coklat mungil dan membengkak. Pak Dono
menaruh penisnya di tengah-tengah ketiak kanan Lhian yang gemuk putih
dengan beberapa helai rambutnya, lalu menjepitnya dan memaju mundurkan
penisnya di dalam jepitan ketiak Lhian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan Pak Budi melakukan hal yang
sama seperti yang dilakukan Pak Dono dengan Menjepitkan penisnya ke
ketiak Lhian yang sebelah kiri. Sedangkan Pak Heru Meraih tangan kanan
Lhian, kemudian memaksa tangannya mencengkram penisnya lalu membantu
tangan Lhian untuk mengocoknya. Yang terakhir yaitu Pak Dion, melakukan
hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Pak Heru dengan tangan Kiri
Lhian.Akhirnya Lhian yang sudah tidak kuatpun pingsan, dengan Vagina dan
anusnya yang dalam keadaan rusak parah, dan terus mengeluarkan darah,
sisa sperma, dan sisa cairan vagina dan duburnya. Kedua payudaranya
bengkak memerah dan lecet-lecet, puting susunya yang coklat mungil
sobek. Darah dan sperma berceceran dimana-mana. Sudah puas para guru
tersebut, mereka membersihkan diri lalu meninggalkan tubuh Lhian yang
bugil dan berlepotan darah dan sperma dalam keadaan pingsan.</div>
<div style="text-align: justify;">
******Setelah para guru Lhian pergi,
muncullah beberapa siswa pria di sekolah Lhian yang diam-diam mengikuti
gurunya. Ketika menemui tubuh Lhian yang pingsan dalam keadaan telanjang
bulat. Mereka mulai memperkosa tubuh Lhian yang masih tidak sadar. Satu
diantara mereka menelepon teman-temannya di sekolah. Sekitar 20 menit
kemudian datanglah sekitar 40 siswa laki-laki di sekolah Lhian. Lalu
mereka mulai menikmati tubuh Lhian secara bergantian ataupun
bersama-sama. Ketika sadar, Lhian hanya bisa teriak dan memohon, ia
tidak punya cukup tenaga untuk melawan. Ia hanya bisa menyaksikan
dirinya diperkosa oleh teman-temannya sendiri. Teman-temannya yang sudah
lama bermimpi bisa menyetubuhi Lhian, akhirnya tercapai juga.Setelah
puas semua, mereka meninggalkan tubuh Lhian yang pingsan lagi untuk
kesekian kalinya itu. Liang vaginanya sudah menganga sangat lebar, merah
membengkak, dan sudah tidak berbentuk lagi. Dengan darah segar yang
terus mengalir dari lobang vaginanya. Lobang duburnya pun sudah sangat
lebar dengan keadaan rusak parah dengan bentuk berantakan, dengan darah,
sperma dan cairan kekuningan yang keluar terus menerus dari liang
duburnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan dari sela-sela bibirnya mengalir
sperma dan air liur dari dalam mulutnya. Wajahnya tetap cantik dengan
masih mengenakan kacamata selama ia diperkosa. Tetapi menampakkan
penderitaan yang begitu berat.Karena merasa kasihan, beberapa temannya
mengantarkan Lhian ke kostnya. Lhian selalu merasakan perih dan rasa
sakit yang teramat sangat ketika ia harus buang air kecil. Karena liang
pengeluaran air seninya masih bengkak dan agak tertutup lipatan daging
mulut vaginanya yang sobek. Dan juga ketika buang air besar, karena
lobang duburnya membuka sangat lebar dan belum mau menutup kembali. Jadi
setiap saat, anusnya mengeluarkan kotorannya tanpa Lhian sadari.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah peristiwa tersebut, Lhian terus
mengunci diri dalam kamar dan diam membisu ketika ditanyai oleh teman
ataupun keluarganya. Beberapa hari kemudian Lhian pulang ke asalnya, dan
tinggal dengan ortunya. Lhian mengalami shock berat, dan tidak bisa
melanjutkan sekolahnya. Sementara para guru yang memperkosa Lhian, bebas
beraktivitas karena Lhian tidak berani memberi kesaksian. Lhian
terperangkap dalam trauma perkosaan itu untuk selama hidupnya. Sedangkan
para guru yang memperkosanya masih sibuk mencari mangsa siswinya yang
lain.</div>
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-7528159647867812322012-08-15T21:10:00.001-07:002012-08-16T21:58:28.821-07:00Ngentot Sama Gadis Tetanggaku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOyRetyzC0bHM4Lvs60uQHj9xLBE9HqPB_5-ecVF7A23deSZ_VVk3_KqrNKCvMY-txOGrWKC7DRy9chjF9le9xhyGVbVaAmbPxVQa2YdOhYzcCQCwS7tRvv9-GkthQfYhL0rwfGrRKTVTZ/s1600/met-art_LAX_10_4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOyRetyzC0bHM4Lvs60uQHj9xLBE9HqPB_5-ecVF7A23deSZ_VVk3_KqrNKCvMY-txOGrWKC7DRy9chjF9le9xhyGVbVaAmbPxVQa2YdOhYzcCQCwS7tRvv9-GkthQfYhL0rwfGrRKTVTZ/s320/met-art_LAX_10_4.jpg" width="320" /></a>Cerita seks ini terjadi gara-gara
istriku yang pulang kampung. Sementara birahi sex ku yang memuncak dan
tak bisa terbendung lagi. Yah akhirnya terjadilah cerita sex dan cerita
seks ini. Maklumlah di usia setengah baya ini emang gelora seks ku ga
pernah ada hentinya minta jatah ngentot sama istriku. Daripada ga ada
yang dientot ya mending ngentot sama gadis tetanggaku yang masih perawan
dan memeknya masih sempit trus legit. Oke ga usah panjang lebar
langsung aja aku ceritakan pengalaman seks ku pada kalian semua ya .
Selamat menyimak.<br />
Minggu sore hampir pukul empat. Setelah menonton CD porno sejak pagi
penisku tak mau diajak kompromi. Si adik kecil ini kepingin segera
disarungkan ke vagina. Masalahnya, rumah sedang kosong melompong.
Istriku pulang kampung sejak kemarin sampai dua hari mendatang, karena
ada kerabat punya hajat menikahkan anaknya. Anak tunggalku ikut ibunya.
Aku mencoba menenangkan diri dengan mandi, lalu berbaring di ranjang.
Tetapi penisku tetap tak berkurang ereksinya. <span id="more-127"></span>Malah
sekarang terasa berdenyut-denyut bagian pucuknya. “Wah gawat gawat nih.
Nggak ada sasaran lagi. Salahku sendiri nonton CD porno seharian”,
gumamku. Aku bangkit dari tiduran menuju ruang tengah. Mengambil segelas
air es lalu menghidupkan tape deck. Lumayan, tegangan agak
mereda.Tetapi ketika ada video klip musik barat agak seronok, penisku
kembali berdenyut-denyut. Nah, belingsatan sendiri jadinya. Sempat
terpikir untuk jajan saja. Tapi cepat kuurungkan. Takut kena penyakit
kelamin. Salah-salah bisa ketularan HIV yang belum ada obatnya sampai
sekarang. Kuingat-ingat kapan terakhir kali barangku terpakai untuk
menyetubuhi istriku. Ya, tiga hari lalu. Pantas kini adik kecilku
uring-uringan tak karuan. Soalnya dua hari sekali harus nancap.
“Sekarang minta jatah..”. Sambil terus berusaha menenangkan diri, aku
duduk-duduk di teras depan membaca surat kabar pagi yangbelum tersentuh.<br />
Tiba-tiba pintu pagar berbunyi dibuka orang. Refleks aku mengalihkan
pandangan ke arah suara. Renny anak tetangga mendekat.“Selamat sore Om.
Tante ada?”“Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung sampai lusa. Ada apa?”“Wah
gimana ya..”“Silakan duduk dulu. Baru ngomong ada keperluan apa”,
kataku ramah.<br />
ABG berusia sekitar lima belas tahun itu menurut. Dia duduk di kursi
kosong sebelahku. “Nah, ada perlu apa dengan Tantemu? Mungkin Om bisa
bantu”, tuturku sambil menelusuri badan gadis yang mulai mekar itu.<br />
“Anu Om, Tante janji mau minjemi majalah terbaru..”“Majalah apa sich?”,
tanyaku. Mataku tak lepas dari dadanya yangtampak mulai menonjol. Wah,
sudah sebesar bola tenis nih.“Apa saja. Pokoknya yang terbaru”.“Oke
silakan masuk dan pilih sendiri”.<br />
Kuletakkan surat kabar dan masuk ruang dalam. Dia agak ragu-ragu
mengikuti. Di ruang tengah aku berhenti. “Cari sendiri di rak bawah
televisi itu”, kataku, kemudian membanting pantat di sofa. Renny segera
jongkok di depan televisi membongkar-bongkar tumpukan majalah di situ.
Pikiranku mulai usil. Kulihati dengan leluasa tubuhnya dari belakang.
Bentuknya sangat bagus untuk ABG seusianya. Pinggulnya padat berisi.
Bra-nya membayang di baju kaosnya. Kulitnyaputih bersih. Ah betapa
asyiknya kalau saja bisa menikmati tubuh yang mulai berkembang itu.<br />
“Nggak ada Om. Ini lama semua”, katanya menyentak lamunan nakalku.
“Nggg.. mungkin ada di kamar Tantemu. Cari saja di sana” Selama ini aku
tak begitu memperhatikan anak itu meski sering main ke rumahku. Tetapi
sekarang, ketika penisku uring-uringan tiba-tiba baru kusadari anak
tetanggaku itu ibarat buah mangga telah mulai mengkal. Mataku mengikuti
Renny yang tanpa sungkan-sungkan masuk kekamar tidurku. Setan berbisik
di telingaku, “inilah kesempatan bagi penismu agar berhenti
berdenyut-denyut. Tapi dia masih kecil dananak tetanggaku sendiri?
Persetan dengan itu semua, yang penting birahimu terlampiaskan”.<br />
Akhirnya aku bangkit menyusul Renny. Di dalam kamar kulihat anak itu
berjongkok membongkar majalah di sudut. Pintu kututup dan kukunci
pelan-pelan.“Sudah ketemu Ren?” tanyaku. “Belum Om”, jawabnya tanpa
menoleh. “Mau lihat CD bagus nggak?” “CD apa Om?” “Filmnya bagus kok.
Ayo duduk di sini.”</div>
Gadis itu tanpa curiga segera berdiri dan duduk pinggir ranjang. Aku
memasukkan CD ke VCD dan menghidupkan televisi kamar. “Film apa sih Om?”
“Lihat saja. Pokoknya bagus”, kataku sambil duduk di sampingnya. Dia
tetap tenang-tenang tak menaruh curiga. “Ihh..”, jeritnya begitu melihat
intro berisi potongan-potongan adegan orang bersetubuh.“Bagus kan?”
“Ini kan film porno Om?!” “Iya. Kamu suka kan?” Dia terus ber-ih.. ih
ketika adegan syur berlangsung, tetapi tak berusaha memalingkan
pandangannya.<br />
Memasuki adegan kedua aku tak tahan lagi. Aku memeluk gadis itu dari
belakang.“Kamu ingin begituan nggak?”, bisikku di telinganya.“Jangan
Om”, katanya tapi tak berusaha mengurai tanganku yang melingkari
lehernya. Kucium sekilas tengkuknya. Dia menggelinjang. “Mau nggak
gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo..”“Tapi.. tapi.. ah
jangan Om.” Dia menggeliat berusaha lepas dari belitanku. Namun aku tak
peduli. Tanganku segera meremas dadanya.Dia melenguh dan hendak
memberontak.“Tenang.. tenang.. Nggak sakit kok. Om sudah pengalaman..”<br />
Tangan kananku menyibak roknya dan menelusupi pangkal pahanya. Saat
jari-jariku mulai bermain di sekitar vaginanya, dia mengerang.Tampak
birahinya sudah terangsang. Pelan-pelan badannya kurebahkan di ranjang
tetapi kakinya tetap menjuntai. Mulutku tak sabar lagi segera mencercah
pangkal pahanya yang masih dibalut celana warnahitam.<br />
“Ohh.. ahh.. jangan Om”, erangnya sambil berusaha merapatkan kedua
kakinya. Tetapi aku tak peduli. Malah celana dalamnya kemudian
kupelorotkan dan kulepas. Aku terpana melihat pemandangan itu. Pangkal
kenikmatan itu begitu mungil, berwarna merah di tengah, dan dihiasi
bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya juga mungil. Tak menunggu lebih
lama lagi, bibirku segera menyerbu vaginanya. Kuhisap-hisap dan lidahku
mengaduk-aduk liangnya yang sempit. Wah masih perawan dia. Renny terus
menggelinjang sambil melenguh dan mengerang keenakan. Bahkan kemudian
kakinya menjepit kepalaku, seolah-olah meminta dikerjai lebih dalam dan
lebih keras lagi.<br />
Oke Non. Maka lidahku pun makin dalam menggerayangi dinding vaginanya
yang mulai basah. Lima menit lebih barang kenikmatan milik ABG itu
kuhajar dengan mulutku. Kuhitung paling tidak dia dua kali orgasme. Lalu
aku merangkak naik. Kaosnya kulepas pelan-pelan. Menyusul kemudian BH
hitamnya berukuran 32. Setelah kuremas-remas buah dadanya yang masih
keras itu beberapa saat, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, dan
mencium putingnya yang kecil.<br />
“Ahh..” keluh gadis itu. Tangannya meremas-remas rambutku menahan
kenikmatan tiada tara yang mungkin baru sekarang dia rasakan. “Enak kan
beginian?” tanyaku sambil menatap wajahnya. “Iii.. iya Om. Tapi..” “Kamu
pengin lebih enak lagi?”<br />
Tanpa menunggu jawabannya aku segera mengatur posisi badannya. Kedua
kakinya kuangkat ke ranjang. Kini dia tampak telentang pasrah. Penisku
pun sudah tak sabar lagi mendarat di sasaran. Namun aku harus hati-hati.
Dia masih perawan sehingga harus sabar agar tidak kesakitan. Mulutku
kembali bermain-main di vaginanya. Setelah kebasahannya kuanggap cukup,
penisku yang telah tegak kutempelkan ke bibir vaginanya. Beberapa saat
kugesek-gesekkan sampai Renny makin terangsang. Kemudian kucoba masuk
perlahan-lahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit demi sedikit
kumaju-mundurkan sehingga makin melesak ke dalam. Butuh waktu lima menit
lebih agar kepala penisku masuk seluruhnya. Nah istirahat sebentar
karena dia tampak menahan nyeri.<br />
“Kalau sakit bilang ya”, kataku sambil mencium bibirnya sekilas. Dia
mengerang. Kurang sedikit lagi aku akan menjebol perawannya. Genjotan
kutingkatkan meski tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah ada kemajuan.
Leher penisku mulai masuk. “Auw.. sakit Om..” Renny menjerit tertahan.
Aku berhenti sejenak menunggu liang vaginanya terbiasa menerima penisku
yang berukuran sedang. Satu menit kemudian aku maju lagi. Begitu
seterusnya. Selangkah demi selangkah aku maju. Sampai akhirnya..
“Ouuu..”, dia menjerit lagi. Aku merasa penisku menembus sesuatu. Wah
aku telah memerawani dia. Kulihat ada sepercik darah membasahi sprei.<br />
Aku meremas-remas payudaranya dan menciumi bibirnya untuk menenangkan.
Setelah agak tenang aku mulai menggenjot anak itu. “Ahh.. ohh.. asshh…”,
dia mengerang dan melenguh ketika aku mulai turun naik di atas
tubuhnya. Genjotan kutingkatkan dan erangannya pun makin keras.
Mendengar itu aku makin bernafsu menyetubuhi gadis itu. Berkali-kali dia
orgasme. Tandanya adalah ketika kakinya dijepitkan ke pinggangku dan
mulutnya menggigit lengan atau pundakku.<br />
“Nggak sakit lagi kan? Sekarang terasa enak kan?”“Ouuu enak sekali
Om…”Sebenarnya aku ingin mempraktekkan berbagai posisi senggama.
Tapikupikir untuk kali pertama tak perlu macam-macam dulu. Terpentingdia
mulai bisa menikmati. Lain kali kan itu masih bisa dilakukan.<br />
Sekitar satu jam aku menggoyang tubuhnya habis-habisan sebelum spermaku
muncrat membasahi perut dan payudaranya. Betapa nikmatnya menyetubuhi
perawan. Sungguh-sungguh beruntung aku ini. “Gimana? Betul enak seperti
kata Om kan?” tanyaku sambil memeluk tubuhnya yang lunglai setelah
sama-sama mencapai klimaks. “Tapi takut Om..”<br />
“Nggak usah takut. Takut apa sih?”“Hamil”Aku ketawa. “Kan sperma Om
nyemprot di luar vaginamu. Nggak mungkinhamil dong”Kuelus-elus rambutnya
dan kuciumi wajahnya. Aku tersenyum puas bisameredakan adik kecilku.<br />
“Kalau pengin enak lagi bilang Om ya? Nanti kita belajar berbagai gaya
lewat CD”. “Kalau ketahuan Tante gimana?” “Ya jangan sampai ketahuan
dong” Beberapa saat kemudian birahiku bangkit lagi. Kali ini Renny
kugenjot dalam posisi menungging. Dia sudah tak menjerit kesakitan lagi.
Penisku leluasa keluar masuk diiringi erangan, lenguhan, dan
jeritannya. Betapa nikmatnya memerawani ABG sebelah rumah.<br />
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-52116951653138865202012-08-15T21:09:00.003-07:002012-08-16T21:59:10.645-07:00Nikmatnya Oral Seks dengan Gadis Cina<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTRKeHBhfMZuFWNrA-VmryaZ24T1fqnUlbSQ1-TP385u35T6CVFWNxpRE6uxdr4ELtw_HolvMKdbrc3WXcj0gMZj1rRkJy_tIdmmJ2ceELrcNfGe6R76QkCwLWElRufAfSgc0NDXtRAHp_/s1600/w_E0773ED339CFA115AF4D44D40DE21BB7.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTRKeHBhfMZuFWNrA-VmryaZ24T1fqnUlbSQ1-TP385u35T6CVFWNxpRE6uxdr4ELtw_HolvMKdbrc3WXcj0gMZj1rRkJy_tIdmmJ2ceELrcNfGe6R76QkCwLWElRufAfSgc0NDXtRAHp_/s320/w_E0773ED339CFA115AF4D44D40DE21BB7.jpg" width="213" /></a>Kenalkan aku Tedi, aku disini ingin
berbagi sedikit cerita seks pada pembaca hasratseks.org . Pengalaman
seks kali ini menceritakan sebuah pengalaman seks yang susah sekali aku
lupakan yaitu kenikmatan oral seks bersama dengan gadis chinese yang
cantik dan aduhai bernama mei-mei. Jadi begini cerita pengalaman seksku.<br />
Mei-Mei temen kostku mau pinjam film dvd Lord of the Ring 2 milikku. Aku
perbolehkan, tapi nanti malam saja, kataku kepadanya. Sebagai gambaran,
Mei-Mei tuh anak SMU kelas 3, lumayan facenya, supel, rada kurus, tapi
dadanya proporsional, kencang dan indah. Malamnya, aku tuh lupa mau
pinjamin dia film, tapi malah nonton BF yang barusan kupinjam tadi siang
dari temanku. Kubuka pakaianku sampai telanjang bulat, karena badanku
jadi panas atas bawah karena BF. Dengan posisi duduk, kukocok
pelan-pelan penisku yang sudah berdiri tegak, sambil nonton BF. Dalam
film tersebut, diperlihatkan, cewek bule cakep sedang mengoral penis
lawannya dengan sangat menggairahkan dan sangat menikmatinya, seperti
makan ice cream.<span id="more-129"></span><br />
Sedang asyik-asyiknya mengocok, tiba-tiba kamarku terbuka dan Mei-Mei,
dengan sedikit berteriak “Mana filmnya? Ihh gila, ngapain Ko? Jorok
banget”Kontan aku langsung terloncat dari dudukku sambil menutupi
penisku yang berdiri, “Akh..aku aku..” kataku tergagap.Mei-Mei langsung
masuk kamarku dan menguncinya, “Hayo, nonton BF kok sambil telanjang?
Ngapain saja tuh?”Kataku “Akh, kegiatan rutin cowok kok”Lalu dengan
cueknya dia juga akhirnya ikutan melihat film BF, sementara pinggang ke
bawahku kututupi selimut. Tontonan BF saat itu yaitu 2 manusia
berlawanan jenis sedang mengoral kelamin lawannya. Lalu Mei-Mei tanya
padaku,”Ko, emang enak gituan? Kok mereka tidak jijik ya?”<br />
Jawabku,”Kamu pernah terangsang belum? Masa belum pernah?”.“Pernahlah,
aneh kamu Ko”, katanya.“Lalu rasanya seperti apa? Apakah kamu merasakan
sensasi aneh dibagian-bagian tertentu tubuhmu? Pernah tidak
masturbasi?”, tanyaku.“Ya ada rasa geli-gelinya, masturbasi? Maksa
keluar sel telur wanita? Belum pernah tuh, sakit kan?”, jawabnya.“Gila,
justru tidak sakit, tapi malah sangat nikmat, itulah salah satu hal yang
paling nikmat di dunia, namanya sex! Apapun bentuknya, masturbasi,
onani, oral, anal, senggama, dll.”“Lalu diantara semua kegiatan tadi,
yang paling enak yang mana Ko?”“Ya, kalau dari urutan terbawah,
masturbasi/onani karena sendirian melakukannya, lalu oral sex dan yang
paling nikmat tiada tara adalah senggama”, jawabku dengan enteng.</div>
“Aku yakin Ko Tedi pernah senggama kan? Ngaku aja deh!”
protesnya.“Sayang sekali tebakanmu salah, justru belum pernah! Milikku
hanya kuberikan untuk istriku kelak, yee!” balasku dengan bangga, “Tapi
kalau oral sex sih pernah, dengan Leni.”“Hah? Dengan Ci Leni? Teman satu
kost kan? Masa sih? Kapan? kok aku tidak pernah tahu, gila loe, lalu
kamu ambil kesuciannya dan tidak tanggung jawab?”“Masa aku main dengan
Leni harus omong sama kau? Lagipula dia sudah tidak perawan karena
pernah senggama dengan pacarnya waktu SMA. Kami melakukannya atas
sama-sama saling suka kok, kami tidak senggama lho, cuma oral sex.
Hampir tiap hari kami melakukannya, enak lho, nikmat sekali, lagipula
aman karena tidak merusak selaput dara cewek, nyesel deh kamu tidak
pernah merasakannya,” godaku.“Emang bener nikmat? Serius nih tidak sakit
atau selaput daraku, eh mak.. maksudku selaput dara tidak pecah?”
tanyanya dengan malu karena salah ucap. Aku mengangguk mengiyakan, aku
yakin sekali, Mei-Mei pasti mau diajak oral sex. Film BF yang kupause
tadi lalu kuresume lagi. Melihat ekspresi wajahnya yang putih itu,
kelihatan bahwa dia mulai terangsang, napasnya berat dan wajahnya
memerah. Penisku yang setengah tegang, akhirnya jadi tegang lagi.<br />
Kami dalam keadaan duduk saat itu. Kupeluk Mei-Mei dari belakang
pelan-pelan lalu kugerai rambut yang menutupi pipi kanannya dan
kudaratkan ciumanku di pipi kanannya. Mei-Mei masih tegang karena tidak
pernah dipegang cowok. Apalagi penisku yang sudah ereksi dari tadi,
menempel di pantatnya, walau pinggangku masih terlilit selimut.
Kugenggam tangan kirinya dengan tangan kananku, tangan kiriku
memeluknya, sementara bibirmu mulai menciumi pipi, leher, dan
telinganya.“Ohh..sstt” desisnya. Aku cium bibirnya yang mungil, pelan
saja dan dia mulai menanggapinya. Kupermainkan lidahku dengan lidahnya,
sementara kuputar pelan-pelan tubuhnya sampai menghadapku (masih dalam
keadaan duduk). Dengan cukup cepat, kuganti film BF tersebut, dengan
lagu mp3 barat yang romantis. Kupeluk mesra dia, kedua tanganku
mengelus-elus punggungnya dan terkadang kuremas lembut kedua pantatnya.
Aku sangat suka pantat cewek, begitu menggairahkan, apalagi yang padat
berisi, ingin rasanya meremas dan menciuminya. Penisku yang tegak lurus
terkadang kugesekkan keperutnya. Bingung dia harus memperlakukan penis
seperti apa. Langsung kubimbing tangannya untuk mengelus-elus dan
mengurut seluruh bagian penis dan kedua bijinya. Memang kalau cewek yang
pegang penis, sungguh berbeda jauh nikmatnya apalagi sudah beberapa
minggu penisku ini mendambakan kocokan dan emutan cewek lagi.<br />
Kurebahkan Mei-Mei pelan-pelan, bibirku semakin bergerilya di bibirnya,
leher dan telinganya.“Ohh, sst..” desahnya, yang semakin membuatku
bernafsu. Dengan bibirku yang tetap aktif, tangan kananku mulai
menelusuri badannya, kuelus-elus pundaknya, lalu turun ke dada kanannya.
Kuraba pelan, lalu mulai remasan-remasan kecil, dia mulai menggeliat
(geliatnya sangat sexy). Wah gila, kenyal dan kencang, semakin kuperlama
remasanku, dengan sekali-kali kuraba perutnya. Tanganku mulai masuk
didalam bajunya, mengelus perutnya dan Mei-Mei kegelian. Tanganku yang
masih di dalam bajunya, mulai naik kedadanya dan meremas kedua gunung
kembarnya, jariku keselipkan dibranya agar menjangkau putingnya untuk
kupermainkan. Mei-Mei mulai sering medesah,“Sst.. ahh.. ohh” Karena
branya sedikit kencang dan mengganggu aktivitas remasanku, maka tanganku
kulingkarkan ke belakang punggungnya.<br />
Kait branya kubuka, sehingga longgarlah segel 2 bukit kembar itu.
Bajunya kusingkap keatas, wah indah sekali dadanya, putih mulus, kedua
putingnya mencuat mengeras ingin dijilati. Sudah saatnya nih beraksi si
lidah. Kujilati, kusedot-sedot, kucubit, kupelintir kecil kedua
putingnya. Mei-Mei mulai meracau tidak karuan manahan nikmatnya
permainan bibirku di kedua dadanya. Kubuka baju dan branya sehingga
tubuh atasnya bugil semua. Tubuhnya yang putih, dua bukit ranum dengan 2
puting mencuat indah, wajahnya memerah, keringat mengalir, ditambah
desahan-desahan yang menggairahkan, sungguh pemandangan yang tidak boleh
disia-siakan. Kuciumi bibirnya lagi, dengan kedua tanganku yang sudah
bebas bergerilya di kedua bongkahan dadanya. Nafas kami menderu menyatu,
mendesah, ruangan kamarku menjadi semakin hangat saja.<br />
Dengan adanya lagu yang sedang mengalun rada keras, kami memberanikan
diri mendesah lebih keras. Kuciumi dan kujilati badannya, mulai dari
lengan atas, naik ke pundak dan leher, turun ke dadanya. Sengaja
kujilati bongkahan dadanya berlama-lama tanpa menyentuh putingnya,
kupermainkan lidahku disekitar putingnya. Tiba-tiba lidahku menempel ke
puting kanannya dan kugetarkan cepat, tangan kiriku mencubit-cubit
puting kirinya, Mei-Mei semakin kelojotan menahan geli-geli nikmat. Enak
sekali menikmati bukit kembar cewek,inginnya nyusu terus deh. Tangan
kananku mulai merayap ke pahanya, kuelus naik turun, terkadang sengaja
menyentuh pangkal pahanya.<br />
Terakhir kali, tanganku merayap ke pangkal paha, dengan satu jariku,
kugesek-gesekkan ke vaginanya yang ternyata sudah basah sampai membekas
keluar di celana pendeknya. Kedua kakinya langsung merapat menahan geli.
Tanganku mengelus pahanya dan membukanya, menjalar ke kemaluannya, lalu
semua jariku mulai menggosokkan naik turun ke bukit kemaluannya.“Ah
gila..uhh hmm”, geliatnya sambil meremas bantalku. Kulumat bibirnya,
tanganku mulai menyusup kedalam celananya, menguak CD-nya, meraba
vaginanya. Mei-Mei semakin terangsang, dengan desisan pelan serta
gelinjang-gelinjang birahi. Tak lama kemudian dia mendesis panjang dan
mengejang, lalu vaginanya berdenyut-denyut seperti denyutan penis kalau
melepas mani. Mei-Mei lalu menarik nafas panjang. Basah mengkilap semua
jariku, mungkin tidak pernah terasang seperti ini, lalu kujilat sampai
kering“Lebih enak dan gurih, perawan mungkin memang paling enak,” kata
hatiku.<br />
“Koko nakal, ” katanya sambil memelukku erat. Sudah saatnya penisku
dipuaskan. Kucium bibirnya lembut, kubimbing lagi tangannya untuk
meremas dan mengurut penisku. Gantian aku yang melenguh dan mendesis,
menahan nikmat. Posisiku berbaring di bawah dan Mei-Mei mulai menyerbu
tubuhku sambil tetap memijat penisku, mencium dan menjilat dadaku,
putingku, perutku dan akhirnya sampai tepat didepan tonjolan penisku.
Mei-Mei lalu membuka balutan selimut yang melingkari pinggangku, dan
penisku melompat keluar. Kaget dan tertawa tertahan Mei-Mei melihat
penisku.“Ih lucu deh, gemes aku jadinya, harus digimanain lagi nih Ko?”,
tanyanya bingung sambil tetap mengelus-elus batang kejantananku.
Terlihat disekitar ujung penisku sudah basah mengeluarkan cairan bening
karena ereksi dari tadi.“Ya diurut-urut naik turun gitu, sambil dijilat
seperti menikmati es krim” sahutku. Ditimang-timangnya penisku, dengan
malu-malu lalu dijilati penisku, ekspresi wajahnya seperti anak kecil.<br />
Mulai dimasukkan penisku ke mulutnya dan “Ahh Mei, jangan kena gigi,
rada sakit tuh, ok sayang?”“Hmm, ho oh”, mengiyakan sambil tetap
mengulum penisku. Nah begini baru enak, walaupun masih amatir.“Yess..”
desahku menahan nikmat, terlihat semakin cepat gerakan naik turun
kepalanya.“Ko, bolanya juga?” tanyanya lagi sambil menunjuk ke
zakarku.“Iya dong sayang, semuanya deh, tapi jangan kena gigi
lho”.Dijilati dan diemutnya zakarku, setiap jengkal kemaluanku tidak
luput dari jilatannya, hingga kemaluanku basah kuyup.“Ahh..ohh..yes..”
desahku dengan semakin menekan-nekan kepalanya. Dimasukkannya batangku
pelan-pelan ke mulutnya yang mungil sampai menyentuh tenggorokannya,
penisku dikulum-kulum, divariasikan permainan lidahnya dan aku semakin
menggeliat. Terkadang dia juga menjilati lubang kencingku, diujung
kepala penis, sehingga aku hampir melompat menahan nikmat dan geli yang
mendadak.“Nah, ketahuan sekarang!” katanya sambil melirik padaku dengan
tatapan nakalnya. Diulanginya perbuatan tadi dengan sengaja sampai aku
berontak liar ke kiri kanan karena geli sekali.“Jangan Mei, jangan
diterus lagi di sana, aku tidak kuat”, kataku sambil ngos-ngosan, “Itu
kepala penis juga daerah sangat sensitif lho,” lanjutku untuk
mengalihkan perhatiannya agar tidak diserang lubang kencingku terus.<br />
Dilanjutkannya lagi kocokan ke penisku dengan mulutnya. Pelan-pelan
kubelai rambutnya dan aku mengikuti permainan lidah Mei-Mei, kugoyangkan
pantatku searah. Enak sekali permainan bibir dan lidahnya, Mei-Mei
sudah mulai terbiasa dengan kejantanan cowok.Akhirnya, badanku mulai
mengejang, “Mei, aku mau keluar.. ohh ahh..” dan sengaja dipercepat
kocokan penisku dengan tangannya.Croott crot crot creet.. air maniku
berhamburan keluar banyak sekali, sebagian kena wajahnya, ada yang
muncrat sampai monitorku, dan sebagian lagi meluber di tangan Mei-Mei
dan penisku. Mei-Mei sempat terpesona melihat pemandangan menakjubkan
itu.“Wow, kok bisa ya Ko? Rasanya seperti apa ya?”Lalu dia menjilat air
maniku yang meluber di penisku.“Asin dan gurih, enak juga ya Ko?”,
katanya sambil menelan semua spermaku sampai habis bersih dan
kinclong.“Sperma baik lho untuk cewek, bisa menghaluskan kulit, obat
awet muda dan menambah stamina dan tenagamu”, jelasku padanya.“Wah,
kalau gitu koko sayang, tiap hari Mei-Mei bolehkan meminumnya?” tanyanya
mesra sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku.“Tentu saja sangat boleh
sayangku,” sahutku.<br />
Badanku menindih badannya, bibirnya mencium bibirku, kurasakan dia mulai
terangsang lagi. Kuremas-remas dadanya yang sudah menunggu dari tadi
untuk dinikmati lagi. Kuraba-raba lagi vagina si Mei-Mei, pinggangnya
menggeliat menahan nikmat sekaligus geli yang demikian hebat sampai
pahanya merapat lagi. Kupelorotkan celana pendeknya, sengaja tidak
dengan CD-nya, karena aku ingin melihat pemandangan indah dulu. Wow,
CD-nya pink tipis berenda dan mungil, sehingga dalam keadaan normal
kelihatan jelas bulu-bulunya.<br />
Lalu kujilati kedua pahanya dari bawah sampai ke pangkalnya, lalu kucium
aroma lembab vaginanya, oh sungguh memabukkan, membuat laki-laki
manapun semakin bernafsu. Kujilat sekitar pangkal paha tanpa mengenai
vaginanya, yang membuat Mei-Mei semakin penasaran saja. Kupelorotkan
CD-nya pelan-pelan sambil menikmati aroma khas vaginanya, lalu kujilat
CD bagian dalam yang membungkus kemaluannya. Sesaat aku terpesona
melihat vaginanya, bulunya yang tertata rapi tapi pendek-pendek,
bibirnya yang gundul mengkilap terlihat jelas dan rapat, di
tengah-tengahnya tersembul daging kecil.<br />
Vagina yang masih suci ini semakin membuatku bergelora, penisku mulai
berontak lagi minta dipijat Mei-Mei. Mulutku sudah tidak sabaran untuk
menikmati sajian paling lezat itu, lidahku mulai bergerilya lagi.
Pertama kujilati bulu-bulu halusnya, rintihan Mei-Mei terdengar lagi.
Terbukti titik lemah Mei-Mei ada di vaginanya, begitu dia menggerakkan
pantatnya, dengan antusias lidahku menari bergerak bebas di dalam
vaginanya yang sempit (masih aman karena selaput dara berada lebih ke
dalam).<br />
Begitu sampai di klitorisnya (yang sebesar kacang kedelai), langsung
kukulum tanpa ampun“Akhh.. sstt.. ampun enaknya.. stt” racaunya sambil
menggeleng-geleng kepalanya menahan serbuan kenikmatan yang menggila
dari lidahku. Dengan gerakan halus, kuusap-usap klitorisnya dan dia
makin kelojotan dan tidak begitu lama terjadi kontraksi di vaginanya.
Aku tau Mei-Mei akan klimaks lagi, makin kupercepat permainan lidahku.
Kemudian diraihnya bantalku dan ditutupnya ke mulutnya, dan dia menjerit
sambil badannya meregang. Mengalirlah dengan deras cairan cintanya itu,
tentu saja yang telah kutunggu-tunggu itu. Kujilati semua cairan yang
ada sampai vaginanya mengkilap bersih, nyam nyam segarnya, enak sekali.<br />
Beberapa saat, kubiarkan Mei-Mei istirahat sambil mengatur napas.
Kuhangati badannya, kupeluk erat (sambi menggesek gesekkan penisku yang
sudah ereksi lagi dari tadi ke bibir vaginanya), dan kupeluk erat dengan
mesra, kukecup keningnya, dan kedua pipinya. Sambil memandangku,
wajahnya tersenyum bahagia sekali, baru kali ini dia merasakan nikmat
begitu dasyat, sampai lemas sekujur tubuhnya. Setelah nafasnya mulai
normal, kuciumi bibirnya dengan lembut.“Nikmat sekali kan say? Ingin
lagi? Masih kuat kan?” kataku dengan mencium bibirnya lagi (aku memang
suka ciuman).“Lho masih bisa lagi toh?” tanyanya sambil mengharapkan
jawaban iya dariku. Kucium rada lama bibirnya dengan lembut.“Iya dong,
selama kita masih kuat, kenapa nggak?” balasku sambil masih menggesekan
penisku ke vaginanya.<br />
“Oh..hmm..” desahnya.Sekarang show time untuk posisi 69. Dengan badanku
di atas, kepalaku ke gundukan kemaluannya dan penisku kuarahkan ke
mulutnya. Sergap sekali dia menangkap penisku dengan bibirnya. Langsung
dijilati penisku tanpa dikulumnya, seperti tadi dia menghisap bijiku dan
bahkan sampai lubang pantatku dijilatinya. Aku menahan nikmat sambil
tak mau kalah untuk menggempur habis vaginanya. Kusapu habis seluruh
vaginanya dengan lidah dan bibirku, kubuka vaginanya sedikit, lalu
kumasukkan lidahku di sana sambil menggetar-getarkannya. Reaksi Mei-Mei
pun langsung menjepit kepalaku, berhenti sesaat mengulum penisku
menikmati serangan lidahku. Mei-Mei dengan sengaja juga menyerang kepala
penisku, dinaik turunkan mulutnya disekitar kepala penisku sambil
sesekali lidahnya sengaja menjilati lubang kencingku.“Gila
nikmatnya..uhh..ahh..” rintihku. Kami mulai seirama bergoyang badan
bersama. Aku mulai merasakan bahwa vagina Mei-Mei mulai mengejang,
sementara penisku belum mau keluar.<br />
Lalu kuhentikan sementara, memandang dengan takjub lubang kemaluannya
dan menghirup aroma khas wanitanya.Mei-Mei protes, “Uhh..Ko kok
dihentikan, mau keluar nih.”Jawabku,”Jangan dulu sayang, mau kan kita
keluar bersama-sama? Lebih nikmat lho, ok?”Dipercepat kocokan mulutnya
di batangku, sementara aku meremas-remas pantatnya. Mulai nih terasa
panas penisku, dan kuterkam lagi vaginanya tanpa ampun. Semakin cepat
aku melahap vaginanya, makin cepat pula kocokkannya. Aduh duh enaknya,
kami sama-sama mendesah, merintih dan pada akhirnya badan kami tegang
dan lidahku sudah bersiap-siap di depan vaginanya untuk menampung semua
cairannya, sedangkan Mei-Mei mengeluarkan penisku dari emutannya dan
mengocoknya dengan tangannya.<br />
“Aah.. oh.. yes.. croot.. crot..”Badan kami sesaat seperti tersetrum
listrik kenikmatan yang tiada taranya. Banyak sekali cairan cinta yang
dikeluarkan vaginanya dan tentu saja harus habis kujilati, tanganku
masih tetap meremas-remas bongkahan pantatnya. Air maniku bermuncratan
di wajah, leher dan dadanya Mei-Mei. Dikulum dan diurutnya penisku dari
pangkal sampai kepala penis sampai yakin air maniku habis, lalu
diambilnya ceceran spermaku di tubuhnya untuk ditelan. Aku membantunya,
dengan menjilati badannya yang terkena siraman spermaku lalu kuberikan
ke bibirnya agar ditelan olehnya.<br />
Setelah habis semua, kupeluk mesra dan kucumbu dia, kunikmati setiap
jengkal tubuhnya dengan tanganku.“Sayang, kamu mau kan tidur denganku
malam ini? Besok kan minggu.” tanyaku lalu mencium bibirnya yang lembut
itu. Mei-Mei cuma mengangguk tanpa melepaskan bibirku. Malam itu kami
tidur bersama dengan masih tetap telanjang bulat, sambil kudekap erat
tubuhnya.<br />
Keesokan paginya sekitar jam 5.30-an, seperti biasa penisku selalu
ereksi. Mei-Mei sudah bangun duluan sebelum aku, dan kurasakan
kocokan-kocokan nikmat di penisku. Aku yang masih ngantuk, jadi tidak
bisa berkonsentrasi apalagi aku mencium aroma khas kewanitaannya,
sehingga gairahku meningkat cepat. Ternyata Mei-Mei sudah dengan posisi
69, mengoral penisku yang selalu ereksi tiap pagi. Pantas saja vaginanya
di depan hidungku, makanya baunya lezat sekali, pagi-pagi sudah diberi
suguhan yang menaikkan gairah laki-laki. Aku membutuhkan sesuatu yang
segar dan enak untuk membasahi tenggorokanku di pagi hari. Vaginanya
yang sudah lembab itu, langsung kujilati dengan ganas. Tanganku
memilin-milin putingnya dan dia semakin meningkatkan kecepatan mulutnya.
Yes.. pagi-pagi, dua kemaluan sudah berolahraga, walaupun cuma oral
sex, tapi nikmatnya luar biasa. Aku tau kalau aku akan klimaks, karena
itu, goyangan lidahku pun harus sering menggapai sasarannya yaitu
klitorisnya yang indah.Dan..Ahh.. oohh.. crott..Penisku mengeluarkan
lahar panasnya dan vaginanya pun membanjir. Sekali lagi kami berdua
saling membersihkan kemaluan lawan masing-masing dari banjir cairan
kenikmatan. Lalu kupeluk dan kucium dia dan kami melanjutkan tidur
sampai jam 10-an.<br />
Sejak saat itu, hampir tiap malam atau sore, kami sering melakukan oral
sex sampai berlanjut tidur telanjang bersama melepas kenikmatan dengan
menghangati badan. Terutama pada saat menjelang Ebtanas, untuk menambah
kesehatan, stamina dan pikirannya, tiap sore dan malam, Mei-Mei pasti
meminum air maniku. Dan hasil ujiannya pun bagus, kami sama-sama senang
dan merayakannya dengan oral sex sepanjang hari.<br />
Kelak kalau aku punya istri, kami akan sering olahraga agar tubuh tetap
bugar, fit, bentuk badan tetap terjaga. Tentu saja juga harus minum air
maniku tiap beberapa hari sekali agar awet muda, bergairah dan kulitnya
senantiasa halus mulus terpelihara.<br />
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-56264099240660877142012-08-15T21:08:00.001-07:002012-08-16T21:59:58.397-07:00Menikmati Hangatnya Liang Memek Ibu Mertuaku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipscZ2lBdlpLHa0cQSqUIoviqdND4L1QCHDOj4PV7DLjCGlTP5JW7_1vcd9gfqJhCDkbRsmUlwXaxYtUdym9BshoM6tPfj3S2m_cNkO5OUkfOSIOpQif7Sc-7wm2w0_x9mGGWXUzcYeN7m/s1600/w_20D679039FB1C86D6A1D4A38C0C7636B.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipscZ2lBdlpLHa0cQSqUIoviqdND4L1QCHDOj4PV7DLjCGlTP5JW7_1vcd9gfqJhCDkbRsmUlwXaxYtUdym9BshoM6tPfj3S2m_cNkO5OUkfOSIOpQif7Sc-7wm2w0_x9mGGWXUzcYeN7m/s320/w_20D679039FB1C86D6A1D4A38C0C7636B.jpg" width="213" /></a>Cerita seks yang kali ini akan saya coba
ceritakan pada pengunjung setia kisah panas adalah tentang cerita seks
anak mantu dengan mertuanya sendiri. ok deh ga usah lama-lama, langsung
aja simak cerita seks berikut ini. Matanya begitu genit menatapku,tajam
membidik dan penuh dengan birahi tak terkendali.ketika makan atau
bersama duduk-duduk saat bersama keluarga dia begitu tersipu malu dan
agak menandakan ada kemauan yang tersembunyi,ketemu dan berpapasan dia
kayaknya merasa ragu dan aneh.Siapa bilang aku tida risi dengan
keadaanku,bagaimana enggak dia kan mertuaku aku pikir ada sesuatu yang
salah pada tabiat atau cara menunjukkan sopan santunku pada ayah dan ibu
mertuaku.Aku kadang bertanya pada sang istri,mengapa Ibumu bersikap
begitu ke aku,dengab santainya”istriku menjawab”ya terpesona pada kamu
mungkin mas karena kamu kan menantu keren dan lumayan menggiurkan.canda
Istriku. <span id="more-126"></span>AKupun tersenyum dan malu,sejak itu
aku memberanikan diri bertanya pada ibu tapi tatapan nya sungguh
lain,akupun penuh tanda tanya,dan akhirnya aku tahu maksudnya ‘bahwa dia
sesungguhnya menaruh simpatik terhadapku”sang menantu”mulanya aku tak
respon tapi seiring waktu bergulir kejadian nakal dengan mertuapun
terjadi,kontolku akhirnya menembus sarang lubang memek mertuaku yang tak
lain adalah ibu kandung istriku sendiri,Selangkapnya akan kubagikan
secara detail di web dewasa Ini adalah salah satu pengalaman nyata dari
kehidupan sex-ku selama ini.</div>
Aku Roy, 32 tahun. Menikah, punya 2 anak. Istriku sangat cantik.
Banyak yang bilang mirip bintang sinetron ternama saat ini. Kami tinggal
di Bandung. Yang akan aku ceritakan adalah hubunganku dengan mertua aku
sendiri. Mertua aku tinggal di kota P, masih wilayah Jawa Barat. Suatu
waktu aku ada tugas kerja ke kota P tersebut. Aku pergi naik motor.
Sesampainya di kota P, aku langsung menyelesaikan tugas dari kantor.
Setelah selesai, aku sengaja singgah dulu ke rumah mertua untuk
istirahat. Sesampai di rumah, mertua perempuanku datang menyambut. “Kok
sendirian Roy? Mana anak istrimu?” tanya mertuaku. “Saya ada tugas
kantor disini, Ma. Jadi mereka tidak saya ajak. Lagian saya cuma
sebentar kok, Ma. Hanya mau numpang mandi dan istirahat sebentar,”
jawabku. “O begitu.. Akan mama siapkan makanan buat kamu,” ujar
mertuaku. Lalu aku mandi. Setelah itu aku segera ke meja makan karena
sudah sangat lapar. “Papa mana, Ma?” tanyaku. “Papa lagi ke rumah
temannya ngurusin obyekan,” jawan mertuaku. “Kamu mau pulang jam berapa,
Roy?” tanya mertuaku. “Agak sorean, Ma. Saya akan tidur sebentar. Badan
pegal hampir 3 jam naik motor dari Bandung,” kataku. “Kalau begitu
ganti baju dulu dong. Nanti kusut kemeja kamu,” ujar mertuaku sambil
bangkit menuju kamarnya. Lalu dia datang lagi membawa kaos dan kain
sarung. “Ini punya Papa, pakailah nanti,” kata mertuaku. “Iya, Ma,”
kataku sambil terus melanjutkan makan. Mertuaku berumur 42 tahun. Sangat
cantik mirip istriku. Badan ramping, buah dada besar walau agak turun
karena usia. Pantatnya sangat padat. Setelah berganti pakaian, aku duduk
di ruang tamu sambil nonton TV. “Loh katanya mau tidur?” tanya mertuaku
sambil duduk di kursi yang sama tapi agak berjauhan. “Sebentar lagi.
Ma. Masih kenyang,” ujarku. Lalu kami nonton TV tanpa banyak bicara.
“Tahukah kamu, Roy.. Bahwa mama sangat senang dengan kamu?” tanya
mertuaku kepadaku memecah kesunyian. “Kenapa, Ma?” tanyaku. “Dulu sejak
pertama kali datang kesini mengantar istrimu pulang, mama langsung suka
kamu. Ganteng, tinggi, sopan, dan ramah,” kata mertuaku. Aku hanya
tersenyum. “Sekarang kamu sudah menikahi anak mama dan sudah punya anak
2, tapi kamu tetap sama seperti yang dulu..,” kata mertuaku lagi. “Mama
sangat sayang kamu, Roy,” kata mertuaku lagi. “Saya juga sayang mama,”
ujarku. “Ada satu hal yang ingin mama lakukan, tapi tidak pernah berani
karena takut jadi masalah..,” kata mertuaku. “Apa itu, Ma?” kataku.
“Mama ingin memeluk kamu walau sebentar..,” ujar mertuaku sambil
menatapku dengan mata sejuk. “Kenapa begitu, Ma?” tanyaku lagi. “Karena
dulu mama sangat suka kamu. Sekarang ditambah lagi rasa sayang,” kata
mertuaku. Aku tatap mata mertuaku. Kemudian aku tersenyum. “Saya yang
akan peluk mama sebagai rasa sayang saya ke mama,” ujarku sambil
beringsut mendekati mertuaku sampai badan kami bersentuhan. Kemudian aku
peluk mertuaku erat. Mertuakupun balas memeluk aku dengan erat
sepertinya tidak mau melepas lagi. “Boleh mama cium kamu Roy? Sebagai
tanda sayang?” tanya mertuaku.<br />
Aku agak kaget. Aku lepaskan pelukanku, lalu tersenyum dan mengangguk.
Mertuaku tersenyum, lalu mencium pipi kiri, pipi kanan, kening. Lalu..
Mertuaku menatap mataku sesaat kemudian mengecup bibirku. Aku sangat
kaget. Tapi aku tetap diam, dan ada sedikit rasa senang akan hal itu.
Selang beberapa detik mertuaku kembali mengecup bibirku.. Dan melumatnya
sambil merangkulkan tangannya ke pundakku. Secara spontan aku membalas
ciuman mertuaku. Kami saling hisap, mainkan lidah.. Nafas mertuaku
terdengar agak cepat. Tangan mertuaku masuk ke dalam kain sarung, lalu
menyentuh kont*lku dari luar CD. Tangannya lalu mengusap pelan lalu
mulai meremas kont*lku. kont*lku langsung tegang. Tiba-tiba.. Kringg!
Krinngg! Bunyi telepon mengagetkan kami. Kami langsung memisahkan diri.
Mertuaku langsung bangkit menuju telepon. Entah apa yang dibicarakan.
Karena merasa agak bersalah, aku segera masuk ke kamar, menutup pintu,
lalu merebahkan diri di kasur. Terbayang terus peristiwa tadi berciuman
dengan mama mertua sambil merasakan nikmatnya diremas kont*l. Tiba-tiba
terdengar pintu diketuk. Kemudian pintu terbuka. Mertuaku masuk. “Sudah
mau tidur, Roy?” tanya mertuaku. “Belum, Ma,” ujarku sambil bangkit lalu
duduk di tepi ranjang. Mertuaku juga ikut duduk di sampingku. “Kamu
marah tidak atas kejadian tadi,” tanya mertuaku sambil menatap mataku.
Aku tersenyum. “Tidak, Ma. Justru saya senang karena ternyata mama
sangat sayang dengan saya,” jawabku. Mertuaku tersenyum lalu memegang
tanganku. “Sebetulnya dari dulu mama memimpikan hal seperti ini, Roy,”
ujar mertuaku. “Tapi karena istrimu dan papamu selalu ada, ya mama hanya
bisa menahan perasaan saja..,” ujar mertuaku sambil mencium bibirku.
Akupun segera mebalas ciumannya. Dan sekarang aku mulai berani.<br />
Tanganku mulai meraba buah dada mertuaku dari luar dasternya. Aku
meremasnya perlahanan. Tangan mertuakupun segera melepas kain sarung
yang aku pakai. Tangannya langsung meraba dan meremas kont*lku dari luar
CD-ku. kont*lku makin mengeras. Mertuaku merogoh kont*lku hingga
berdiri tegak. Sambil tetap berciuman tangannya terus mengocok dan
meremas kont*lku. Akupun terus meremas buah dada mertuaku. Tak lama,
mertuaku bangkit lalu melucuti semua pakaiannya. Akupun melakukan hal
yang sama. Mertuaku segera naik ke tempat tidur, dan aku segera menaiki
tubuhnya. Aku kecup bibirnya. “Mama senang kamu datang hari ini, Roy..
Lebih senang lagi karena ternyata kamu bisa menerima rasa sayang mama
kepada kamu…” ujar mertuaku sambil menciumku. “Saya juga senang karena
mama sangat menyayangi saya. Saua akan menyayangi mama…” kataku sambil
memagut leher mertuaku. Mertuaku mendesah dan menggelinjang merasakan
desiran nikmat. Pagutanku kemudian turun ke buahdada mertuaku. Kujilati
dan gigit-gigit kecil puting susu mertuaku sambil tangan yang satu
meremas buah dada yang lain. “Ohh.. Mmhh.. Mmhh.. Ohh…” desah mertuaku
semakin merangsang gairahku. Tapi ketika lidahku mulai turun ke perut,
tiba-tiba mertuaku memegang kepalaku. “Jangan ke bawah, Roy.. Mama malu.
Segera masukkin saja.. Mama sudah tidak tahan…” ujar mertuaku. Aku
tersenyum dan maklum karena mertuaku termasuk orang yang konvensional
dalam masalah sex. Aku buka lebar paha mertuaku, lalu aku arahkan
kont*lku ke mem*k mertua yang sudah basah dan licin. Tangan mertuaku
segera memegang kont*lku lalu mengarahkannya ke lubang mem*knya. Tak
lama.. Bless.. kont*lku langsung memompa mem*k mertuaku. Terasa tidak
seret, tapi masih enak rasanya menjepit kont*lku.. “Ohh.. Sshh.. Oh,
Roy.. Mmhh…” desah mertuku ketika aku memompa kont*lku agak cepat.
Mertuaku mengimbangi gerakanku dengan goyangan pinggulnya.<br />
Tak lama, tiba-tiba mertuaku bergetar lalu tubuhnya agak mengejang. “Oh,
Roy.. Mama mau keluarr.. Mmhh…” jerit kecil mertuaku. “Terus setubuhi
mama…” desahnya lagi. Beberapa saat kemudian tubuh mertuaku melemas. Dia
telah mencapai orgasme.. Akupun berhenti sejenak memompa kont*lku tanpa
mencabutnya dari mem*k mertuaku. mem*knya terasa makin licin oleh air
maninya. “Mama belum pernah merasakan nikmat seperti ini, Roy,” ujar
mertuaku sambil mengecup bibirku. “Terima kasih, Roy…” ujarnya lagi
sambil tersenyum. Akupun segera mengerakan kont*lku menyetubuhi lagi
mertuaku. “Boleh Roy minta sesuatu, Ma?” tanyaku sambil terus memompa
kont*lku. “Apa?” ujar mertuaku. “Saya mau setubuhi mama dari belakang.
Boleh?” tanyaku. Mertuaku tersenyum. “Boleh tapi mama tidak mau
nungging. Mama tengkurap saja ya?” ujar mertuaku. “Iya, Ma,” ujarku
sambil mencabut kont*lku. Mertuaku segera tengkurap sambil sedikit
melebarkan kakinya. “Ayo, Roy,” ujar mertuaku. Aku segera masukkan
kont*lku ke mem*k mertuaku dari belakang. Terasa lebih nikmat daripada
masuk lewat depan. Mata mertuaku terpejam, dan sesekali terdengar
desahannya. Akupun terus menikmati rasa nikmat sambil terus memompa
kont*lku. Kemudian terasa ada sesuatu rasa yang sangat kuat ingin keluar
dari kont*lku. Kupercepat gerakanku menyetubuhi mertuaku. Ketika hampir
mencapai klimaks, aku cabut kont*lku, lalu.. Crott! Crott..! Crott! Air
maniku keluar banyak di punggung dan pantat mertuaku. “Ohh.. Enak, Ma…”
kataku. Kugesekkan kont*lku ke belahan pantat mertuaku.<br />
Selang beberapa menit setelah kelelahan agak hilang, mertuaku berkata, ”
Tolong bersihkan punggung mama, Roy..”. “Iya, Ma,” ujarku. Lalu aku
bersihkan air maniku di tubuh mertuaku. Setelah berpakaian, lalu kami
keluar kamar. Terlihat wajah mertuaku sangat ceria. Menjelang sore,
mertua lelaki pulang. Aku dan mertua perempuanku bertindak biasa seolah
tidak pernah terjadi apa-apa di antara kami. Setelah makan malam, aku
diminta mertua perempuanku utnuk membawakan semua piring kotor ke dapur.
Aku menurut. Mertua lelaki aku setelah makan malam langsung menuju
ruang televisi dan segera menonton acara kesukaannya. Di dapur, mertuaku
perempuanku langsung menarik tanganku ke sudut dapur lalu menciumku.
Aku membalasnya sambil tanganku langsung memegang selangkangannya
kemudian meraba mem*knya. “Nakal kamu. Tapi mama suka,” ujar mertuaku
sambil tersenyum. “Nanti Papa kesini, Ma.. Udah, ah Roy takut,” ujarku.
“Tidak akan kesini kok, Roy,” ujarnya. “Sebelum kamu pulang, mama mau
sekali lagi bersetubuh dengan kamu disini…” ujar mertuaku sambil
tangannya segera meremas kont*lku dari luar celana. “Saya juga mau, tapi
jangan disini, Ma.. Bahaya,” ujarku. “Ayo dong, Roy.. Mama sudah tidak
tahan,” ujarnya lagi. Tangannya terus meremas kont*lku. “Kita ke hotel
yuk, Roy?” ajak mertuaku. Aku mengangguk. Kemudian dengan alasan akan ke
rumah temannya, mertuaku perempuanku meminta ijin pergi diantar olehku.
“Jangan lama-lama ngobrol disana, Ma.. Si Roy kan malam ini mau pulang.
Kasihan nanti dia capek,” ujar mertua lelaki. “Iya dong, Pa…” ujar
mertua perempuanku. Kemudian kami naik motor segera pergi mencari hotel.
Setelah selesai registrasi, kami segera masuk ke kamar. Tanpa banyak
cakap, mertuaku langsung memeluk dan menciumku dengan liar. Aku balas
ciumannya.. “Cepat kita lakukan, Roy.. Waktu kita hanya sedikit,” ujar
mertuaku sambil melucuti semua pakaiannya. Aku juga demikian. Mertuaku
langsung naik ke kasur, lalu aku menyusul. Tangan mertuaku langsung
menggenggam kont*lku dan diarahkan ke mem*knya. “Mama kok buru-buru
sih?” tanyaku sambil tersenyum ketika kont*lku sudah masuk mem*knya.
Lalu aku pompa kont*lku perlahan menikmati enaknya mem*k mertuaku.
“Habisnya mama sudah tidak tahan sejak tadi di rumah, pengen merasakan
kont*l kamu lagi,” kata mertuaku sambil menggoyang pinggulnya
mengimbangi gerakanku. Selang beberapa belas menit tiba-tiba mertuaku
mendekap aku erat sambil mengerakkan pinggulnya cepat.<br />
Kemudian.. “Ahh.. Mmhh.. Enak sayang…” desah mertuaku mencapai puncak
orgasmenya. Badannya melemas. Aku terus memompa kont*lku lebih cepat.
Terasa lebih nikmat. Sampai beberapa lama kemudian aku tekan kont*lku ke
lubang mem*k mertuaku dalam-dalam, dan.. Crott.. Crott.. Crott.. Air
maniku keluar di dalam mem*k mertuaku. “Maaf, Ma.. Roy tidak bisa
menahan.. Sehingga keluar di dalam,” ujarku sambil memeluk tubuh
mertuaku. “Tidak apa-apa, Roy,” jawab mertuaku. “Mama sudah minum obat
kok,” ujarnya lagi. “Kalo mama berkunjung ke rumah kamu, bisa tidak ya
kita melakukan lagi?” tanya mertuaku. “Bisa saja, Ma.. Kita jalan berdua
saja dengan alasan pergi kemana…” jawabku. Mertuaku tersenyum. “Kita
pulang Roy,” ujar mertuaku. Sesampai di rumah, aku langsung bersiap
untuk pulang ke Bandung. Ketika aku memanaskan motorku, mertua perempuan
mendekatiku. Sementara mertua lelaki duduk di beranda. “Hati-hati di
jalan ya, Roy,” ujar mertuaku. “Iya, Ma. Terima kasih,” ujarku sambil
tersenyum. “Tengokin mama dong sesering mungkin, Roy,” ujar mertuaku
sambil tersenyum penuh arti. “Iya, Ma,” ujarku sambil tersenyum pula.
Lalu aku pulang. Sejak saat itu hingga kini aku selalu menyempatkan diri
sebulan sekali untuk datang ke rumah mertuaku, tentu saja setelah aku
di-SMS dahulu oleh mertua perempuanku.<br />
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-77127439653417014832012-08-15T20:52:00.002-07:002012-08-15T20:52:36.528-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #0066ff; font-size: medium;">selamat menikmati memek-memek di bawah ini!</span></center>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS7p8OglXWSHy0IPCICSOXyh0BYMJpJmkxnbmbEyZwAtOUj4EoG4xaA1kXyILTFP-Ksgc28OB1RyZxB2vsiOpQ2eN74AzMeZSdBv116eGcuJtxPcnxrBu3COYxyk6n4cWnybHYMtAs26Je/s1600/met-art_om_171_0.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS7p8OglXWSHy0IPCICSOXyh0BYMJpJmkxnbmbEyZwAtOUj4EoG4xaA1kXyILTFP-Ksgc28OB1RyZxB2vsiOpQ2eN74AzMeZSdBv116eGcuJtxPcnxrBu3COYxyk6n4cWnybHYMtAs26Je/s1600/met-art_om_171_0.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnL_FtS5VrTdKeTJbl7Zzs0A-tVvPR3FFKRoPTEM1Ya3fkbaBSWlGR5S4IxMG4hdHr0dAB7xMl8YDo1u8BAb-7nwSa8A_4hvM-WXX57QOoQ97nCY0ZC0dYxNUFK9wD-n7kpGEOoCSb3Um1/s1600/met-art_om_171_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnL_FtS5VrTdKeTJbl7Zzs0A-tVvPR3FFKRoPTEM1Ya3fkbaBSWlGR5S4IxMG4hdHr0dAB7xMl8YDo1u8BAb-7nwSa8A_4hvM-WXX57QOoQ97nCY0ZC0dYxNUFK9wD-n7kpGEOoCSb3Um1/s640/met-art_om_171_1.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCRq7HojWQS7URRLp8Em4EoHR8JCdv3CILPbRxqoPS4EK9oD68P0G3Or20Mk7ROruzZrAModUS_BZzBUC2LY-ER93Yjg6Zya7DhbL2WMw7KSOcgGWmasWtaNBkmxsQaBELF3ITBWEROyxR/s1600/met-art_om_171_10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCRq7HojWQS7URRLp8Em4EoHR8JCdv3CILPbRxqoPS4EK9oD68P0G3Or20Mk7ROruzZrAModUS_BZzBUC2LY-ER93Yjg6Zya7DhbL2WMw7KSOcgGWmasWtaNBkmxsQaBELF3ITBWEROyxR/s640/met-art_om_171_10.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE5H79fkKCbQkeIq60ywqiX-GweWTwjX3UvOLeCtr57VG-9Bl4mLvp8GvPrTHHqb1RP4CbUMgZ2LmMSThytyxCx6tmfrP6YXTCUXhCrndlRNexqkjx-nMfEoDlOTqJixb2w75vvqNyFJn6/s1600/met-art_om_171_11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE5H79fkKCbQkeIq60ywqiX-GweWTwjX3UvOLeCtr57VG-9Bl4mLvp8GvPrTHHqb1RP4CbUMgZ2LmMSThytyxCx6tmfrP6YXTCUXhCrndlRNexqkjx-nMfEoDlOTqJixb2w75vvqNyFJn6/s640/met-art_om_171_11.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhphKG_14eOQ1kpR6_bR6o8y2ffXmRZ_OEXyhYYIQSS_pSjlq7bkZFysS6ILHvaWAxEKXENTGr-T4GheFiuC5T4tU_q_wdOWNMW6hGdchtCSGFEYHupPvjTZrniOPXjTuqsBxByfYDuoR-c/s1600/met-art_om_171_12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhphKG_14eOQ1kpR6_bR6o8y2ffXmRZ_OEXyhYYIQSS_pSjlq7bkZFysS6ILHvaWAxEKXENTGr-T4GheFiuC5T4tU_q_wdOWNMW6hGdchtCSGFEYHupPvjTZrniOPXjTuqsBxByfYDuoR-c/s1600/met-art_om_171_12.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaJz7JBLxOfC91U4BRnDchIpg194DCMDn5zye7DHkuYZNB0dkBsp5fsd-YI7yg4Y5x1lTB3HpxyoMb2NwNYqaSzVZYJeeDgBHETBD-TlyqUbfzUKdSblgxPSzx26mldcXL-UrP9uvMOsiF/s1600/met-art_om_171_13.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaJz7JBLxOfC91U4BRnDchIpg194DCMDn5zye7DHkuYZNB0dkBsp5fsd-YI7yg4Y5x1lTB3HpxyoMb2NwNYqaSzVZYJeeDgBHETBD-TlyqUbfzUKdSblgxPSzx26mldcXL-UrP9uvMOsiF/s1600/met-art_om_171_13.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5lzu5DNormQaT7DTjzL2u59haeCx8UGHio0gmyOdpqQLQ_K7bFhkFBZuZV4tUdgOV6fdGi51beGZtXgKHTclFtjrQ_7xBMFEqD7V7F3StWSaCC8s6qjKrVD2TNKOGLdcBEwH2XNS2OVem/s1600/met-art_om_171_14.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5lzu5DNormQaT7DTjzL2u59haeCx8UGHio0gmyOdpqQLQ_K7bFhkFBZuZV4tUdgOV6fdGi51beGZtXgKHTclFtjrQ_7xBMFEqD7V7F3StWSaCC8s6qjKrVD2TNKOGLdcBEwH2XNS2OVem/s1600/met-art_om_171_14.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXY9tA2wp4HKyNWSkV6Z7YIxyu17n3Xj0CLWfVgt-FQXdIpkMbnAGA2nPKzSpFCIycI6klQVyhkbOONUrEVqPMbFYOvbgZ9bc2perokFCvYCA7ke0ZCp6qMwzDfmZeBWD0UmJ7iOGCrM9j/s1600/met-art_om_171_15.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXY9tA2wp4HKyNWSkV6Z7YIxyu17n3Xj0CLWfVgt-FQXdIpkMbnAGA2nPKzSpFCIycI6klQVyhkbOONUrEVqPMbFYOvbgZ9bc2perokFCvYCA7ke0ZCp6qMwzDfmZeBWD0UmJ7iOGCrM9j/s1600/met-art_om_171_15.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLDqFENXVUYR_ZsiStKcDEPJpBX0KQWbNCqY6bOOqARhYYgOwuvsOR3VH3enEeqtmxKmNKi96Amaq2bZiVeS7s4prtUX9lvTFgERP_8trrP3xctt-lsxGK2KinjAwIuJh5GB1ih0jKCkqh/s1600/met-art_om_171_16.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLDqFENXVUYR_ZsiStKcDEPJpBX0KQWbNCqY6bOOqARhYYgOwuvsOR3VH3enEeqtmxKmNKi96Amaq2bZiVeS7s4prtUX9lvTFgERP_8trrP3xctt-lsxGK2KinjAwIuJh5GB1ih0jKCkqh/s1600/met-art_om_171_16.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguzQH1j6sox0rBvmGddjopVDpxS6o-BbwkCmH8AJIvCVJ-YHha_xnxQpnO2vt8DuOKGJe6TLZHtVTTSAgskwbeq2xYeJ-mxHtwGEf7daKSJ-yxwh2gn8swWL8xnqdKKpusSQLeRTjuel0d/s1600/met-art_om_171_17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguzQH1j6sox0rBvmGddjopVDpxS6o-BbwkCmH8AJIvCVJ-YHha_xnxQpnO2vt8DuOKGJe6TLZHtVTTSAgskwbeq2xYeJ-mxHtwGEf7daKSJ-yxwh2gn8swWL8xnqdKKpusSQLeRTjuel0d/s1600/met-art_om_171_17.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgduGXz3Vyag0im0DAYTzaKI4VAxRletMlofawR4P93F-DP-Ov-iswavgEbz0lTCOR0WEHHNGIWXGkStQS7fk71IVLUr4WQ7RtyrXtmOTSfU9BZ3iEr7cg6pgjqdseL_E73Vkco970Lqxu0/s1600/met-art_om_171_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgduGXz3Vyag0im0DAYTzaKI4VAxRletMlofawR4P93F-DP-Ov-iswavgEbz0lTCOR0WEHHNGIWXGkStQS7fk71IVLUr4WQ7RtyrXtmOTSfU9BZ3iEr7cg6pgjqdseL_E73Vkco970Lqxu0/s640/met-art_om_171_2.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLx99Ri352qUi_0RNLdWNOZluWn103_kLif1zG1hdr9yKVetooUYHdX2pPkRVAEh7XQDLd7fyiiOBkKZ6Cjyi5LzbPEhpdzMQILA6tPoOX9x9q_b99IViQTtHQWfwnSTLpPxrL46wuvjqM/s1600/met-art_om_171_3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLx99Ri352qUi_0RNLdWNOZluWn103_kLif1zG1hdr9yKVetooUYHdX2pPkRVAEh7XQDLd7fyiiOBkKZ6Cjyi5LzbPEhpdzMQILA6tPoOX9x9q_b99IViQTtHQWfwnSTLpPxrL46wuvjqM/s1600/met-art_om_171_3.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjST4asLL0FJnhZWvwfM4YCK3Xlt-6N5sHNnGjrj7JS5T9_os1ftqzWtUZcBnxS_tAIzaWPJY-CpuTPA2WXlQR81GtAvd5kuwP2MFvs228CthRYUJc4kGF8khzMR2yuAfXCcVuB7MBQe-6/s1600/met-art_om_171_4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjST4asLL0FJnhZWvwfM4YCK3Xlt-6N5sHNnGjrj7JS5T9_os1ftqzWtUZcBnxS_tAIzaWPJY-CpuTPA2WXlQR81GtAvd5kuwP2MFvs228CthRYUJc4kGF8khzMR2yuAfXCcVuB7MBQe-6/s1600/met-art_om_171_4.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFskdJtovShtZvnB8FjruIJT602BrPcnIiPZWWzJ-DAkbSss_MmciZ-66JYWf4tadoFni3WbMX6LThTE61D-Tlu8W9ZrMvyhnoYuhh3mdMpwdGwU4wg0MhgiVsFAyAfbf9VeGlwHPlvbAU/s1600/met-art_om_171_5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFskdJtovShtZvnB8FjruIJT602BrPcnIiPZWWzJ-DAkbSss_MmciZ-66JYWf4tadoFni3WbMX6LThTE61D-Tlu8W9ZrMvyhnoYuhh3mdMpwdGwU4wg0MhgiVsFAyAfbf9VeGlwHPlvbAU/s640/met-art_om_171_5.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-Dl91AW6i7yhSGrKkkQmnzmtMm4AKU-dMxOCIOJfxF5Y8Ja-1DN1aEwAIbjPhGeI5mUdlWZ8VtJGLufTCgcBGTt3LwyJiTYz-c4EnPuZR6nhX82GvvYUwsAuTsD-CkVliQLm79t7tISvl/s1600/met-art_om_171_6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-Dl91AW6i7yhSGrKkkQmnzmtMm4AKU-dMxOCIOJfxF5Y8Ja-1DN1aEwAIbjPhGeI5mUdlWZ8VtJGLufTCgcBGTt3LwyJiTYz-c4EnPuZR6nhX82GvvYUwsAuTsD-CkVliQLm79t7tISvl/s1600/met-art_om_171_6.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ8FrlM2CCJzTLUwrdX6zPby5FI11bd0EeyNWYDPZ5vKGBxTjUlQryAYhzxrNUTiAGzWTvkYaQgx6WCWp5Le80YyPxEkUtCuPa_SsU0cBzv8sksl03sCKr07BVMImiCK4knwd15VBpDx-R/s1600/met-art_om_171_7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ8FrlM2CCJzTLUwrdX6zPby5FI11bd0EeyNWYDPZ5vKGBxTjUlQryAYhzxrNUTiAGzWTvkYaQgx6WCWp5Le80YyPxEkUtCuPa_SsU0cBzv8sksl03sCKr07BVMImiCK4knwd15VBpDx-R/s1600/met-art_om_171_7.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0Qf4IkGD6jFAsSt-sh0leW-0NrPd1nm4RjlACWcdp8z4UfyOdnbDkGd7zXK267Skvs4KQi_nscjqzFejsDIHkoy9_R6cG4xyFWdz1MrMezUVqmhSaS5Jc5AjinJ_WrFgMrAhhhRwC6wOk/s1600/met-art_om_171_8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0Qf4IkGD6jFAsSt-sh0leW-0NrPd1nm4RjlACWcdp8z4UfyOdnbDkGd7zXK267Skvs4KQi_nscjqzFejsDIHkoy9_R6cG4xyFWdz1MrMezUVqmhSaS5Jc5AjinJ_WrFgMrAhhhRwC6wOk/s640/met-art_om_171_8.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDa1UjTGo_J52XkMMEqyHZ5UDM0XSY6kN6Mn_bpu7k8QTtfe196arDbcKc1n2361hob0A0XP8sHSenQTHud-09Fxf9w0wcgnGRlI3ODLucS6NOTSPyZxx6g9C2aJkApIRXOO4qdm4p7Qu2/s1600/met-art_om_171_9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDa1UjTGo_J52XkMMEqyHZ5UDM0XSY6kN6Mn_bpu7k8QTtfe196arDbcKc1n2361hob0A0XP8sHSenQTHud-09Fxf9w0wcgnGRlI3ODLucS6NOTSPyZxx6g9C2aJkApIRXOO4qdm4p7Qu2/s1600/met-art_om_171_9.jpg" /></a></div>
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-28251815309470041212012-08-15T20:45:00.000-07:002012-08-15T20:45:02.011-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #0066ff; font-size: medium;">selamat menikmati memek-memek di bawah ini!</span></center>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhvH5IopHlc5tZLNBz0-UIfPcuRIZGdIa0A2zL2qpYBN1hKXhVqcB46bW1rzBaKUZ6-o8pV-MvQZTTflCdnKZUC-Jl5fYQ1g3_b1AMywJd119L9kkOQGsUhZJXlm-UVMpdBTWtxiQtQ-vZ/s1600/w_122C14A494204BE6BC70CA75A3AEBF2E.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhvH5IopHlc5tZLNBz0-UIfPcuRIZGdIa0A2zL2qpYBN1hKXhVqcB46bW1rzBaKUZ6-o8pV-MvQZTTflCdnKZUC-Jl5fYQ1g3_b1AMywJd119L9kkOQGsUhZJXlm-UVMpdBTWtxiQtQ-vZ/s1600/w_122C14A494204BE6BC70CA75A3AEBF2E.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt8bB9We7GJKNrC09GfskEjLsScax0_VAZK23HKsIklyd2D1sF6CA-vHkeABb-rQfS7bYPvJSAia-jgNpOhr2rilcmC7azKrYIm7emrEVcry9L52cCEZPR9UZIx9UAhdx1EtDbNVPXptQL/s1600/w_15347A9101E5BAEE9ACA894DC0FB1D56.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt8bB9We7GJKNrC09GfskEjLsScax0_VAZK23HKsIklyd2D1sF6CA-vHkeABb-rQfS7bYPvJSAia-jgNpOhr2rilcmC7azKrYIm7emrEVcry9L52cCEZPR9UZIx9UAhdx1EtDbNVPXptQL/s1600/w_15347A9101E5BAEE9ACA894DC0FB1D56.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQJONqzTuV6-pREY2V2Kgmaxu5BuC9nyXRTgL-XHh7gmMoK2dLkYtx_OAI7uQFXkkLQa_lYYZcdhRMvqqmrH3yQ9gT0XmYTdQVs3QDGYWSojPk2sGbf99_WBNHaxHs4VVoVmyY8rYB0Vfs/s1600/w_15C484827779C9572475896998A44665.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQJONqzTuV6-pREY2V2Kgmaxu5BuC9nyXRTgL-XHh7gmMoK2dLkYtx_OAI7uQFXkkLQa_lYYZcdhRMvqqmrH3yQ9gT0XmYTdQVs3QDGYWSojPk2sGbf99_WBNHaxHs4VVoVmyY8rYB0Vfs/s1600/w_15C484827779C9572475896998A44665.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD8EHUI-L97wbBfE1Tk5ykadSTazTphJlUQ-03vW7M1yz6hnHK4EfYcPHkY6_CyTtj30h7zOMsJC2wlJsYaP6E_onWxAikLSSCi5Zy1tcFj7OiZXRJeaYMgtaG9UBNAYhcYn5YBm0iXTJn/s1600/w_1AEF3B230F38EAE99B75F291CF411400.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD8EHUI-L97wbBfE1Tk5ykadSTazTphJlUQ-03vW7M1yz6hnHK4EfYcPHkY6_CyTtj30h7zOMsJC2wlJsYaP6E_onWxAikLSSCi5Zy1tcFj7OiZXRJeaYMgtaG9UBNAYhcYn5YBm0iXTJn/s1600/w_1AEF3B230F38EAE99B75F291CF411400.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpx3CPtjtUIm8TQrE-_lN7SP-kk8yrEoYry99cioyRIC5PzHVLh7Ci0ohvGpmz_pZZKc0ErcLuxw3tyl0Nyk-vNfTChlm12eKHpmikk3XgHFnt7dhJ2CduIAhPuRtQBkNiaNmKID71FUzK/s1600/w_20D679039FB1C86D6A1D4A38C0C7636B.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpx3CPtjtUIm8TQrE-_lN7SP-kk8yrEoYry99cioyRIC5PzHVLh7Ci0ohvGpmz_pZZKc0ErcLuxw3tyl0Nyk-vNfTChlm12eKHpmikk3XgHFnt7dhJ2CduIAhPuRtQBkNiaNmKID71FUzK/s1600/w_20D679039FB1C86D6A1D4A38C0C7636B.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTUger6oRtkJJcJGBmFd-ftWLzv3tjpuzvlsNBCT2azD1WiNsTthLjVcy8ucnNNl4J0LsGjvti3oBCGXOPimzgWN4Ts47kqWl6vaZBPncyq4X70UA_ig15ubL4fWx1csv4XTsCagNv7WmN/s1600/w_32ECADBF620ED49D6EEAEC7B6AEA1DF1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTUger6oRtkJJcJGBmFd-ftWLzv3tjpuzvlsNBCT2azD1WiNsTthLjVcy8ucnNNl4J0LsGjvti3oBCGXOPimzgWN4Ts47kqWl6vaZBPncyq4X70UA_ig15ubL4fWx1csv4XTsCagNv7WmN/s1600/w_32ECADBF620ED49D6EEAEC7B6AEA1DF1.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWP7FY5f4RzW4Tf3xZ97K6-ek8XjYsY_QCIh_QWZkwn1WdqmRUDyiRoYoQWy_dPx9rutA9fJtqEZ9UMYcS0q04hJpqdWmN81RzvM17qgPUtxMuFXRD9ySUVQMgJldY73qKrWbM2xr9T0fX/s1600/w_3B01CC5F4C143E7F7DF7DA42266AE71A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWP7FY5f4RzW4Tf3xZ97K6-ek8XjYsY_QCIh_QWZkwn1WdqmRUDyiRoYoQWy_dPx9rutA9fJtqEZ9UMYcS0q04hJpqdWmN81RzvM17qgPUtxMuFXRD9ySUVQMgJldY73qKrWbM2xr9T0fX/s1600/w_3B01CC5F4C143E7F7DF7DA42266AE71A.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn3ulX9dOW-FCgr1lJZOPSBbVWNGBGzMzDKiQX619REFdVOW-fHvoIsEbLWWdFYAVbSuBY6USwZwalWXoQMFAOf2F6p2TiX_UuVuZxHF9uIjziGGmSPhtAkFxq6mI6CycCih-q7SGlSqaE/s1600/w_41089DD54C866308482FED87444D7A4A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn3ulX9dOW-FCgr1lJZOPSBbVWNGBGzMzDKiQX619REFdVOW-fHvoIsEbLWWdFYAVbSuBY6USwZwalWXoQMFAOf2F6p2TiX_UuVuZxHF9uIjziGGmSPhtAkFxq6mI6CycCih-q7SGlSqaE/s1600/w_41089DD54C866308482FED87444D7A4A.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWZWGJSbMLge-opXj_zc8Ud8AFOxKuGBAIvGAe_czVHPhnbPGXbMwjalWnmfDgANXgXIqQMMhWXQ1f4oG_QqL6hhdZQbnkUj5se_Mm_ua3p2ltE2OWTk-R50InifvbVeUgbqa5oeZsSfvJ/s1600/w_61AFA9CE5F2344D225B8251921CE5E26.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWZWGJSbMLge-opXj_zc8Ud8AFOxKuGBAIvGAe_czVHPhnbPGXbMwjalWnmfDgANXgXIqQMMhWXQ1f4oG_QqL6hhdZQbnkUj5se_Mm_ua3p2ltE2OWTk-R50InifvbVeUgbqa5oeZsSfvJ/s640/w_61AFA9CE5F2344D225B8251921CE5E26.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6CEUUlwpntf44F8Lwld2ftJh8uJ9isul9AzMRH97wR9RCZORtDwN2ROn-NIPQcHd-iGbjED4LdRoj_CSKDQegRzdkTpOx0I1YqscylssviEymiyRBFQWLzXiRN9Gqzm4IAyql7pE6LraW/s1600/w_63BABF925AA43ABEBC4F685CD9BF8ACC.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6CEUUlwpntf44F8Lwld2ftJh8uJ9isul9AzMRH97wR9RCZORtDwN2ROn-NIPQcHd-iGbjED4LdRoj_CSKDQegRzdkTpOx0I1YqscylssviEymiyRBFQWLzXiRN9Gqzm4IAyql7pE6LraW/s1600/w_63BABF925AA43ABEBC4F685CD9BF8ACC.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjncEFxp-68MIPq3MnJYtMjm1y6vBaTGdNtvUoLEuAVsaI2B1t_YSG7KeAv3ffic3uk0EW8eHhuOXAhdXbpJKoHJRefzceIpMS-4U0o93bb9faygFaNMjTVAIl9Hyw_8oNqFMWqZnJbYrnu/s1600/w_68142122FD8192D88BF4926A27972E7C.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjncEFxp-68MIPq3MnJYtMjm1y6vBaTGdNtvUoLEuAVsaI2B1t_YSG7KeAv3ffic3uk0EW8eHhuOXAhdXbpJKoHJRefzceIpMS-4U0o93bb9faygFaNMjTVAIl9Hyw_8oNqFMWqZnJbYrnu/s640/w_68142122FD8192D88BF4926A27972E7C.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg67rHymX8INQWtu4I4Qg3hLrG9zAglGPg-Y9akn-iWYNWrk-EYyBBcUm0r_ChPy7nkxYzdy8OeDfLiAi6bxCxmQfTgO0zMYRJJ8szCx-ZvBBeYGPhwwpVXQK9eg7MStebcozgxE6eHb7P0/s1600/w_6D65F498531414D98D11278DA95B2547.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg67rHymX8INQWtu4I4Qg3hLrG9zAglGPg-Y9akn-iWYNWrk-EYyBBcUm0r_ChPy7nkxYzdy8OeDfLiAi6bxCxmQfTgO0zMYRJJ8szCx-ZvBBeYGPhwwpVXQK9eg7MStebcozgxE6eHb7P0/s1600/w_6D65F498531414D98D11278DA95B2547.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbno8am20yTW01MXxp4gUBPKvL6WAAHtLrv8bH55bpiPHO72I48t3r_QVIZarGDP9d0CF1wu60CGp8Pt9NGNsYIl9nhj102utY41aIyuzV7-776sbze9TaMj2tz0QEJF3IfFdm9nTVHZDz/s1600/w_9DADDF177727CFEDB3197CF91833036A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbno8am20yTW01MXxp4gUBPKvL6WAAHtLrv8bH55bpiPHO72I48t3r_QVIZarGDP9d0CF1wu60CGp8Pt9NGNsYIl9nhj102utY41aIyuzV7-776sbze9TaMj2tz0QEJF3IfFdm9nTVHZDz/s1600/w_9DADDF177727CFEDB3197CF91833036A.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5K_PfJ9s6ANP9mgW1cSMpaS2b32weWfJ6mZe3vJE7QNrwunZlGlHLobtrGiVis1t1p44WsCS1NXWKn8QL9RO4NB8-hYAfrTPqRlnEc_KvBBRnkh3bwJQwBuI68ebzDCExaFSbtkZFsz2S/s1600/w_C0ECE2675CCA166591A0B2D6465F56CC.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5K_PfJ9s6ANP9mgW1cSMpaS2b32weWfJ6mZe3vJE7QNrwunZlGlHLobtrGiVis1t1p44WsCS1NXWKn8QL9RO4NB8-hYAfrTPqRlnEc_KvBBRnkh3bwJQwBuI68ebzDCExaFSbtkZFsz2S/s1600/w_C0ECE2675CCA166591A0B2D6465F56CC.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKQYePjabE6cNQdSvGV7OO8Tk93vV7WwFDz-CceBEy6NO1MBRapn0YN0zJKPo9SV_MM6Temr9QREwechtuEvaPhyphenhyphenjUGdE121t8dLaY7V9NDjmCmHuSJ8_mYwupibSatPQhC9gyNV44czcs/s1600/w_D860812E9AE454BC42B8F5B20645DA23.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKQYePjabE6cNQdSvGV7OO8Tk93vV7WwFDz-CceBEy6NO1MBRapn0YN0zJKPo9SV_MM6Temr9QREwechtuEvaPhyphenhyphenjUGdE121t8dLaY7V9NDjmCmHuSJ8_mYwupibSatPQhC9gyNV44czcs/s1600/w_D860812E9AE454BC42B8F5B20645DA23.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhadqsN5OI9tYfTgGPLOEWLL2v7tvks_1n_iDCR5SdNvXOi1rluoM3GWjgviNVsvMrSUPncWcswm5ntjC5BL7C-M_qPO37l4EVTpJwvojgzJszRyP7MhDyKSweXDwXBCMr_zM_OeZ8_WffG/s1600/w_E0773ED339CFA115AF4D44D40DE21BB7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhadqsN5OI9tYfTgGPLOEWLL2v7tvks_1n_iDCR5SdNvXOi1rluoM3GWjgviNVsvMrSUPncWcswm5ntjC5BL7C-M_qPO37l4EVTpJwvojgzJszRyP7MhDyKSweXDwXBCMr_zM_OeZ8_WffG/s1600/w_E0773ED339CFA115AF4D44D40DE21BB7.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB4npKlO0d_LEs7niResxOdk5F6FEaz2lkE6HJTN8KzvnadzaYlO-WMAsAkD7pFEEzoRYzNf_BWN_UI0DbL36Z9bITTZJDx1f5zawXgvz4L-NdAnmuKOg9di3R8lvpPCA728mB5Bc8J0Ud/s1600/w_E5ED1D9F9A63419C1900F0267736A7A3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB4npKlO0d_LEs7niResxOdk5F6FEaz2lkE6HJTN8KzvnadzaYlO-WMAsAkD7pFEEzoRYzNf_BWN_UI0DbL36Z9bITTZJDx1f5zawXgvz4L-NdAnmuKOg9di3R8lvpPCA728mB5Bc8J0Ud/s1600/w_E5ED1D9F9A63419C1900F0267736A7A3.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDueRvuGtMd7eCkrJ3Pz7k8LxzEL90tGsyK_F9NqJu0UR5Ki5w5KcmcDHxZsbx7NwmsgZJDyoNeHiFu1k2L7BILxfHiUxO0TixYkHZyYZAsCR5Xba4YKmXlI5B7LbsGJL5X_lend_tktWo/s1600/w_F977A549BD01C51C75B26E1B069238C3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDueRvuGtMd7eCkrJ3Pz7k8LxzEL90tGsyK_F9NqJu0UR5Ki5w5KcmcDHxZsbx7NwmsgZJDyoNeHiFu1k2L7BILxfHiUxO0TixYkHZyYZAsCR5Xba4YKmXlI5B7LbsGJL5X_lend_tktWo/s1600/w_F977A549BD01C51C75B26E1B069238C3.jpg" /></a></div>
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-47442779611784516862012-08-15T20:26:00.000-07:002012-08-15T20:26:05.429-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #0066ff; font-size: medium;">selamat menikmati memek-memek di bawah ini!</span></center>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpADpC1_dDR7rIHR85FMi9bP14FN9cAeKYVpHJVxkCycRAH_pfvF49elhHaeDs4TRtGusuVxFQAGRWFYFlZHCH7rFHnukKQclg1BHXD5xmXpRGJ8DOY8yVWFjYLIclTxpdQBY70DlATMMG/s1600/jpegworld.com-011.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="359" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpADpC1_dDR7rIHR85FMi9bP14FN9cAeKYVpHJVxkCycRAH_pfvF49elhHaeDs4TRtGusuVxFQAGRWFYFlZHCH7rFHnukKQclg1BHXD5xmXpRGJ8DOY8yVWFjYLIclTxpdQBY70DlATMMG/s640/jpegworld.com-011.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD-feYvb5bkeJADiJpP-jGXySN62LDpYiv33sGQZ36W_MgZi30cyOrVAtNzbZNQloNTp4Ye_CuyXyrZzfQ9Jidgijd1XcX1e1LEO67LhxtayhQMglVW0zjrQcxyxPtJJbvTYK8gmLdNWUX/s1600/jpegworld.com-014.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD-feYvb5bkeJADiJpP-jGXySN62LDpYiv33sGQZ36W_MgZi30cyOrVAtNzbZNQloNTp4Ye_CuyXyrZzfQ9Jidgijd1XcX1e1LEO67LhxtayhQMglVW0zjrQcxyxPtJJbvTYK8gmLdNWUX/s640/jpegworld.com-014.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWp3SVSZ-c1m4S9Cd48-kJExu9Yig5S0-rxCfdiXCCgNvKFg97ILq60CUcnniAPGausfZqtWmdaEb3vpqjTLZG0uQj82w3ygZx3wOkEeXL_NnCXtogvwLnqBK2A_nI7Pt3SAmA0EviEP1q/s1600/jpegworld.com-016.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWp3SVSZ-c1m4S9Cd48-kJExu9Yig5S0-rxCfdiXCCgNvKFg97ILq60CUcnniAPGausfZqtWmdaEb3vpqjTLZG0uQj82w3ygZx3wOkEeXL_NnCXtogvwLnqBK2A_nI7Pt3SAmA0EviEP1q/s640/jpegworld.com-016.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGbmEZRYLKGYZJlBSB6RqJMX6yfFeTgElHYK-edf9LWX1lQqnTPo4kL2j20hBvw7yYbjyy3ACp9P9PQZiKENJGCUCFZdGq-uiakIIzWHFy-NeI5LAVYPsB506suVNd-K_zA1vs1u4XbN3e/s1600/jpegworld.com-031.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGbmEZRYLKGYZJlBSB6RqJMX6yfFeTgElHYK-edf9LWX1lQqnTPo4kL2j20hBvw7yYbjyy3ACp9P9PQZiKENJGCUCFZdGq-uiakIIzWHFy-NeI5LAVYPsB506suVNd-K_zA1vs1u4XbN3e/s640/jpegworld.com-031.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCu8UbSY6hnpEMFt2Ypk_bnrHoQXzN4HxOnY98HEHiZ37JFkNrY4HVc59GotULrn9tiJ34Y5Wepibt7oV1Hpjv233Txv9a6qcH2ie4FucoFnHtuPx5AgtahObLsKxgpN5HhzBEztyEoeH-/s1600/jpegworld.com-05.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCu8UbSY6hnpEMFt2Ypk_bnrHoQXzN4HxOnY98HEHiZ37JFkNrY4HVc59GotULrn9tiJ34Y5Wepibt7oV1Hpjv233Txv9a6qcH2ie4FucoFnHtuPx5AgtahObLsKxgpN5HhzBEztyEoeH-/s640/jpegworld.com-05.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1ArjyLRBH2GsC-woKkHMkP0ee7Uuojj0r69uijmbMw5qeIK95eTWXIT5i8pdLoS6eCrxPr9BG0ihX8s3lJKL_VfVNAMKx5dGXU4SKRXlyAA_-CSxf5bzu0axt27KtyhDtzeQMU__nx-d0/s1600/jpegworld.com-06.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1ArjyLRBH2GsC-woKkHMkP0ee7Uuojj0r69uijmbMw5qeIK95eTWXIT5i8pdLoS6eCrxPr9BG0ihX8s3lJKL_VfVNAMKx5dGXU4SKRXlyAA_-CSxf5bzu0axt27KtyhDtzeQMU__nx-d0/s640/jpegworld.com-06.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8VIpe6z2oPDPfR3X3atV-M8eNo_Xez8rn4X4hSnFmgybjaAFggqhVKQlUtkWtgUr8hRkr1jq6jIk2NVMd5SumXSxx7QTYN5XMKqaIys63_ab964z6L0mgwjRmzbRmg5Sgh3KprVD28JR6/s1600/jpegworld.com-07.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8VIpe6z2oPDPfR3X3atV-M8eNo_Xez8rn4X4hSnFmgybjaAFggqhVKQlUtkWtgUr8hRkr1jq6jIk2NVMd5SumXSxx7QTYN5XMKqaIys63_ab964z6L0mgwjRmzbRmg5Sgh3KprVD28JR6/s640/jpegworld.com-07.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-YSw3oTJ_dnvYTF7M5__NGKnSeaDKpYjYrardQMs29jMXMjs-ErLGES3kCbooqlbiziVshVaYGEOPwhUIcLbUtyW7I3A5P_EJR6ksZpCAoXeXtHhsxyOnC316SNVHvJ_8zjsCEdZwsY9O/s1600/jpegworld.com-08.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-YSw3oTJ_dnvYTF7M5__NGKnSeaDKpYjYrardQMs29jMXMjs-ErLGES3kCbooqlbiziVshVaYGEOPwhUIcLbUtyW7I3A5P_EJR6ksZpCAoXeXtHhsxyOnC316SNVHvJ_8zjsCEdZwsY9O/s640/jpegworld.com-08.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUSqlJVFEh4IjrLpV1lMH8i_qfzcAYQSNn-VZiy2cO2o9TMha9aOxF-yknJdriYKjUDXmv4Ug97hRMQcfPYQPeGTUBIsxJaSXJLm5gckBQXXEYjCSV85ncc2KQ-IbIP2AsIThCiX54z7Vr/s1600/jpegworld.com-091.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUSqlJVFEh4IjrLpV1lMH8i_qfzcAYQSNn-VZiy2cO2o9TMha9aOxF-yknJdriYKjUDXmv4Ug97hRMQcfPYQPeGTUBIsxJaSXJLm5gckBQXXEYjCSV85ncc2KQ-IbIP2AsIThCiX54z7Vr/s640/jpegworld.com-091.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb4ujKUzrOIl9YuFspxssHelOysR8d3owliTLT3qmArCL_5LS5UiEn0C9nI8oPyglfq9D8oh3c00Yikv26UzyuX3CbbhfsREM0SLq6PEAAphlAXJw6Yfe7gRuUd2nkD09BdruNdxQGy56D/s1600/jpegworld.com-10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb4ujKUzrOIl9YuFspxssHelOysR8d3owliTLT3qmArCL_5LS5UiEn0C9nI8oPyglfq9D8oh3c00Yikv26UzyuX3CbbhfsREM0SLq6PEAAphlAXJw6Yfe7gRuUd2nkD09BdruNdxQGy56D/s640/jpegworld.com-10.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTgh4Q_DHJb5UPcNiBtotjvO0ecFoFD1FQgDmGJrfqe_HHjcpvop60r8BFY9P3XBv08T2p_xSnL60et7kZ_KJymPvmhbZERZGGk-uOIS0fMrwsALC80Gnv_4AZJeun4viVoTLkD3r8ENoT/s1600/jpegworld.com-12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTgh4Q_DHJb5UPcNiBtotjvO0ecFoFD1FQgDmGJrfqe_HHjcpvop60r8BFY9P3XBv08T2p_xSnL60et7kZ_KJymPvmhbZERZGGk-uOIS0fMrwsALC80Gnv_4AZJeun4viVoTLkD3r8ENoT/s640/jpegworld.com-12.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRnoW8PlcTdKtoqvhf-n6N968dgVLuCVsimSlSjq3bwxz7fzVH2-n1hnjvxoXFI9A7sqH9nvsU45KZovDtJgsE4ru1O8YQkPUsEup-BbPAvYAVIsZGwxpz430cVCaYVIAXAMGY858Xuy0b/s1600/jpegworld.com-31.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRnoW8PlcTdKtoqvhf-n6N968dgVLuCVsimSlSjq3bwxz7fzVH2-n1hnjvxoXFI9A7sqH9nvsU45KZovDtJgsE4ru1O8YQkPUsEup-BbPAvYAVIsZGwxpz430cVCaYVIAXAMGY858Xuy0b/s640/jpegworld.com-31.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_iyYnJnxMMB-qT5WGV3zIPie24rT7Ud5ibFoWLRSJt95HQRBSHftNNOllsX9brP-AUbla2gtCXSysBf6Gi_OdDaEBsC87Vj1Y01coa-OMkZwJ0ViTnlXLWSYq-NEWHVAbaKYfDzr-3MVW/s1600/lo-rez_TiffanyDa02045.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="456" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_iyYnJnxMMB-qT5WGV3zIPie24rT7Ud5ibFoWLRSJt95HQRBSHftNNOllsX9brP-AUbla2gtCXSysBf6Gi_OdDaEBsC87Vj1Y01coa-OMkZwJ0ViTnlXLWSYq-NEWHVAbaKYfDzr-3MVW/s640/lo-rez_TiffanyDa02045.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1Pyre5HW10rlsqb0cn4GafGvgRJgiS6flMpqTL4HEzMsx8oIJOMl7fSwcJ8OQ_n5zUOLM_dS8CyKWsx358q7YdYQYxhlkxmX6Y6WJdE9iKNO8KTOGWqDIkYpzhWj6-OWWokVm12djMgV9/s1600/lo-rez_TiffanyDa02080.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="456" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1Pyre5HW10rlsqb0cn4GafGvgRJgiS6flMpqTL4HEzMsx8oIJOMl7fSwcJ8OQ_n5zUOLM_dS8CyKWsx358q7YdYQYxhlkxmX6Y6WJdE9iKNO8KTOGWqDIkYpzhWj6-OWWokVm12djMgV9/s640/lo-rez_TiffanyDa02080.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-54253286406223871012012-08-15T20:14:00.001-07:002012-08-15T20:14:37.593-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #0066ff; font-size: medium;">selamat menikmati memek-memek di bawah ini!</span></center>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiggdPAg9GRVL4HsYzXjUS707G-gpurzVFWgEo-VLTfRCp3HzsnKPDlXntrcIqncmDWGgFKt5nA1PUxqt_5eeWs_o4YDC8ngyOnPCZGT9euToEmrNBJ-z0rHBQFckv-X0_3tNb1P6FzGwFX/s1600/met-art_EMS_32_0.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiggdPAg9GRVL4HsYzXjUS707G-gpurzVFWgEo-VLTfRCp3HzsnKPDlXntrcIqncmDWGgFKt5nA1PUxqt_5eeWs_o4YDC8ngyOnPCZGT9euToEmrNBJ-z0rHBQFckv-X0_3tNb1P6FzGwFX/s1600/met-art_EMS_32_0.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLskmT3Gw3inkNmM82NYNGPkLRtbcCBOUV9BXCF_vtAwOW4wcZH6HCT2e4U8VxBN7hzVc1GFx09qMis7FUgOPuyKHMqtcKG4fkHZ-EN29Ae8a0430e3xZ1jVVJieqcV-ZnoAxPNRpf3WWk/s1600/met-art_EMS_32_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLskmT3Gw3inkNmM82NYNGPkLRtbcCBOUV9BXCF_vtAwOW4wcZH6HCT2e4U8VxBN7hzVc1GFx09qMis7FUgOPuyKHMqtcKG4fkHZ-EN29Ae8a0430e3xZ1jVVJieqcV-ZnoAxPNRpf3WWk/s1600/met-art_EMS_32_1.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisEC-qQVzUcswqAlfrfeWY8oibjANLVom9ztXZWRbKRz7cO53nnQH-qMbQ74SIZUNBJTzCYmMpMUoF8m5LuInuBN6Oi1zSCOfP1VN22_UOnDglXkTsLfnhuHlX79HvJspiEMaQgP3ZU-XU/s1600/met-art_EMS_32_10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisEC-qQVzUcswqAlfrfeWY8oibjANLVom9ztXZWRbKRz7cO53nnQH-qMbQ74SIZUNBJTzCYmMpMUoF8m5LuInuBN6Oi1zSCOfP1VN22_UOnDglXkTsLfnhuHlX79HvJspiEMaQgP3ZU-XU/s1600/met-art_EMS_32_10.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_y0ioYRw2dtyTM7ofDKbYJtVeE6Ge5IzfPURbzkwp86FDPmRMVbb8bc7QevYvsB3TqFjhlfTIzvQWV8mmxPouwHssE8C8iNfAnVGHHm-jB_xk8QD79cV0Pdq_s24-Un7RmsLVX54K62Wz/s1600/met-art_EMS_32_11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_y0ioYRw2dtyTM7ofDKbYJtVeE6Ge5IzfPURbzkwp86FDPmRMVbb8bc7QevYvsB3TqFjhlfTIzvQWV8mmxPouwHssE8C8iNfAnVGHHm-jB_xk8QD79cV0Pdq_s24-Un7RmsLVX54K62Wz/s640/met-art_EMS_32_11.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcifJtbPCVO_OvtHsuCAkruiZdCU2bVPTBkAtm_Fo6PkMbAr4TkSzgpuY9IA33AcYWQfyODeEnm3mzOpP0BsRDmRdei5li42hQqeOzq5zYgoHZy012PfYaditH5QG7JhYJXSspz4Du9K87/s1600/met-art_EMS_32_12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcifJtbPCVO_OvtHsuCAkruiZdCU2bVPTBkAtm_Fo6PkMbAr4TkSzgpuY9IA33AcYWQfyODeEnm3mzOpP0BsRDmRdei5li42hQqeOzq5zYgoHZy012PfYaditH5QG7JhYJXSspz4Du9K87/s1600/met-art_EMS_32_12.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuBOGeFF2dNLZ_K4Nkh9dNtLhsnWjVE9m0NfbVMrdrsUirgAB5dTabQsLi-EctMWft2jNzb0g1heVxVWeK_WMP0-DVERZLdL9kW0vo2jQHSSABN4U9NqurFan2kdrgHuulMYpqmsvyZCag/s1600/met-art_EMS_32_13.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuBOGeFF2dNLZ_K4Nkh9dNtLhsnWjVE9m0NfbVMrdrsUirgAB5dTabQsLi-EctMWft2jNzb0g1heVxVWeK_WMP0-DVERZLdL9kW0vo2jQHSSABN4U9NqurFan2kdrgHuulMYpqmsvyZCag/s640/met-art_EMS_32_13.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6Gd3IEtZnniKcwgocW-TYcqH5c-rdCNnGA0uv8tGeyH3s_vl9KjfRk-BP2jcdbCnIDUi4KOmvXOG1VsslObWPjkQIA06mYj916Xvoeae9BjWr_SoSSa7OXx3lJJ2GbXMAAhOTdmrImcHC/s1600/met-art_EMS_32_14.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6Gd3IEtZnniKcwgocW-TYcqH5c-rdCNnGA0uv8tGeyH3s_vl9KjfRk-BP2jcdbCnIDUi4KOmvXOG1VsslObWPjkQIA06mYj916Xvoeae9BjWr_SoSSa7OXx3lJJ2GbXMAAhOTdmrImcHC/s1600/met-art_EMS_32_14.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT4EdvhnpWX3362qfu7meJb0QfFSh-A_GU71m4AjCxmQGvBkfO91ARqLQK3OxrFemyDMBMgMM_Ko_fo84Iy1hM5fN4mVr94lU-Ybe7ZZ2yF7PqwMZX0JHSPikJ_5JkzUylI9bINMoF21PP/s1600/met-art_EMS_32_15.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT4EdvhnpWX3362qfu7meJb0QfFSh-A_GU71m4AjCxmQGvBkfO91ARqLQK3OxrFemyDMBMgMM_Ko_fo84Iy1hM5fN4mVr94lU-Ybe7ZZ2yF7PqwMZX0JHSPikJ_5JkzUylI9bINMoF21PP/s1600/met-art_EMS_32_15.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgilIfNdW-ZiBS4RjjRjTB8eVVNK9XZ6RQGsDRVv_4HV28lZcfY7OMIl3vKQDZKauR_Q0fJ5eCi35vBjp64cFAVlXBVdq7PCNwGEq5medsuvgfBJHozEYUwImjruQ6f91QtWq7zTDRu4CUL/s1600/met-art_EMS_32_16.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgilIfNdW-ZiBS4RjjRjTB8eVVNK9XZ6RQGsDRVv_4HV28lZcfY7OMIl3vKQDZKauR_Q0fJ5eCi35vBjp64cFAVlXBVdq7PCNwGEq5medsuvgfBJHozEYUwImjruQ6f91QtWq7zTDRu4CUL/s640/met-art_EMS_32_16.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiCkKwsdeuX59muOTOyBc1N9dMCQHDHcUC4fxYJZNHJA4a8rzYZCP0lt3xay7gvlGg7Iapqi8F3XFQFcEVfBm0sKp0raIjULLyjz8amqiImAFiUwxEFjhBvaLYDW9DqKsItEGAe32VegzU/s1600/met-art_EMS_32_17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiCkKwsdeuX59muOTOyBc1N9dMCQHDHcUC4fxYJZNHJA4a8rzYZCP0lt3xay7gvlGg7Iapqi8F3XFQFcEVfBm0sKp0raIjULLyjz8amqiImAFiUwxEFjhBvaLYDW9DqKsItEGAe32VegzU/s1600/met-art_EMS_32_17.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOUKWaw57x_ZhnHtj44vah35cETWbCMMDRetMwGtRs6tWMnKW4-KDdwz6EJp12MJD6fhIhGjwSOjEyF18atvQJaMp8T8A4mnnCj42ihn3Zlj-k91rM0kmuUOLR0ZLPPdCvkD2ms1rURmBu/s1600/met-art_EMS_32_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOUKWaw57x_ZhnHtj44vah35cETWbCMMDRetMwGtRs6tWMnKW4-KDdwz6EJp12MJD6fhIhGjwSOjEyF18atvQJaMp8T8A4mnnCj42ihn3Zlj-k91rM0kmuUOLR0ZLPPdCvkD2ms1rURmBu/s640/met-art_EMS_32_2.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZpLjjFXcExzAdW3c2BaRvZrMTAsy-z_fi1-sHKg1Yesfi3VL5iRSw6oNItZfHaDMwvVp009Jgdzin0Eaga9fFB9i0cHI3eoNyDGYdT8pz_SB7IvlkCl29qZH1ZXCsLjo3cx5L_n-jT5KD/s1600/met-art_EMS_32_3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZpLjjFXcExzAdW3c2BaRvZrMTAsy-z_fi1-sHKg1Yesfi3VL5iRSw6oNItZfHaDMwvVp009Jgdzin0Eaga9fFB9i0cHI3eoNyDGYdT8pz_SB7IvlkCl29qZH1ZXCsLjo3cx5L_n-jT5KD/s640/met-art_EMS_32_3.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV3lpnJANrchJba9e07RUW7wyQzB8xAU4WEaBpTucwryDMVd1gT4PMnukSAUEFlpWuqTfpra2MahV-qBColB-4G_erc_C46tz8ZYh-PM1_ihVlE8uRFDlEdAIWoSoWaa3zl1IPCQR2XuKW/s1600/met-art_EMS_32_4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV3lpnJANrchJba9e07RUW7wyQzB8xAU4WEaBpTucwryDMVd1gT4PMnukSAUEFlpWuqTfpra2MahV-qBColB-4G_erc_C46tz8ZYh-PM1_ihVlE8uRFDlEdAIWoSoWaa3zl1IPCQR2XuKW/s1600/met-art_EMS_32_4.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwQA3PsBggEx9QslQb5koJcxzGGhg913EOxjTjGjVJDsqMEr9t_pGRbUtIQOm3NsSJgGXgZWyhLy6JnlFuhyphenhyphenzEy6Uhu3Aq4pXJPYam8kPsgyjCfnsOdR0pCi9D7ZLuVlFoIndQRiaXuaVv/s1600/met-art_EMS_32_5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwQA3PsBggEx9QslQb5koJcxzGGhg913EOxjTjGjVJDsqMEr9t_pGRbUtIQOm3NsSJgGXgZWyhLy6JnlFuhyphenhyphenzEy6Uhu3Aq4pXJPYam8kPsgyjCfnsOdR0pCi9D7ZLuVlFoIndQRiaXuaVv/s1600/met-art_EMS_32_5.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgijoOUfOCAXXNwlPuePa9uqS_KKuEczOvA1J6nFZdRJ6rMe8jhCXLGnbwoGY3J0xivauq7H4BYvTotYzTahyoRi5OjZnx-JwktciUkk0eafIllItRlBObLEK_Z4JmG7Ul3xKo0K9ubmedc/s1600/met-art_EMS_32_6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgijoOUfOCAXXNwlPuePa9uqS_KKuEczOvA1J6nFZdRJ6rMe8jhCXLGnbwoGY3J0xivauq7H4BYvTotYzTahyoRi5OjZnx-JwktciUkk0eafIllItRlBObLEK_Z4JmG7Ul3xKo0K9ubmedc/s640/met-art_EMS_32_6.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvJzd-FUOQJ8C8vDSPKnK0vbkNiZ4cJotOG-BFJfm1bg36U_l1-ksBuyJHSDyfgGfVxRPrgjpG62zWEGolkDfcIXIM9Q9UNa7Euiy1BgQ0k9lup-abrZsjy2vATmYZmL8KDlfwDf2tIkGx/s1600/met-art_EMS_32_7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvJzd-FUOQJ8C8vDSPKnK0vbkNiZ4cJotOG-BFJfm1bg36U_l1-ksBuyJHSDyfgGfVxRPrgjpG62zWEGolkDfcIXIM9Q9UNa7Euiy1BgQ0k9lup-abrZsjy2vATmYZmL8KDlfwDf2tIkGx/s1600/met-art_EMS_32_7.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-v-Csrd7O6sYbetcCnfOqFlZIHTola_NewGHFtJllzQRFP-aMXYQaCqCXyolX_SbXm2xP3FGw7V0NND4UmBNl15P0CFamUcuYLPYUjfrXIv5qmR3-RB9aOY7L9zi5t92IuvHFypNugdBH/s1600/met-art_EMS_32_8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-v-Csrd7O6sYbetcCnfOqFlZIHTola_NewGHFtJllzQRFP-aMXYQaCqCXyolX_SbXm2xP3FGw7V0NND4UmBNl15P0CFamUcuYLPYUjfrXIv5qmR3-RB9aOY7L9zi5t92IuvHFypNugdBH/s1600/met-art_EMS_32_8.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtykDCCSmNQUAqlSgu7EVOJD7Lg6JPolvLDdRqSzwoM6vg39F91Q56i1jrQshsGqdOslJbkdlXkmBlm1E3Qa3YCU8skR996J6XAOd3j2QRxDs-U4gcJYW-Pa2o66HHuugEWdmNBj__BMsb/s1600/met-art_EMS_32_9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtykDCCSmNQUAqlSgu7EVOJD7Lg6JPolvLDdRqSzwoM6vg39F91Q56i1jrQshsGqdOslJbkdlXkmBlm1E3Qa3YCU8skR996J6XAOd3j2QRxDs-U4gcJYW-Pa2o66HHuugEWdmNBj__BMsb/s640/met-art_EMS_32_9.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-5083565022648103062012-08-15T20:07:00.001-07:002012-08-15T20:07:30.837-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #0066ff; font-size: medium;">selamat menikmati memek-memek di bawah ini!</span></center>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinTA2li8Y1JGuxNFQ4-X9ZAHD27si8Q7xNauPIbOW86BCHHllGg_RDtm6ZUI4R8zIOrW303LGn_vKJL3qFHY-K5R-B-F96jFrwsQ2L7hnYB3sbu2gFB0CX3pjATb8BdeRuCOvSfNvbnboe/s1600/w_2CC902190519C3C445818A43DCE6C266.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinTA2li8Y1JGuxNFQ4-X9ZAHD27si8Q7xNauPIbOW86BCHHllGg_RDtm6ZUI4R8zIOrW303LGn_vKJL3qFHY-K5R-B-F96jFrwsQ2L7hnYB3sbu2gFB0CX3pjATb8BdeRuCOvSfNvbnboe/s1600/w_2CC902190519C3C445818A43DCE6C266.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjL0_pzjLc13ETnVacpl5VOi7-hRsB2YuX6QfxFRGk5VgAyzi_rmZhyB_tRF20dG40rGmP_8UquAZPaf-HQhs6RowfdT6YElJlmJWKf8L-kWTW63S5Rs-PWEdXwQEl0udoYy794F1eDykB/s1600/w_33716D4CC18CC8A441D954A54D902B5C.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjL0_pzjLc13ETnVacpl5VOi7-hRsB2YuX6QfxFRGk5VgAyzi_rmZhyB_tRF20dG40rGmP_8UquAZPaf-HQhs6RowfdT6YElJlmJWKf8L-kWTW63S5Rs-PWEdXwQEl0udoYy794F1eDykB/s640/w_33716D4CC18CC8A441D954A54D902B5C.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKc1zqq1RYao2GrEuZvOx-pEuIWsLCvt0rqW9ZYARis8Ed_3Qr5tMiNNnzneseG6Ut3T_HulNRbiXmUSbIc8LIEwmdnu19XJRmXVSroO0l24eis8VAo0j8Ds-pvqI4i1eXDnNqcokNkOfA/s1600/w_3F12F7931562EFD471609E8610670A28.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKc1zqq1RYao2GrEuZvOx-pEuIWsLCvt0rqW9ZYARis8Ed_3Qr5tMiNNnzneseG6Ut3T_HulNRbiXmUSbIc8LIEwmdnu19XJRmXVSroO0l24eis8VAo0j8Ds-pvqI4i1eXDnNqcokNkOfA/s1600/w_3F12F7931562EFD471609E8610670A28.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwpNYc6_CZaTP8dN4KcUNQplUqNyc4b0xe6a1SK-a1OO2bicTIEoSonCYKtMKUjAPDM6u2iPthOqr9uPfreoNhEZ7HBssMjl9zHFzm12TFv6Rwmivd4M8wAROmuvnuH20kUPrAFJewxj_S/s1600/w_63D4ED08EDC4DE6455D8B02ED50F82E2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwpNYc6_CZaTP8dN4KcUNQplUqNyc4b0xe6a1SK-a1OO2bicTIEoSonCYKtMKUjAPDM6u2iPthOqr9uPfreoNhEZ7HBssMjl9zHFzm12TFv6Rwmivd4M8wAROmuvnuH20kUPrAFJewxj_S/s1600/w_63D4ED08EDC4DE6455D8B02ED50F82E2.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-D1kTuNF5DHBZe3IYTfvH6NpXP0bilheq1q2y7jVvyALhiLqWuGkmd5citrmqscHTd9iYq_ugZ5ow67ALa12hn473_gn4RMyDMESEvdtvns4H1co27__C9LJsy9trqdJctSDasHJZf8lc/s1600/w_6AB36A45D8A36504E9243E73F132A53A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-D1kTuNF5DHBZe3IYTfvH6NpXP0bilheq1q2y7jVvyALhiLqWuGkmd5citrmqscHTd9iYq_ugZ5ow67ALa12hn473_gn4RMyDMESEvdtvns4H1co27__C9LJsy9trqdJctSDasHJZf8lc/s640/w_6AB36A45D8A36504E9243E73F132A53A.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEQcVhhPYoprsy3bQCv1GTdzbyudF6jfF9_PpLqZ6dBvXdqRjIuKPR5NDVI-7Lz97lheHpz3TM26PswrzeTfEKitAy4kso1yKva3OYr_LuGZUynjEy3NkhOI7HIjhqqQbmhhd55Y7Zc16_/s1600/w_6C16A3E0883813C4915ABD53981FACB6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEQcVhhPYoprsy3bQCv1GTdzbyudF6jfF9_PpLqZ6dBvXdqRjIuKPR5NDVI-7Lz97lheHpz3TM26PswrzeTfEKitAy4kso1yKva3OYr_LuGZUynjEy3NkhOI7HIjhqqQbmhhd55Y7Zc16_/s1600/w_6C16A3E0883813C4915ABD53981FACB6.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUwVxqwEGuVXzEtEEUbnvy1s1Ge1oAoZwN5gp6BOsBeN_8cdShELGWeBtz3N9YLxEg0ndOe_kLf7j7djU15evrZKzlbYqw-JFdBKIM48_D6poAeRoEIinn4zXo5s-_QUNPQXyAm4ujdoCO/s1600/w_7E90D4F89B87EBA4C9276C61FC728198.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUwVxqwEGuVXzEtEEUbnvy1s1Ge1oAoZwN5gp6BOsBeN_8cdShELGWeBtz3N9YLxEg0ndOe_kLf7j7djU15evrZKzlbYqw-JFdBKIM48_D6poAeRoEIinn4zXo5s-_QUNPQXyAm4ujdoCO/s1600/w_7E90D4F89B87EBA4C9276C61FC728198.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb9ShnhlbxHzgn2AblXhM8PsMS1J2Rj03pDqHpmyJoaWMnl-LYhoLmL5CEwRlGWDJ2pJtFngJ4eh3q__sWCQrgDn6vWcW08fJVpgb5ZhccL7RUTfsb6xi_kmmjkTc0OdZ_AfnmAV4lmKiw/s1600/w_800ABEF80EFEF1944124085CB78B2B79.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb9ShnhlbxHzgn2AblXhM8PsMS1J2Rj03pDqHpmyJoaWMnl-LYhoLmL5CEwRlGWDJ2pJtFngJ4eh3q__sWCQrgDn6vWcW08fJVpgb5ZhccL7RUTfsb6xi_kmmjkTc0OdZ_AfnmAV4lmKiw/s640/w_800ABEF80EFEF1944124085CB78B2B79.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYChx1bmdJLyDAlIHutQJuhIwGSPobRwcDV1IQVC50_dqbDnAXlDjSscQ7TCbFr0n2guNk6MTbfuNN1HUjshBwuMxZKq9BsKy-rAv4JHPSSrm4eZU-AriJxdDQgATLAAWhuO5gBBvbpmYL/s1600/w_81E74BD0B05A8AC4C197CB8AC1A49C7A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYChx1bmdJLyDAlIHutQJuhIwGSPobRwcDV1IQVC50_dqbDnAXlDjSscQ7TCbFr0n2guNk6MTbfuNN1HUjshBwuMxZKq9BsKy-rAv4JHPSSrm4eZU-AriJxdDQgATLAAWhuO5gBBvbpmYL/s1600/w_81E74BD0B05A8AC4C197CB8AC1A49C7A.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3EuwVT-yayU9wpDIV4QlxogZ0bDhrPkQv_juuG_9m7H-1crheMyaMYx0j3OiJZ-eofmsT-UNJTGzZkKuyyEXaWKE31mBEHVIV0LgASMhkUiTS2zII1yknNzMQZDo91vbgvqQUfT2f_amG/s1600/w_8C899B4785655734BD6E41F6EEB579FC.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3EuwVT-yayU9wpDIV4QlxogZ0bDhrPkQv_juuG_9m7H-1crheMyaMYx0j3OiJZ-eofmsT-UNJTGzZkKuyyEXaWKE31mBEHVIV0LgASMhkUiTS2zII1yknNzMQZDo91vbgvqQUfT2f_amG/s640/w_8C899B4785655734BD6E41F6EEB579FC.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHMVITJkyH0afa7DUkiZC_F_IMP6gfxV-7dai08fdAfarJjaBCzF8lw-RN_Lsb4FHq1jaLfRdolqGFEzmgJnDrYP8WSlyV1QNMXTnpLg1_xm6yXlQod-3H6wE6Qnzch_ABOnrSKRIaQbvV/s1600/w_9B18398BD3C7627471610CDE69B90539.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHMVITJkyH0afa7DUkiZC_F_IMP6gfxV-7dai08fdAfarJjaBCzF8lw-RN_Lsb4FHq1jaLfRdolqGFEzmgJnDrYP8WSlyV1QNMXTnpLg1_xm6yXlQod-3H6wE6Qnzch_ABOnrSKRIaQbvV/s1600/w_9B18398BD3C7627471610CDE69B90539.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggO_ZtwO2NA0uivW2S_plzqWPuZ8Qh8MjlBPEQuylIrdETvZrcRpsxbYlMBByamfUv4fmzsK-1jLQKEgPFJzkd8R9g1e2L92NR39ALC5L-38vEL6WDfSWIKfX4vqjTo3CIyoewFcchqNO9/s1600/w_CCFADB036AAE1F8405FB3D6A7CB5BF83.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggO_ZtwO2NA0uivW2S_plzqWPuZ8Qh8MjlBPEQuylIrdETvZrcRpsxbYlMBByamfUv4fmzsK-1jLQKEgPFJzkd8R9g1e2L92NR39ALC5L-38vEL6WDfSWIKfX4vqjTo3CIyoewFcchqNO9/s1600/w_CCFADB036AAE1F8405FB3D6A7CB5BF83.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJkXqhXZSQOrI2xRL0xuJf1v7yg_QAsp1aFWRBWr-5TJsxVf4k3OhDMyGIyXiNu0KGELRvnlB7HMWa-haD0W55gMXGkuRCOzudmLaAS2mN3oVKs3FDA0aZtfpT8tlOWE19CmpZw6R_rqAa/s1600/w_CF1E0617CC4F20846159F2C53D293630.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJkXqhXZSQOrI2xRL0xuJf1v7yg_QAsp1aFWRBWr-5TJsxVf4k3OhDMyGIyXiNu0KGELRvnlB7HMWa-haD0W55gMXGkuRCOzudmLaAS2mN3oVKs3FDA0aZtfpT8tlOWE19CmpZw6R_rqAa/s1600/w_CF1E0617CC4F20846159F2C53D293630.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNQGDFTKLcL-bDZcFBb75MGlohul8tcJ-d5t0UKADGKT8qlsnSSrJkw_Vjz6x_KR3IVTaTNMpu1b8Um-LA_Pasz0yphSjSl0JBy9f7mD58YYbfXOi29FPdSt_bIcb8DpAYMXZ5BXl9dYbf/s1600/w_D3120D9C5B889EA4554ECFFB950D9A03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNQGDFTKLcL-bDZcFBb75MGlohul8tcJ-d5t0UKADGKT8qlsnSSrJkw_Vjz6x_KR3IVTaTNMpu1b8Um-LA_Pasz0yphSjSl0JBy9f7mD58YYbfXOi29FPdSt_bIcb8DpAYMXZ5BXl9dYbf/s1600/w_D3120D9C5B889EA4554ECFFB950D9A03.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6_W7lYKk7PijzKt2bw0uHl4fOPTr7XXOB3VXEXJekOMQ0nK3_llYA383A4YtxMGJSJw2d7i-qq2W7Di7oNZd2B1xIg1YVOQZ2CHKRqu13jnKkp2z81HEtBBfmJO065AWg685pkw5XKILk/s1600/w_D429178AC1AAB9C49D25D77CE800C38C.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6_W7lYKk7PijzKt2bw0uHl4fOPTr7XXOB3VXEXJekOMQ0nK3_llYA383A4YtxMGJSJw2d7i-qq2W7Di7oNZd2B1xIg1YVOQZ2CHKRqu13jnKkp2z81HEtBBfmJO065AWg685pkw5XKILk/s1600/w_D429178AC1AAB9C49D25D77CE800C38C.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOHj8HCEuZQQXjGra8ppP5-78bhnGWOrtsZRDSvRc91i4PAmstiH-mZVZ1dzw-mi9nUEZjU7tZhb0tAib0Jby83Hmut8b48PWoeKwpBs7E7OF1ADiyBPeBrdt3kv9jGDByvSaXFOI6Fm6n/s1600/w_E59A24A68E73EAD4B50328643150B16A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOHj8HCEuZQQXjGra8ppP5-78bhnGWOrtsZRDSvRc91i4PAmstiH-mZVZ1dzw-mi9nUEZjU7tZhb0tAib0Jby83Hmut8b48PWoeKwpBs7E7OF1ADiyBPeBrdt3kv9jGDByvSaXFOI6Fm6n/s1600/w_E59A24A68E73EAD4B50328643150B16A.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB70uAb8qDdOFNSb1-hsAOJ-70LTfesYiaPd24LytfhOjfaw3DmfIXIjSjyYdJkGBoDMlzWjqJmUSFIdkIHFk2qGkawfjWmPQvdzgXdjWfppMTPsAmvtiqHuJwGvY7XV_Enxi9faztBwoH/s1600/w_EBD02EC815D5ED04193091CC4E7401D0.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB70uAb8qDdOFNSb1-hsAOJ-70LTfesYiaPd24LytfhOjfaw3DmfIXIjSjyYdJkGBoDMlzWjqJmUSFIdkIHFk2qGkawfjWmPQvdzgXdjWfppMTPsAmvtiqHuJwGvY7XV_Enxi9faztBwoH/s1600/w_EBD02EC815D5ED04193091CC4E7401D0.jpg" /></a></div>
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-38052268195926013122012-08-15T19:55:00.000-07:002012-08-15T19:56:22.075-07:00<center>
<span style="color: #0066ff; font-size: medium;">selamat menikmati memek-memek di bawah ini!</span></center>
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX-tMgr1XWiWM7IE_98owp_rCUz5URUbP7YclgxZ3n-2GVxPSbhLOfHm5wFpsXdhpgFp31eBQLDBHTynruAgV89EHmqsX1ZRdYcd6vt8ok8LpskwIcbvL5p3MYRVyyqyyl-2rwYQZgv6qa/s1600/met-art_ACM_85_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX-tMgr1XWiWM7IE_98owp_rCUz5URUbP7YclgxZ3n-2GVxPSbhLOfHm5wFpsXdhpgFp31eBQLDBHTynruAgV89EHmqsX1ZRdYcd6vt8ok8LpskwIcbvL5p3MYRVyyqyyl-2rwYQZgv6qa/s1600/met-art_ACM_85_1.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN7turB5zBt8q65uOXgFk2V13_AQE5CWgxryRE8FN6yG2W40ZrOKgycSXpUKn7kU7H_TeOB0oHYtRrDy9CR0iE2VUtTdZy4qbsBby6LOhDbiP-MUczt7LURaW2qvaQak8xqlh8zSM3aYIp/s1600/met-art_ACM_85_10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN7turB5zBt8q65uOXgFk2V13_AQE5CWgxryRE8FN6yG2W40ZrOKgycSXpUKn7kU7H_TeOB0oHYtRrDy9CR0iE2VUtTdZy4qbsBby6LOhDbiP-MUczt7LURaW2qvaQak8xqlh8zSM3aYIp/s640/met-art_ACM_85_10.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgANueyIPkgQJxmc7_tHWJxVyLp4bIGRQ97pz4dkcOsa-z3VRsEuqCabQJFAk46UdrkBDZRrE3yECzt_VTisEctF0lCLPUz5gbqUH51MT9XUZrnnBmc8LJoxEKgO2gjYGKO3056B9vo2ZzP/s1600/met-art_ACM_85_12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgANueyIPkgQJxmc7_tHWJxVyLp4bIGRQ97pz4dkcOsa-z3VRsEuqCabQJFAk46UdrkBDZRrE3yECzt_VTisEctF0lCLPUz5gbqUH51MT9XUZrnnBmc8LJoxEKgO2gjYGKO3056B9vo2ZzP/s640/met-art_ACM_85_12.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBZypr6WMZk-QC3pkPej6uv-iWM-fsFTx2YkCMM1rp2MfIx_4O3TVHIB1jJWL-EHagCdzwLIdjqvyEdFWLe_6XRl0nbKdi6qnZIFCxbGBMHM4eZsGdJGFKrquWrjuScNeULV92Efjl1eyZ/s1600/met-art_ACM_85_13.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBZypr6WMZk-QC3pkPej6uv-iWM-fsFTx2YkCMM1rp2MfIx_4O3TVHIB1jJWL-EHagCdzwLIdjqvyEdFWLe_6XRl0nbKdi6qnZIFCxbGBMHM4eZsGdJGFKrquWrjuScNeULV92Efjl1eyZ/s640/met-art_ACM_85_13.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4MqQy-aEmzcE8v7qGMjQXScgq2ZrERr7vy97om8VN-yycb-7RQoIShcMFN0QPP3drN9zbUqCFBOwraaKUeSBN3qdmV_vntvTZEpSGqSJMxifl8IUCrY0ryDSB7f6fcImJK_P0LIFwznYH/s1600/met-art_ACM_85_14.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4MqQy-aEmzcE8v7qGMjQXScgq2ZrERr7vy97om8VN-yycb-7RQoIShcMFN0QPP3drN9zbUqCFBOwraaKUeSBN3qdmV_vntvTZEpSGqSJMxifl8IUCrY0ryDSB7f6fcImJK_P0LIFwznYH/s1600/met-art_ACM_85_14.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvhkRjGEdknisCQhZsiAN9maUel5sr9pRZfya6chs33UpkF-aQXe2WjA1XdNkw-BcYz-uRvymgaDCZJZ9ERDZYYPHmlu794AOBeYD7f7C7uYA5sqN6gTxmsEW_ZpGdM2KAHba3637M-XEo/s1600/met-art_ACM_85_15.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvhkRjGEdknisCQhZsiAN9maUel5sr9pRZfya6chs33UpkF-aQXe2WjA1XdNkw-BcYz-uRvymgaDCZJZ9ERDZYYPHmlu794AOBeYD7f7C7uYA5sqN6gTxmsEW_ZpGdM2KAHba3637M-XEo/s1600/met-art_ACM_85_15.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgIUaZB4BlwX_agkCM-YU01lYqkzD9SMmAISMmq5K-pBkJsP17XcLXc_UgZ-ToYTLdFQHo01adPpDdsjnmhHESF95H_59E9eim1JDh2upbRKgfH93bMDf1ksa0n5AUI6kO1SeTmIvPIfjc/s1600/met-art_ACM_85_16.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgIUaZB4BlwX_agkCM-YU01lYqkzD9SMmAISMmq5K-pBkJsP17XcLXc_UgZ-ToYTLdFQHo01adPpDdsjnmhHESF95H_59E9eim1JDh2upbRKgfH93bMDf1ksa0n5AUI6kO1SeTmIvPIfjc/s1600/met-art_ACM_85_16.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDEndMD_7mz84vusg8Yxr_wPJbOarv5VAv3tm66FnFo31IMCTI4RtbBPj2rIZSocjZISfTzMoNOQYy0Oq6Mnov350Yf8JIXiuyhghm6UeOXDLXHDHVklsJcODhNR56AW7OBSkzF6fLZIxb/s1600/met-art_ACM_85_17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDEndMD_7mz84vusg8Yxr_wPJbOarv5VAv3tm66FnFo31IMCTI4RtbBPj2rIZSocjZISfTzMoNOQYy0Oq6Mnov350Yf8JIXiuyhghm6UeOXDLXHDHVklsJcODhNR56AW7OBSkzF6fLZIxb/s640/met-art_ACM_85_17.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvwDM6mNzZEIscKgqzWHZBPuGwyRegWPDtLgvPVbi30eUbYpNWzm1WQ5-xvW_vCPVvdVsYl7uAdHGE4uetzMj1gnamz2xS1kY8dKyhD1dWDUDM-NjHjphtDSCl5QmPHnT2NvOxHmU__3MZ/s1600/met-art_ACM_85_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvwDM6mNzZEIscKgqzWHZBPuGwyRegWPDtLgvPVbi30eUbYpNWzm1WQ5-xvW_vCPVvdVsYl7uAdHGE4uetzMj1gnamz2xS1kY8dKyhD1dWDUDM-NjHjphtDSCl5QmPHnT2NvOxHmU__3MZ/s1600/met-art_ACM_85_2.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY8iYX_EdHw-JWPKYRDP66ZMsvdWhR3ITgDqwCfVG5vfa14M-8fFgUG5GIE-JtnPO31hos99_0HzdX0V9YywOSG9foKqZjFdJ2rDg9vIwd_Y7xFu7Yvq1pH7fDPryWr7dehPrzWXylxs57/s1600/met-art_ACM_85_3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY8iYX_EdHw-JWPKYRDP66ZMsvdWhR3ITgDqwCfVG5vfa14M-8fFgUG5GIE-JtnPO31hos99_0HzdX0V9YywOSG9foKqZjFdJ2rDg9vIwd_Y7xFu7Yvq1pH7fDPryWr7dehPrzWXylxs57/s640/met-art_ACM_85_3.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMtPAh9rep-O0tkSdGNqOyZiemdzsP4xfEPx4J8woNd1hVS66kaC4L7Sp9lbgt8NrOZqfCxYji84_Wmu-zrEpqyP4HTJiCUv0O8vCb6p0-cBUpZDmM0u5ITZyzKqr63obIX5JqOL925tDd/s1600/met-art_ACM_85_4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMtPAh9rep-O0tkSdGNqOyZiemdzsP4xfEPx4J8woNd1hVS66kaC4L7Sp9lbgt8NrOZqfCxYji84_Wmu-zrEpqyP4HTJiCUv0O8vCb6p0-cBUpZDmM0u5ITZyzKqr63obIX5JqOL925tDd/s1600/met-art_ACM_85_4.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFXX6vimTrfr4HuwfMJjSoOLoOk5vdnnyBVOth67bcfjLP6_TXgPD35ORfSsHKwcpaxXkrv3qsD4jsVpdcHK8DJDdtZwbUFbNa1AQc6s11DY0vT77V3PGidEnZeCOy9uDkdkEGXeAbJCQd/s1600/met-art_ACM_85_5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFXX6vimTrfr4HuwfMJjSoOLoOk5vdnnyBVOth67bcfjLP6_TXgPD35ORfSsHKwcpaxXkrv3qsD4jsVpdcHK8DJDdtZwbUFbNa1AQc6s11DY0vT77V3PGidEnZeCOy9uDkdkEGXeAbJCQd/s1600/met-art_ACM_85_5.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdA3m4nb7Co3dsZLrKIy2VFKI7ZhpG0RFlDGSRufWdCVZHSmI9ZEx9ItnQh79KDtwlfVOtLu2s6Ka2i-TkOfGLZN0EhRwIGL8RkvNWde0HWWOXvbFOaokpRsIkcV5z9pnvQAX7sH6AmKol/s1600/met-art_ACM_85_6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdA3m4nb7Co3dsZLrKIy2VFKI7ZhpG0RFlDGSRufWdCVZHSmI9ZEx9ItnQh79KDtwlfVOtLu2s6Ka2i-TkOfGLZN0EhRwIGL8RkvNWde0HWWOXvbFOaokpRsIkcV5z9pnvQAX7sH6AmKol/s1600/met-art_ACM_85_6.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSuCRvYZc1HZ2SEKsIaMgtuv3K69juSqp9EK4ZbO6HEPec-GLb_9q1TaD8a_LzfYBvZq2StojqwFkRrKw2XBxcGfyNIWn9LyokJycYXK54oDZCtazIaPY8Gi0bPDvAIss2kYeKfzqPHqaz/s1600/met-art_ACM_85_7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSuCRvYZc1HZ2SEKsIaMgtuv3K69juSqp9EK4ZbO6HEPec-GLb_9q1TaD8a_LzfYBvZq2StojqwFkRrKw2XBxcGfyNIWn9LyokJycYXK54oDZCtazIaPY8Gi0bPDvAIss2kYeKfzqPHqaz/s640/met-art_ACM_85_7.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQPOriStwYf_I7-Co03aZa49JBOykrhvMLJc6WJhjka1M6rhOqnJ7Lh2CgMRcRFtBVYTtV7eM65PsKeHnxlzvO6hvyoBAxKVdSpsMAy9EnkvEWhBceYj5nSxyLjTsu1nA6LegWbgtDZhS-/s1600/met-art_ACM_85_8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQPOriStwYf_I7-Co03aZa49JBOykrhvMLJc6WJhjka1M6rhOqnJ7Lh2CgMRcRFtBVYTtV7eM65PsKeHnxlzvO6hvyoBAxKVdSpsMAy9EnkvEWhBceYj5nSxyLjTsu1nA6LegWbgtDZhS-/s640/met-art_ACM_85_8.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6o8Xq0xhc01m2wB5imhzIsl8HjH0teebooUoBastlGzlnwwjbVohvY6NF1cr8S28XXaOM6sJpj-OwHS43NBVzviknbnhgNfYsxU8mOzDjWTLpD_VCZSFICClnLqwOtVME0HA_LlrUtWN1/s1600/met-art_ACM_85_9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6o8Xq0xhc01m2wB5imhzIsl8HjH0teebooUoBastlGzlnwwjbVohvY6NF1cr8S28XXaOM6sJpj-OwHS43NBVzviknbnhgNfYsxU8mOzDjWTLpD_VCZSFICClnLqwOtVME0HA_LlrUtWN1/s1600/met-art_ACM_85_9.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7ZJ-mDLnnz-QG-hB-qyj8TT9KGEHjkeNGp4dJ9ajoanecBMAdpUiLLlIP4PyFkqPtp11xEmpx_pbxhYiD2xb8iHeB9dumb_5Rq413omp6ATpHnAiqUA-1Q7Dm3IBEYXyGZOfP2K7ec_CA/s1600/paula+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7ZJ-mDLnnz-QG-hB-qyj8TT9KGEHjkeNGp4dJ9ajoanecBMAdpUiLLlIP4PyFkqPtp11xEmpx_pbxhYiD2xb8iHeB9dumb_5Rq413omp6ATpHnAiqUA-1Q7Dm3IBEYXyGZOfP2K7ec_CA/s1600/paula+1.jpg" /></a></div>
<br /></div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-28026850708169588392012-08-15T04:03:00.001-07:002012-08-15T04:11:27.075-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="snap_preview">
<div>
<center>
<span style="color: #0066ff; font-size: medium;">selamat menikmati memek-memek di bawah ini!</span></center>
</div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipOQDmCu3UXEt37FuaTSZ7zR7m73ELZ6IReMmNShyphenhyphen5Xba6XHrLELVs7_ZKYWYU8GMypIM0ZHEuLAHtKjGfDQU0Bk97ZTOZuEuZY20zddm4PklN-27F2MztWwfKJNfSx-SvcBCAL_kdHAlx/s1600/jpegworld.com-11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipOQDmCu3UXEt37FuaTSZ7zR7m73ELZ6IReMmNShyphenhyphen5Xba6XHrLELVs7_ZKYWYU8GMypIM0ZHEuLAHtKjGfDQU0Bk97ZTOZuEuZY20zddm4PklN-27F2MztWwfKJNfSx-SvcBCAL_kdHAlx/s640/jpegworld.com-11.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOORy3UQ5HZQqVeAa_4umFZvh3wOJzV_v7IeBd_-xMGaKglsuMOOnD91pki576v5SzZ_vKXePR7z-rSsv_m1G1cmwhiWLy6-gaW9N7-f1tOsnDGZ37oTwT3ivuEiVRehoUDMRDGrzV_fu5/s1600/jpegworld.com-018.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOORy3UQ5HZQqVeAa_4umFZvh3wOJzV_v7IeBd_-xMGaKglsuMOOnD91pki576v5SzZ_vKXePR7z-rSsv_m1G1cmwhiWLy6-gaW9N7-f1tOsnDGZ37oTwT3ivuEiVRehoUDMRDGrzV_fu5/s1600/jpegworld.com-018.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOj9ayhjoClJTB3L-fDDlt-zEpPbexo7xmJIJ0vI75hzCHnp3qzoEDVFQclwEjx1dWoxS0a0qVUwoyZNNmqFDEqHvndXu5doIkeutwQoqxFjWac33s9q1RIcpf4Xh6bTIpOf3rwTJL9q6x/s1600/jpegworld.com-027.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOj9ayhjoClJTB3L-fDDlt-zEpPbexo7xmJIJ0vI75hzCHnp3qzoEDVFQclwEjx1dWoxS0a0qVUwoyZNNmqFDEqHvndXu5doIkeutwQoqxFjWac33s9q1RIcpf4Xh6bTIpOf3rwTJL9q6x/s1600/jpegworld.com-027.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiZFv_ePF3fXEA5kDNbIAC7gABVFoDmfy5KmgcxcnmgHZDuGbGh778RpVoqNseFUJbXL5tI8A59NTDQ5NBvmF6IDG4zSh91VaxTpY4neBI1vD24WNEKx9XlIwy9W-Enn4YSvLrgEuxKjBw/s1600/jpegworld.com-051.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiZFv_ePF3fXEA5kDNbIAC7gABVFoDmfy5KmgcxcnmgHZDuGbGh778RpVoqNseFUJbXL5tI8A59NTDQ5NBvmF6IDG4zSh91VaxTpY4neBI1vD24WNEKx9XlIwy9W-Enn4YSvLrgEuxKjBw/s1600/jpegworld.com-051.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWKfYyS-iBpc67NlQcPTcx_XJsjVrUq_ksCPcp9KXrYxF1hnAU1Fn6-fNX6ukA0X6Whr7G2rTCFawViWWStQNNWar0nFPZ6YmTRfXp7ZQeFYYdtomogvRVjQJ12DeVcqmTD32Cy45zUlUu/s1600/jpegworld.com-112.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWKfYyS-iBpc67NlQcPTcx_XJsjVrUq_ksCPcp9KXrYxF1hnAU1Fn6-fNX6ukA0X6Whr7G2rTCFawViWWStQNNWar0nFPZ6YmTRfXp7ZQeFYYdtomogvRVjQJ12DeVcqmTD32Cy45zUlUu/s1600/jpegworld.com-112.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzszIrPUfe3vg2QybqGBf0X0wqt51nWDokFVyakKwDQSFtwVsbABE99Nf_gcgyADMMUC0zMx17ZGbpQreBpSbVb2ssImjc-Y26l9sTHABNUyUUXxzB2pk0Sxb91ls_fkfkEVskH8KnhWXU/s1600/jpegworld.com-10%60.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzszIrPUfe3vg2QybqGBf0X0wqt51nWDokFVyakKwDQSFtwVsbABE99Nf_gcgyADMMUC0zMx17ZGbpQreBpSbVb2ssImjc-Y26l9sTHABNUyUUXxzB2pk0Sxb91ls_fkfkEVskH8KnhWXU/s640/jpegworld.com-10%60.jpg" width="640" /></a></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCetA4H1KKhLk9xExHBV4QEdl1twcKFVfldmCgyrHzDJlW5ueA4BBEYIgjSBhPQj0mgdHG9nNYLJWV7XRm8Tlx5xzNxQe9ptdyhS1_MD-BJtNNYZ_FG62jLl6m9DJapRoBXEB1uy4N0H1q/s1600/jpegworld.com-01.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCetA4H1KKhLk9xExHBV4QEdl1twcKFVfldmCgyrHzDJlW5ueA4BBEYIgjSBhPQj0mgdHG9nNYLJWV7XRm8Tlx5xzNxQe9ptdyhS1_MD-BJtNNYZ_FG62jLl6m9DJapRoBXEB1uy4N0H1q/s1600/jpegworld.com-01.jpg" /></a>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPPoZxmDVmRjRGqu8w_MFz4BTrKrWhqzkPrflBcYg1tDXorUPDGRPLD11U8lo6NVGneLA4hWHVnoFRDGZURowCfmEAiLmZLH5tQiPzGWYWugvjTrMyxEOWyAyp0Uij7QPxZPWrgnNL8uva/s1600/jpegworld.com-02.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPPoZxmDVmRjRGqu8w_MFz4BTrKrWhqzkPrflBcYg1tDXorUPDGRPLD11U8lo6NVGneLA4hWHVnoFRDGZURowCfmEAiLmZLH5tQiPzGWYWugvjTrMyxEOWyAyp0Uij7QPxZPWrgnNL8uva/s1600/jpegworld.com-02.jpg" /></a>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibOtL1qZWydG4_If8L90-G46yW3giMS2yiFaRja-T_3bbBaYK5S3U7rTWzakbjC8LyPBgD3s2S2R-w1Kyud5RHjwxk3hEq48rqt-rRzdy0UF9KxGOyopsAgKf0wMv8T0setSVNXIVbX-eD/s1600/jpegworld.com-03.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibOtL1qZWydG4_If8L90-G46yW3giMS2yiFaRja-T_3bbBaYK5S3U7rTWzakbjC8LyPBgD3s2S2R-w1Kyud5RHjwxk3hEq48rqt-rRzdy0UF9KxGOyopsAgKf0wMv8T0setSVNXIVbX-eD/s1600/jpegworld.com-03.jpg" /></a>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhueejflAtW5D9wR_yXCxStR7bFCeZiN5G-2xVLHtp3Hy0U0izhi_cguLyJPxavATMjtejX9XUMzKaCtro14iKVvdqd-EokDLQ3Lyz2XXMZhmKDpiGmVgrJNvvGzWULvDqtLXL4HC8H4DSM/s1600/jpegworld.com-04.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhueejflAtW5D9wR_yXCxStR7bFCeZiN5G-2xVLHtp3Hy0U0izhi_cguLyJPxavATMjtejX9XUMzKaCtro14iKVvdqd-EokDLQ3Lyz2XXMZhmKDpiGmVgrJNvvGzWULvDqtLXL4HC8H4DSM/s640/jpegworld.com-04.jpg" width="640" /></a>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJP0Ftn3XvzSi3Y0R3mQPCsyYY1UcH6qVwiRdK9X6_uL6I_Kd_JwjHrwmRVociamGXloi4ldIn7c6VWyiZgxAZkXVccn3y7tRpMLm6c_gTyKPIN-lq2FlgXoDhLbG0gG6cnsQH6bfl-pfZ/s1600/jpegworld.com-09.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJP0Ftn3XvzSi3Y0R3mQPCsyYY1UcH6qVwiRdK9X6_uL6I_Kd_JwjHrwmRVociamGXloi4ldIn7c6VWyiZgxAZkXVccn3y7tRpMLm6c_gTyKPIN-lq2FlgXoDhLbG0gG6cnsQH6bfl-pfZ/s1600/jpegworld.com-09.jpg" /></a>
</div>
</div>
</div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-19708137626026226722012-08-15T03:58:00.001-07:002012-08-15T04:16:33.070-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #0066ff; font-size: medium;">selamat menikmati memek-memek di bawah ini!</span></center>
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="snap_preview">
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYikzpCH0lz8M2xEysSTMKmySkpGYlpbsM3mqEYH89uFyADSMlisAxD_XySsKAiDe-bgTm0hjR_lOJ3HUXAFui-2j0EdghQS9s_J5BRJiUpJKHbiSoaM1knBBASfszZFWNkPDrmksKlbcl/s1600/j.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYikzpCH0lz8M2xEysSTMKmySkpGYlpbsM3mqEYH89uFyADSMlisAxD_XySsKAiDe-bgTm0hjR_lOJ3HUXAFui-2j0EdghQS9s_J5BRJiUpJKHbiSoaM1knBBASfszZFWNkPDrmksKlbcl/s1600/j.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCNKdFb3UXSNTqkrQMLrZlHyTN-e_d_TtFwQ8LSvW9Jf0ZRHcvooG4RHXn4DZRCoOS_viLn4b8whwH1NgVaoPLsN_n-Ke7B745ojdYR7U_h0uhDnvq2hzXmglhGlr3rlsG-ZCHmJKIJpqe/s1600/jkgkldghkjd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCNKdFb3UXSNTqkrQMLrZlHyTN-e_d_TtFwQ8LSvW9Jf0ZRHcvooG4RHXn4DZRCoOS_viLn4b8whwH1NgVaoPLsN_n-Ke7B745ojdYR7U_h0uhDnvq2hzXmglhGlr3rlsG-ZCHmJKIJpqe/s1600/jkgkldghkjd.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihVzefeiWGvdBF2s5cvMMHTfXHIk_7adU6fc2Gk9dD8XpyJ8Y8xeXJ8CjdmvC6bAZNHRxOyJh9jEmz7YASHzzbWVp37hO6DSj27Lim362HI3vPfRHI7qJ_ButamYYPNqP6dl1yJvgPD669/s1600/llllllllllll.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihVzefeiWGvdBF2s5cvMMHTfXHIk_7adU6fc2Gk9dD8XpyJ8Y8xeXJ8CjdmvC6bAZNHRxOyJh9jEmz7YASHzzbWVp37hO6DSj27Lim362HI3vPfRHI7qJ_ButamYYPNqP6dl1yJvgPD669/s1600/llllllllllll.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdFl1uNOu90OY2I5HMlPh4FsaynJ5ICP_gyja6J2ocfokcc6EKyfpUWB_yhEu6ewS_QTO3PFdGyaBezP1MIKBeCbetLVNidRn-nA3UX2U4MI3ODudMRiXhGhZbtVTPVk7lZkhJR4A9wkIx/s1600/nxcfghzdg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdFl1uNOu90OY2I5HMlPh4FsaynJ5ICP_gyja6J2ocfokcc6EKyfpUWB_yhEu6ewS_QTO3PFdGyaBezP1MIKBeCbetLVNidRn-nA3UX2U4MI3ODudMRiXhGhZbtVTPVk7lZkhJR4A9wkIx/s1600/nxcfghzdg.jpg" /></a></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-26889924852894625782012-08-15T03:52:00.003-07:002012-08-15T04:18:24.028-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #0066ff; font-size: medium;">selamat menikmati memek-memek di bawah ini!</span></center>
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqpkayHbiKXMwtvbrON-0YYabpCm3DwZjYW8r8ffMFIAuDDCfE9DUmTg_5v1CmcnsRPI0PgTL9K1GE3if7vDYdiQYgMhLGzGX8yLh5fr4A6Ia22raqSpHqE2qbDzn_ulgYDdh8TQJYh4hJ/s1600/fgffff.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqpkayHbiKXMwtvbrON-0YYabpCm3DwZjYW8r8ffMFIAuDDCfE9DUmTg_5v1CmcnsRPI0PgTL9K1GE3if7vDYdiQYgMhLGzGX8yLh5fr4A6Ia22raqSpHqE2qbDzn_ulgYDdh8TQJYh4hJ/s1600/fgffff.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwShZWhvIsU3FghMg9euS9wGQr1tXmTJi727EyUtn0sS69NJ-7m1ZyFYbhmsauZr3wYvvUquY7PBoONQKkLPUfk1Qn2zsb2XVRwuxVAhUbk8OcovDRMdPMh-52ilBPuTlSIrcOUpnI671P/s1600/hjkdfhkdtu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwShZWhvIsU3FghMg9euS9wGQr1tXmTJi727EyUtn0sS69NJ-7m1ZyFYbhmsauZr3wYvvUquY7PBoONQKkLPUfk1Qn2zsb2XVRwuxVAhUbk8OcovDRMdPMh-52ilBPuTlSIrcOUpnI671P/s1600/hjkdfhkdtu.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioW1zAdinHP7NjVJogv2oi4GE1nUW53v3840XPUPmgaY7Xogw2RBaK38hKxE-LyUzXSkl4_oQgrn9FC_5BSYhF1F6XidD9ZCCfeyB2ICZqMt2OAPcruvQ82a9HHACgU8cqtTp2JWMDfxSZ/s1600/podlarge.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioW1zAdinHP7NjVJogv2oi4GE1nUW53v3840XPUPmgaY7Xogw2RBaK38hKxE-LyUzXSkl4_oQgrn9FC_5BSYhF1F6XidD9ZCCfeyB2ICZqMt2OAPcruvQ82a9HHACgU8cqtTp2JWMDfxSZ/s1600/podlarge.jpg" /></a></div>
<br /></div>
</div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-25198485126471782582012-08-15T03:36:00.001-07:002012-08-15T04:20:22.190-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #0066ff; font-size: medium;">selamat menikmati memek-memek di bawah ini!</span></center>
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlP4367eM8IYFzHYWhgNzd1dk8EjOEwbXiNX_z8-BhWs6bm77Os95FO66zIlw6EKJzH932rNiu64ivSFxRdxcl_jzUisBujjuqvmukjSUsi3m-73vMYCx2eR_z_98UNT6MzhYmgrTNNJ_z/s1600/d.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="438" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlP4367eM8IYFzHYWhgNzd1dk8EjOEwbXiNX_z8-BhWs6bm77Os95FO66zIlw6EKJzH932rNiu64ivSFxRdxcl_jzUisBujjuqvmukjSUsi3m-73vMYCx2eR_z_98UNT6MzhYmgrTNNJ_z/s640/d.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivjxhpTRFtHQNpg00RivSEiRr2BXp6FllHNY34IUL6PpGs6THa8pIkEBilf07GS4GQ8_CbWcOoUyAo-jezJrOeC7Pg8poNkABLJHVqfR2L1aVutZR-cPyOyHmcWmTR9J414Gbiu8Z4cGnn/s1600/dfhd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivjxhpTRFtHQNpg00RivSEiRr2BXp6FllHNY34IUL6PpGs6THa8pIkEBilf07GS4GQ8_CbWcOoUyAo-jezJrOeC7Pg8poNkABLJHVqfR2L1aVutZR-cPyOyHmcWmTR9J414Gbiu8Z4cGnn/s1600/dfhd.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh81QLBX1S3KtMtJ1J4SCgIxfAjebxo7ZUy8WGJWaSkpwfT_P9azr-LStatw7souDnlOnQbWtohqzzUj4aLPHOzSzeX9QxLs7hVUdTIEuMD_Mk1vgbwvqJGaP68gRYI-p6jSCbMCqEzd6mG/s1600/jpegworld.com-0h9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh81QLBX1S3KtMtJ1J4SCgIxfAjebxo7ZUy8WGJWaSkpwfT_P9azr-LStatw7souDnlOnQbWtohqzzUj4aLPHOzSzeX9QxLs7hVUdTIEuMD_Mk1vgbwvqJGaP68gRYI-p6jSCbMCqEzd6mG/s1600/jpegworld.com-0h9.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjonmnFHSmpmaC4WRrQnOMde7__tbaNn4CxdYNrSDoQAfCJYhHGmKiQAxqQ6Cvtg0dvIkUd1j170gE7ALJnMZRa1klp8gujD5YGjtR4y9-k0y4CkP3lUNxITEkgpPK9cx_R2gCwuuhQPZqt/s1600/h.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjonmnFHSmpmaC4WRrQnOMde7__tbaNn4CxdYNrSDoQAfCJYhHGmKiQAxqQ6Cvtg0dvIkUd1j170gE7ALJnMZRa1klp8gujD5YGjtR4y9-k0y4CkP3lUNxITEkgpPK9cx_R2gCwuuhQPZqt/s1600/h.jpg" /></a></div>
<br /></div>
</div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-23054193944242698292012-08-15T03:29:00.002-07:002012-08-15T04:23:06.855-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #0066ff; font-size: medium;">selamat menikmati memek-memek di bawah ini!</span></center>
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu3V-I7wUJXp8XrKS1RaYPo6pPWSfvDAbsBtgGY3WiKQGiCGmujwHPFLfcrcqy-Ddsrwk7pymioM17aBGqARXUvpDXPcA-7qH8V-fxwv9ke7d0EuCv4vMY_tpC13jGKwGhjd1XKwEsJB-Q/s1600/20110504-Recreation-12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu3V-I7wUJXp8XrKS1RaYPo6pPWSfvDAbsBtgGY3WiKQGiCGmujwHPFLfcrcqy-Ddsrwk7pymioM17aBGqARXUvpDXPcA-7qH8V-fxwv9ke7d0EuCv4vMY_tpC13jGKwGhjd1XKwEsJB-Q/s640/20110504-Recreation-12.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNFE1quGjQElVhc3ITJThoYY_Jy3hV4hG3mAbQ6vIkxmNo0CmIUyAXFa4eaIV0aLYg3f5rSJ8fEHJTYSXj2mEk19scg58flqKKewtxQ9OY_caGBE4hhFojWBu3GMOxC06wzRgBvtJkPzf3/s1600/20110504-Recreation-14.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNFE1quGjQElVhc3ITJThoYY_Jy3hV4hG3mAbQ6vIkxmNo0CmIUyAXFa4eaIV0aLYg3f5rSJ8fEHJTYSXj2mEk19scg58flqKKewtxQ9OY_caGBE4hhFojWBu3GMOxC06wzRgBvtJkPzf3/s640/20110504-Recreation-14.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQRSym9BV0b6D-RTRmz1_oIP_3Ph-3ZF0BbgNQxBSdR1zihQ2fSSEVvHRG62an_4-Alw9SWg6f3uNawwBEAuL-VRNkSljGU5r3_PHekjYr9ZrdgA2XGoBKBjrb1b2nUwJDL9-Kjw-jBm7y/s1600/20110504-Recreation-15.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQRSym9BV0b6D-RTRmz1_oIP_3Ph-3ZF0BbgNQxBSdR1zihQ2fSSEVvHRG62an_4-Alw9SWg6f3uNawwBEAuL-VRNkSljGU5r3_PHekjYr9ZrdgA2XGoBKBjrb1b2nUwJDL9-Kjw-jBm7y/s640/20110504-Recreation-15.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKC_l4nWxMFa_oBRYNHgKVWX14PKEhAHOdKyECOl2BurJ216sU5SMflu4fskOXH2w18DO0vxkpWGdYPmXzjVvO9lsHjfg5uaHzYMESIevmpe3394jGrOadqiZLCtE3GJdmQT4E61sORwA7/s1600/20110504-Recreation-19.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKC_l4nWxMFa_oBRYNHgKVWX14PKEhAHOdKyECOl2BurJ216sU5SMflu4fskOXH2w18DO0vxkpWGdYPmXzjVvO9lsHjfg5uaHzYMESIevmpe3394jGrOadqiZLCtE3GJdmQT4E61sORwA7/s640/20110504-Recreation-19.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7lCFbbgMSxpnUOaJ0R5x8gW9U-R0N1wEDe6nW2y7iAaCwxE60WNUnl7Djru_Q1CoLNxfTUNeYWMzFxQVlx20asBo6sjbh91oWmoB6zGxGxwKNKFpe5Flry0fXzhyEt3DZk8ARnaiBjqh-/s1600/20110504-Recreation-20.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7lCFbbgMSxpnUOaJ0R5x8gW9U-R0N1wEDe6nW2y7iAaCwxE60WNUnl7Djru_Q1CoLNxfTUNeYWMzFxQVlx20asBo6sjbh91oWmoB6zGxGxwKNKFpe5Flry0fXzhyEt3DZk8ARnaiBjqh-/s640/20110504-Recreation-20.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuU43YC1ub81SV-iv2gO6L_ZKjog-uQR91jantgz9nIvSU6-BqdLBgBV4Q8oJZtZHJPSpojlB_0TtDaZFsJzYn6_0nJk1SnvzsoW4p9FmnMTX0EWyIPu9oaFKymNF9mDQMRs-lLlNt3gMY/s1600/20110504-Recreation-119.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuU43YC1ub81SV-iv2gO6L_ZKjog-uQR91jantgz9nIvSU6-BqdLBgBV4Q8oJZtZHJPSpojlB_0TtDaZFsJzYn6_0nJk1SnvzsoW4p9FmnMTX0EWyIPu9oaFKymNF9mDQMRs-lLlNt3gMY/s640/20110504-Recreation-119.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
</div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6787140069205404130.post-355086544415675742012-08-15T03:09:00.000-07:002012-08-15T04:26:43.578-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<center>
<span style="color: #0066ff; font-size: medium;">selamat menikmati memek-memek di bawah ini!</span></center>
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBbNXQO5ZkgFQZpTL7SAg1adfIMqlmejn9VR9YUDIHKOiIAp2OZbrslmbNJLJVrYfdYTddWIUJvCwpAv3osCLMYiePcknRiECKen7KElOmJf_vGOSRlASvfgMAu6GX8ZK-VFiGDOCkhZSq/s1600/%5B.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBbNXQO5ZkgFQZpTL7SAg1adfIMqlmejn9VR9YUDIHKOiIAp2OZbrslmbNJLJVrYfdYTddWIUJvCwpAv3osCLMYiePcknRiECKen7KElOmJf_vGOSRlASvfgMAu6GX8ZK-VFiGDOCkhZSq/s1600/%5B.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDfd39negChVoYEzAplCdlWF4g0BCvwzHtWswhoJAPP4DZ9e4ausUJGjDpuuwMvmQs93kfeUp781l6AlOUS3KbdYsHcV451CfDKIYTJ4f3kiuMCyPGxODF7TnPz3eol-L3-giLQCMBRVwl/s1600/dgfjh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDfd39negChVoYEzAplCdlWF4g0BCvwzHtWswhoJAPP4DZ9e4ausUJGjDpuuwMvmQs93kfeUp781l6AlOUS3KbdYsHcV451CfDKIYTJ4f3kiuMCyPGxODF7TnPz3eol-L3-giLQCMBRVwl/s1600/dgfjh.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGWMijOych3WrVHinu1M3xWFv5qcJwogVnU09DN2RrOXPekEag4LdV0H1VmsxBCnEzAY9zgZHN3aG915wZmb0QGKoizDhdikVhGviUiu8hgLj8M5JKRbFEZ5sbJQuuAsUy1ZCsiSh9jRNJ/s1600/gh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGWMijOych3WrVHinu1M3xWFv5qcJwogVnU09DN2RrOXPekEag4LdV0H1VmsxBCnEzAY9zgZHN3aG915wZmb0QGKoizDhdikVhGviUiu8hgLj8M5JKRbFEZ5sbJQuuAsUy1ZCsiSh9jRNJ/s1600/gh.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrtV8OYfE8YYeguYYMeROT7vDk7C4F-6CL_-x1_0JIQwbi35UipcQbbMHdHMJPIScE_T-seSud1hjts03U8URwe3JHMMQS_gW7sVaQ4FhyFMtx-1s_lJt9L2fCG18S_-JVtkKZsZXSSk-W/s1600/jlll.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrtV8OYfE8YYeguYYMeROT7vDk7C4F-6CL_-x1_0JIQwbi35UipcQbbMHdHMJPIScE_T-seSud1hjts03U8URwe3JHMMQS_gW7sVaQ4FhyFMtx-1s_lJt9L2fCG18S_-JVtkKZsZXSSk-W/s1600/jlll.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFu5fSHyfejA3jXFvKCswtkB7PTtV7mDFsl-1pVHw6nAylebaQCxHIfmDO_pjfk1xSsL1cyMj3eLEj8yrGvYBPtu9o5FFAEshNqNkIKk4tFkjw9Cs2Y9xR-6DrkrRihhu4i0i7MFZmStQL/s1600/jpegworld.com-02g.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFu5fSHyfejA3jXFvKCswtkB7PTtV7mDFsl-1pVHw6nAylebaQCxHIfmDO_pjfk1xSsL1cyMj3eLEj8yrGvYBPtu9o5FFAEshNqNkIKk4tFkjw9Cs2Y9xR-6DrkrRihhu4i0i7MFZmStQL/s1600/jpegworld.com-02g.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuZUPTQryzipXethgtrk_ATgwYvCszKZ4_Fc0Itj5cM47-5yvEAa6Lns-BPcMKY-4uecXdL3VvukAB0BuYCfZQcUWz9QyQASKbSO-jNcGy_fRDJQ7Ii9euRGKEQOFN6AJjiNPbMcuc8u7I/s1600/jpegworld.com-03n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuZUPTQryzipXethgtrk_ATgwYvCszKZ4_Fc0Itj5cM47-5yvEAa6Lns-BPcMKY-4uecXdL3VvukAB0BuYCfZQcUWz9QyQASKbSO-jNcGy_fRDJQ7Ii9euRGKEQOFN6AJjiNPbMcuc8u7I/s1600/jpegworld.com-03n.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOH_t-NjS2sXq2FjnMu9nwy-Ouc9rCjgpfZrwEmtZvzA_-ahJv7SLaK6j-xtRfFStE8ncPGtkZuHWcgNLS_MIqwWrjkSwTUejVuDD6uZDVnWp31zemV5snqCfdABgqBsBBw22ksce3qoi9/s1600/jpegworld.com-04g.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOH_t-NjS2sXq2FjnMu9nwy-Ouc9rCjgpfZrwEmtZvzA_-ahJv7SLaK6j-xtRfFStE8ncPGtkZuHWcgNLS_MIqwWrjkSwTUejVuDD6uZDVnWp31zemV5snqCfdABgqBsBBw22ksce3qoi9/s640/jpegworld.com-04g.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0Uo08hGD6RXNPYvxztXaV2gPVOKyWd6DYtA_J_Ag7yZZr5TI0T0x0jEAa6G0HbZt-1XLoJGq233b9M2iKTjkCdy_4HCIRxtxnPUwQbh8MBayMH2XiJPD2BwNRen9l_sn-DcbvTEO3Aw8w/s1600/jpegworld.com-06j.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0Uo08hGD6RXNPYvxztXaV2gPVOKyWd6DYtA_J_Ag7yZZr5TI0T0x0jEAa6G0HbZt-1XLoJGq233b9M2iKTjkCdy_4HCIRxtxnPUwQbh8MBayMH2XiJPD2BwNRen9l_sn-DcbvTEO3Aw8w/s1600/jpegworld.com-06j.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuSc4EnpB-6HhdlyckxNY3Rl_rooFybQBtblfv6OvF68LH0KwA-Kv4ucTkhFb1F9b422zbczn5HRRGZKR4E1htJaNpIg76iNM2g8Yx6esN3dFzxPGAkZxmUssEmfblpDgGjhRy-X4iPn0Z/s1600/jpegworld.com-12j.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuSc4EnpB-6HhdlyckxNY3Rl_rooFybQBtblfv6OvF68LH0KwA-Kv4ucTkhFb1F9b422zbczn5HRRGZKR4E1htJaNpIg76iNM2g8Yx6esN3dFzxPGAkZxmUssEmfblpDgGjhRy-X4iPn0Z/s1600/jpegworld.com-12j.jpg" /></a></div>
<br /></div>
</div>
BDShttp://www.blogger.com/profile/09707366872268440151noreply@blogger.com0